20.

698 92 22
                                    

Vote and Komen guys💚🍑


"Mommy" panggil Jeno ketika melihat Taemin menuruni tangga dari lantai 2.

"Yaa?"

"Mau pergi kemana mom?" Tanya Jeno.

"Mau ke butiq sayang, mommy ada kerjaan" ujar Taemin menghampiri Jeno di ruang tamu.

"Jeno ikut ya? Sekalian Jeno antar" ujar Jeno.

"Loh, tumben?"

"Jaehyun hyung dan Taeyong hyung bekerja" ujar Jeno. Dia tidak mau ditinggal sendirian di rumah, walaupun ada banyak maid di rumah ini.

"Loh, hari libur? Huh, mereka berdua menja work holic" ujar Taemin mendesah pasrah.

"Ya, karna Taeyong hyung mungkin sangat bersikeras untuk memulihkan hatinya, disamping itu pekerjaan benar benar banyak mom, di kantor pusat menumpuk karena tidak ada Ten hyung, aku melihat Jaehyun hyung begadang sampai subuh mengerjakan pekerjaan kantor" ujar Jeno sambil mengedikan bahunya.

3 bulan belakangan ini memang Taeyong dan Jaehyun benar benar sibuk dengan urusan kantor. Entah memang sibuk atau menyibukan diri.

Taeyong benar benar berubah menjadi work holic, tidak ada lagi senyum ramah dan sapaan selamat pagi yang biasanya Taeyong lakukan. Tawa lucu lelaki tampan itu bahkan tak pernah terdengar bahkan setelah 3 bulan menetap disini.

Taeyong memang tidak pernah menanyakan Ten, tapi Jeno tau, diam diam Taeyong masih menyelidiki lokasi Ten, walaupun hasilnya nihil.

"Ini sudah 3 bulan mom, apakah memang selama itu?" Gumam Jeno. Kadang kala dia percaya bahwa hyungnya pasti baik baik saja dan akan kembali, tapi di satu sisi dia juga kadang kadang merasa kurang yakin, kenapa lama sekali? Ini bahkan sudah 3 bulan terlewatkan.

Taemin menghela nafas lalu memeluk putranya dengan erat.

"Percayalah nak, hyungmu akan selamat, batin dan perasaan seorang ibu untuk anaknya tidak pernah salah" ujar Taemin.

Dari semua keraguan yang ada. Masih ada Taemin yang selalu percaya bahwa putranya masih hidup, walaupun mungkin tidak dalam kondisi yang baik.

*

"Mr. Lee, anda ada rapat beberapa menit lagi" Taeyong mendongak ketika Jaehyun datang menghampirinya di ruangan presedir.

"Maaf Jaehyun, tapi tolong wakilkan aku, aku tidak dalam kondisi yang baik" Taeyong memijat pangkal hidungnya, merasa agak pening dengan kepalanya. Karna beberapa minggu ini dia selalu lembur dan banyak mengonsumsi kafein juga alkohol.

Jaehyun menghela nafas pelan lalu duduk di hadapan hyungnya.

"Hyung, kenapa kau jadi buruk begini? Kemna perginya Lee Taeyong yang aku kenal dulu" ujar Jaehyun. Taeyong tetap diam, tidak berniat untuk menjawab perkataan adiknya itu.

"Aku tau kau merindukan Tuan Muda, aku disini juga berusaha menghubungi Doyoung dan Na Jaemin, juga mata mata di Korea, kita disini berusaha, setidaknya hiduplah dengan baik disini, Tuan Muda tidak akan suka jika melihatmu seperti ini" ujar Jaehyun, berusaha memberikan nasehat yang setiap hari selalu ingin dia lontarkan pada Taeyong.

"Sudah 3 bulan Jaehyun, aku benar benar sudah bingung, tidak tau arah dan rasanya kosong, semua yang aku lakukan seperti tidak berarti" ujar Taeyong meringis. Merasa miris pada dirinya sendiri. Saking cintanya dengan sang kekasih, hidupnyapun bisa sehancur ini.

"Sekarang aku tau, aku benar benar mencintainya tidak bisa jauh darinya, aku benar benar akan gila karena terlalu merindukanya" gumam Taeyong.

Hubungan yang terjadi karna paksaan Ten, kini berjalan dengan tulus, benar benar saling mencintai satu sama lain. Taeyong tidak ingin menyangkal bahwa memang kali pertama melihat Ten dia sudah dibuat terpesona. Tapi kini...Taeyong benar benar mendapati dirinya begitu mencintai Ten, sampai rasanya ingin gila jika berpisah seperti ini.

SWEET little MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang