Vote and komen guys💚🍑
Jaehyun mengerutkan hidungnya bingung ketika sebuah sinyal masuk ke dalam iphonenya, Jaehyun jelas tau kode Morce yang dikirimkan oleh unknown number yang masuk ke ponselnya. Pasti dari Markas yang ada di Korea.
"Apa penantian sudah berakhir?" Gumam Jaehyun.
Jaehyun segera mengetikan balasan menggunakan kode Morce juga, dia cukup Mahir bermain kode Morce, jadi tidak sulit untuknya membalas pesan itu.
"Aku harus mencari tahu" gumamnya.
"Kembali dalam waktu 4 hari?!"
*
Ten menggelengkan kepalanya takut ketika melihat Donghae mendekat. Jika boleh jujur, kini Ten bisa dikatakan sangat buruk. Kondisinya benar benar buruk dari yang sebelum sebelumnya. Jika sebelumnya dia masih bisa berbicara dengan Yuta atau sekedar mengeluh tentang sakitnya pada Yuta. Kini benar bener tidak, Ten benar benar diam seperti bisu, ketika takut dia hanya akan meringkuk di tempat tidur dan menggeleng, kadang juga menangis tanpa suara, apalagi jika sudah melihat Donghae di depan matanya. Mentalnya sudah benar benar terluka terlalu jauh hingga membuatnya seperti ini.
"Hey bisu, lihat dirimu, sangat memalukan dan menjijikan sekali eoh"
"Well, hukumanmu sudah selesai anaku, sekarang waktunya...kau mati"
"Sudah lelah untuk hidupkan? Jadi aku akan membantumu terbebas dari dunia yang kau bilang kejam ini" Donghae semakin mendekat, sudah ada pisau yang biasa dia gunakan untuk menyayat tubuh Ten di tanganya. Ten menggeleng, sesekali isaknya keluar saat dia menangis. Tapi dia diam, suaranya tidak bisa keluar.
"A-a--
"Cih, betulkan bicaramu itu idiot" Donghae berdecih melihat keadaan anaknya.
Donghae menarik pergelangan tangan Ten, tepat meletakan pisuanya di atas nadi Ten, berniat untuk mengakhiri hidup putranya sendiri.
"Selamat ting--
-DOR-
"Dalam mimpimu saja!"
Donghae terkejut ketika pisau di genggamanya terlempar dan hancur berkeping keping, Donghae menoleh ke arah depan, Kim Doyoung berdiri di sana dengan sebuah pistol di tanganya.
"Kau--
"Anda lupa jika aku masih ada? Jangan mencoba bermain denganku Lee Donghae, aku lebih dari tau seluk beluk rumah ini, untuk membunuhmu, bukan hal yang sulit untuku...apalagi kau ada di kandang" ujar Doyoung tersenyum miring.
"Yuta, panggil semua--
Omongan Donghae terputus ketika Yuta menyela dan membuka pintu kamar itu kembali, Na Jaemin masuk dengan beberapa anak buahnya dengan santai"
"Y-Yuta kau- SIALAN NAKAMOTO YUTA!"
"Waw, apa yang membuat anda lalai dengan penjagaan Tuan besar? Apa anda pikir kami akan berdiam diri? Tidak sebelum Tuan muda ada di tangan kami" jaemin membuka pintu kamar itu lebar lebar, jelas Donghae melihat anak buahnya mati berceceran di lantai rumahnya.
"Sialan kau tidak akan aku biarkan kalian--
"Jangan berbicara terlalu banyak, kau sendiri sekarang" ujar Doyoung dengan tatapan datar.
Donghae tersenyum miring lalu membuka laci yang ada di sampingnya, handgun jenis R20 ada di tanganya sekarang.
"Kalian yang akan hancur, dan aku tidak akan pernah menyerahkan Tuan muda kalian ini" ujar Donghae dengan seringaian di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET little MONSTER
Teen Fiction《TAETEN》 bagaiaman Ten menjalani kehidupanya yang begitu menyedihkan. Dia menunjukna dirinya begitu baik baik saja, begitu ceria, namun sebuah luka tidak akan bisa disembunyikan. Hidup ini membuat Ten kecewa, kecewa pada dirinya sendiri yang sama se...