4.

976 123 17
                                    

Vote and koment ya guys.

TAETEN💚💚


"Tuan muda Ten, Tuan muda Jeno, waktunya sarapan" seruan dari bibi Kim-sang kepala pelayan di rumah itu, membuat kedua pintu kamar di lantai 2 terbuka secara bersamaan, yang satunya keluar dengan setelan sekolah, yang satunya masih menggunakan baju tidur bermotif kucing, yang satunya terlihat gagah dan keren dengan sepatu kets dan tas yang tersampir di bahu, dan yang satunya terlihat lucu sambil mengucek matanya malas.

"Kau tidak bekerja hyung?" Tanya Jeno sembari menuruni tangga bersama Ten.

"Tidak, aku minta cuti, Johny mau berkunjung" ujar Ten malas.

"Ck, aku bahkan hampir lupa kau punya seorang kekasih" ujar Jeno acuh. Jeno dan Ten duduk di meja makan yang di mejanya sudah ada sarapan.

Tidak begitu mewah, hanya salad sayur dan buah. Sandwich dan susu.

"Bi tolong bangunkan Taeyong, bawa dia kemari untuk sarapan" ujar Ten.

"Baik Tuan"

Bibi kim menyuruh salah satu pelayan menjemput Taeyong. Sedangkan Ten dan Jeno sudah mulai memakan sarapan mereka.

Taeyong datang dengan kursi rodanya dan pelayan di belakanganya. Taeyong tidak terlihat seperti baru bangun di mata Ten.

"Selamat pagi Taeyong hyung"sapa Jeno antusias.

"Selamat pagi Jeno, selamat pagi Ten" seru Taeyong.

"Ayo sarapan" ujar Ten.

Taeyong sebenarnya begitu tidak enak ikut bergabung bersama Ten dan Jeno, namun mau buat apa, Ten memaksanya dan membuat Tayong bisa menurut.

"Kau sudah segar hyung? Mandi di pagi hari?" Tanya Jeno.

"Hm, aku memang kebiasaan selalu mandi setelah bangun tidur" ujar Taeyong.

"Lalu memasak untuk adiku" gumamnya pelan, namun Ten bisa menangkap suara itu. Ten menghela nafasnya pelan lalu mengambil iphonenya yang berada di sakunya.

Mengutak atiknya dan menempelkan di telinga.

"Kirimkan seorang kekediaman Jung Jaehyun sekarang juga, urusi segala keperluan pemuda Jung itu"

Setelahnya tanpa memberikan salam penutup atau apa, Ten langsung mematikan Iphonya dan menatap Taeyong dengan pandangan malas.

"Sudah puas? Ck, seharusnya kau tak memanjakan adikmu itu, dia sudah besar" ujar Ten malas.

Jeno menoleh pada Taeyong.

"Jaehyun Hyung itu adikmu?" Tanya Jeno.

"Hm, kau kenal?" Tanya Taeyong.

"Yah, setidaknya aku tau dia" ujar Jeno.

Jeno membersihkan mulutnya dengan kain yang tersedia lalu menggendong kembali tasnya.

"Ten hyung, Taeyong hyung, aku berangkat dulu" pamit Jeno sembari menyambar kunci mobilnya.

"Lee, awas saja jika aku tau kau membolos, jangan harap kau bisa selamat tinggal di rumah ini, kepalamu jadi taruhanya" mata kucing Ten berusaha menatap Jeno dengan tatapan intimidasi.

"Terserah hyung saja" ujar Jeno malas, malas setiap hari harus mendengar itu dari kakanya sebelum berangkat sekolah.

"Ten, tidakah itu berlebihan? Maksudku..hmm, kepala?" Gumam Taeyong.

"Tidak, dia itu bengal sekali asal kau tau hyung" ujar Ten.

Taeyong hanya menggeleng kecil. Unik sekali persaudaraan Jeno dan Ten di mata Taeyong.

SWEET little MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang