Kalau diurutkan, begini ceritanya.
Ada cowok bernama Keenan Alarikh menyukai Zea. Awalnya sih biasa saja, tapi lama-kelamaan kok nagih, eh bukan. Maaf Zea tidak fokus karena memikirkan masalah percintaannya yang rumit. Halah, cinta-cintaan. Cinta monyet iya!
Oke kembali ke topik. Ya, pada akhirnya Zea menyukai cowok itu juga. Bukan gampangan, tapi ... ah sulit dijelaskan. Kalian pernah mendengar kisah-kisah jatuh cinta dalam beberapa detik saja? Itu bisa diambil sebagai perumpaan, bedanya Zea tidak langsung jatuh cinta dalam beberapa detik itu.
Setelah Zea memutuskan untuk membalas perasaan cowok yang tidak juga mengungkapkan bahkan mendekatinya itu, dengan lucunya cowok itu malah jadian sama cewek lain. Tapi kalau dipikir-pikir, selama ini Alarikh melakukan beberapa usaha sih, untuk mendekati Zea. Atau jangan-jangan, Alarikh menyingkirkannya karena Zea itu kaku? Tidak bisa agresif seperti cewek lain? Terkesan menjauh? Iya kah, begitu?
Ah, lagi-lagi Zea membiarkan ekspektasinya melambung tinggi, yang suatu saat bisa menghempaskannya dengan begitu kejam. Hari ini contohnya.
Alarikh jadian, Khansa bilang menyukai Alarikh juga, apakah ini pertanda untuk Zea mengalah saja? Bukankah lebih baik ia menghilangkan perasaan ini sejak sekarang? Daripada nanti semakin dalam, konsekuensinya juga akan semakin besar.
Iya, permasalahan Alarikh jadian dengan cewek lain bisa direbut kalau Zea mau dan punya nyali. Tapi Khansa? Zea tahu persis sahabatnya itu sudah sering tersakiti akibat menyukai Rey, dan tegakah Zea suatu saat nanti menyakiti hati itu juga? Zea itu tidak kejam, tau!
"Huh ..." helaan napas berat keluar begitu saja. Cewek berkaus putih serta training hitam itu menatap kosong pada buku tugasnya yang terbuka lebar. "Gue kayaknya beneran harus mundur," monolognya masih mengabaikan seruan tugas yang dikejar waktu.
"Mundur dari mana?" Pertanyaan itu hampir membuat Zea melompat dari atas kursi.
"An--" Hampir keceplosan. Tatapan elang mamanya yang berdiri di ambang pintu membuat Zea menelan umpatannya.
"Apa?" tantang mamanya yang hanya dibalas cengiran sang putri. "Lagian kamu bukannya ngerjain tugas malah ngehalu, halu jadi apa lagi sekarang? Selena gomez? Atau halu nikah sama papa kamu? Berani kamu ya?! Sini hadepin mama dulu kalau mau rebut papa kamu!"
Ya Allah, untung emak sendiri. Kalau bukan, sudah Zea ruqyah sekarang juga. "Mama apaan sih, ngelanturnya udah sampai matahari."
"Atau jangan-jangan kamu punya pacar enggak bilang sama mama, ya?" selidik mamanya penuh fitnah. Iya lah fitnah, mana punya Zea pacar! Pacar halu banyak.
"Mamaku sayang, fitnah anak sendiri lebih kejam dari nilep duit--"
"Duit siapa?" potong mamanya ngegas. Astaga, keceplosan. "Oh, jadi dompet mama sering mendadak kempes itu kamu yang ambilin? Kamu tuyulnya?"
"Enak aja! Enggak sampai kempes juga kali ma, paling selembar dua lembar."
"TUH, KAN!"
***
Memang ya, pemilik nama Keenan Alarikh itu benar-benar aneh. Baru juga kemarin mengumumkan pasangan barunya, hari ini sudah absen lagi.
Tidak. Zea sama sekali tidak menunggu cowok itu untuk masuk sekolah. Dia juga tidak peduli sudah berapa banyak guru yang masuk kelas dan mengeluh atas ketidakhadiran cowok itu. Justru bagus Alarikh jarang sekolah, proses move on nya bisa lebih cepat.
"Doi gue kemana ya, Ze?"
Paling juga satu makhluk ini yang akan membuat Zea terus mengingat cowok itu. Siapa lagi kalau bukan Khansa.
'Doi lo doi gue juga kali.' Zea membatin. 'Dulu tapi,' lanjutnya.
"Doi lo? Rey maksud lo? Tadi gue ketemu di depan perpustakaan, Sa." Vanka yang tidak tahu apa-apa dan tanpa sengaja mendengar lebih dulu menyahut dari Zea.
"Seriusan? Dia ngapain?" Melihat binar di mata Khansa, Zea jadi tidak yakin cewek ini sudah pindah hati ke Alarikh. "Eh, udah stop!" Mulut Vanka yang sudah setengah terbuka kembali mengunci rapat. "Gue udah enggak suka sama dia lagi! Ada doi baru dong."
Mendengarnya, tanpa sadar bola mata Zea merotasi kesal. Berbagi idola saja rasanya sulit, apalagi bagi-bagi gebetan. Astaga. Tobat Zea, kamu harus move on!
"Seriusan? Kok lo enggak cerita-cerita sih?!" Kali ini giliran Wanda yang menimpali. Sedangkan Zea tetap nyaman dengan posisi diam, menyimak, daripada kelepasan.
"Nanti aja deh ya, kalau udah waktunya."
Wanda dan Vanka kompak mencibir sedangkan Khansa malah terkikik geli. Zea? Jangan ditanya. Wajahnya sungguh menjelaskan bahwa ia tidak berminat dengan pembahasan mengenai Alarikh.
"Lo Ze?"
Menanggapi pertanyaan ambigu Vanka, Zea hanya bisa mengangkat satu alisnya dengan ekspresi tidak mengerti.
"Lo, udah ada doi juga ya?" perjelas cewek itu.
Melirik Vanka, lalu Wanda, berhenti di Khansa beberapa saat. Zea menimbang, haruskah beri tahu, atau tidak usah? Tapi sepertinya, lebih baik tidak perlu saja. Toh sebentar lagi juga dia akan melupakan Alarikh.
"Enggak, belum ada."
***
Satu minggu itu akhirnya berlalu. Langsung saja Alarikh memutuskan hubungan dengan Nesya. Ia mengakhiri dengan sebaik-baik mungkin. Terutama mengingat Nesya adalah mantan pertamanya. Yah, harusnya posisi itu ditempati oleh Zea.
Ngomong-ngomong tentang Zea, cewek itu apa kabar, ya? Selama satu minggu ini Alarikh sekolahnya bolong-bolong. Kadang hadir, dan kadang tidak. Itu pula bertemu Zea hanya saat di dalam kelas. Cewek itu seolah menghindar darinya.
Pagi ini, ia sengaja berangkat lebih awal dan menunggu sang kekasih masa depan di dalam kelas. Aminin aja dulu, siapa tahu dikabulin.
"Pagi Zea!" sapanya kelewat semangat kala cewek itu tiba di depan pintu. Bahkan ia mundur beberapa langkah akibat terkejut.
***
Masih pagi dan Zea sudah dibuat hampir jantungan oleh sang mantan gebetan. Alarikh tiba-tiba saja muncul dan mengucapkan selamat pagi. Untung Zea tidak punya riwayat sakit jantung.
Oke, sekarang bagaimana? Kenapa setelah satu minggu tidak degdegan begini hebatnya, Zea kembali merasakannya. Padahal cuma disapa selamat pagi. Apa Zea benar-benar punya riwayat sakit jantung? Tapi sejak kapan?
Atau kemungkinan kedua ... ZEA GAGAL MOVE ON?!
CUMA KARENA DISAPA SELAMAT PAGI?
HABIS SIA-SIA SATU MINGGU BELAKANGAN INI.
Khansa, maaf. Kali ini bukan salah Zea, salahkan saja Alarikh. Iya, POKOKNYA SALAH ALARIKH.

KAMU SEDANG MEMBACA
Never Started (Complete)
Teen Fiction-Mereka lupa, kalau syarat suatu hubungan itu saling menerima kekurangan- ---------------------------------------------------- Kisah klise tentang cinta monyet anak SMA. Tentang bagaimana semua rasa suka Keenan Alarikh dipertunjukkan. Tentang bagaim...