Warning! : typo bertebaran
"Ini hanya dugaan ku, tapi aku juga tidak yakin apa yang kukatakan ini benar atau tidak." Tukas (Y/n) yang membuat Arisu dan Chota menoleh dengan tatapan bertanya-tanya. "Apa itu?" Arisu menatap (Y/n) dengan lekatnya.
"Aku tidak yakin ini benar, tapi sepertinya ponsel itu-"
•
•
•
•
•
•
•
╔══════════════╗Start
╚══════════════╝
••
•
•
•
•
•
Arisu dan Chota menatap (Y/n) masih dengan tatapan serius. "aku tidak yakin ini benar, tapi sepertinya ponsel itu seakan dirancang khusus dan akan berfungsi saat permainan saja." Jelas (Y/n) yang membuat Chota mengangguk kecil. " aku juga sempat menduganya begitu." Sambung Cota yang kembali mentap radio yang dibawanya. Arisu menatap ponsel yang masih dipegangnya itu. "apa?" (Y/n) menatap heran Arisu yang tiba-tiba terlihat heran. "ada apa?" Arisu menoleh dan menunjukan ponselnya yang tiba-tiba saja mati.
Mereka saling bertatapan dengan tatapan heran. "percuma jika tidak bisa diisi dayanya kan?" kata Arisu yang meleparka ponsel yang telah mati itu ke meja dihadapan mereka.
Meanwhile
"area ini nampak aman." Tukas Karube yang kini berada di bagian peralatan dapur bersama Shibuki. Mereka berdua tengah mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk menjaga diri. Karube mengambil sebuah pisau kecil dan menatapnya. "bagus, ini bisa dijadikan senjata." Ujarnya sembari memsukkannya kedaalam sarung pisau.
Sementara Shibuki yang melihatnya mentap hera Karube. "siapa yang akan kau lawan?" tanyanya sambil berdiri dirak tempat panci dan teko kecil. Karube yang berdiri diseberangnya menatap Shibuki sambil membawa pisaunya. "zombie?" jawab Karube dengan nada yang tidak serius. Tawa pelan Shibuki keluarkan setelah mendengar jawaban dari Karube tadi. Sementara Karube yang melihat Shibuki mengambil panci kecil hanya menatap dan terdiam.
"listrik dan gas tidak bisa dipakai kan?" kata Karube seakan mengingatkan Shibuki. "tapi kita masih bisa pakai kompor portable, baterai befungsi jadi kita bisa menggunakan senter, sesekali mau makan makanan hangat kan?" balas Shibuki sambil tersenyum seakan mengatakan dirinya pandai. Karube hanya terdiam dan seakan membenarkan ucapan Shibuki.
kembali ketempat (Y/n)
(Y/n) terdiam sambil merogoh kantung snack yang tadi masih dimakannya. "hum?" dilihatnya isi snack yang ternyata telah habis itu, lalu menoleh kearah Arisu yang nampak masih berfikir. (Y/n) mengelah nafas kecil lalu berdiri. "tidak ada gunanya berfikir dalam keadaan perut kosong, lebih baik kita cari makanan untuk mengisi perut juga makanan untuk lainnya." Arisu terdiam mendengar ucapan (Y/n) dan tersenyum. "ya kau benar, ayo." Balas Arisu yang ikut bediri dan meregangkan sedikit tubuhnya. "Chota kau tetap disini dan bilang pada Karube juga Shibuki saat mereka kembali oke." Chota mengangguk paham dan tersenyum pada mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice in Borderland X Reader
Fanfiction(y/n) seorang gadis remaja berusia 19 tahun yang tiba-tiba terseret masuk kedalam film yang terakhir kali ditontonnya. terjebak dalam film bertahan hidup dan mengharuskannya mengikuti apapun yang terjadi tanpa mengubah jalan cerita film tersebut. #1...