Aaa-maafkan aku para reader sekalian.
Aku telat update karena akun wattpad author sempat bermasalah 😭Juga ditambah Senin Minggu lalu ada ujian :')
Maafkan aku :')
Okey happy reading
Warning! : typo bertebaran
•
•
•
•
•
•
•
╔══════════════╗Start
╚══════════════╝
••
•
•
•
•
•
(Y/n) POV
Aku berbalik menghadap kearah Arisu dan Karube, mengelah nafas kecil dan menatap sejenak ponsel yang kupegang. Aku menatap Arisu yang nampak tengah melirik kearah Chishiya, juga menatap alat sengatan listrik yang tengah tercharger dibelakang pemuda bertudung itu. "ada apa Arisu?" yang kutanyai menoleh dengan tatapan tanya lantas menggeleng kecil.
Tungtungkling tungkling~
Pendaftaran telan ditutup. Totalnya ada 13 peserta, permainan akan dimulai sekarang.
Aku mengelah nafas kecil dan berbalik sejenak menatap orang-orang dan tersenyum kecil. Namun tatapanku berhenti pada Chishiya yang ternyata menatapku dan membuat senyum di bibirku lenyap begitu saja. Kenapa? Kenapa dia menatapku seperti itu? Aku lantas mengalihkan pandangan lalu melirik kearahnya.
Entah benar atau tidak sepertinya dia juga menyuggingkan senyum kecil, tapi aku tidak yakin.
"anu, permisi, sebenarnya apa ini? Aku tiba disini tanpa mengetahui apa-apa." Tanya pemuda yang sebelumnya bertanya pada Usagi dan kini pada Arisu. Aku hanya diam dan menatap interaksi yang mereka lakukan. Sebenarnya aku cukup kasihan pada pemuda itu, tapi lagi-lagi tidak ada hal yang bisa aku lakukan.
Kalau aku membantu pemuda itu, bisa saja nanti dia malah mati dipermainan ini dan alurnya akan berbeda, itu juga sama saja aku memilih untuk bunuh diri.
Membanyangakannya membuatku menggeleng cepat, lebih baik aku fokus pada permainan ini. Dan sebisa mungkin tidak bertemu oleh pengejar. Helaan nafas kecil kembali ku hembuskan untuk menenangkan diri sejenak.
"ini permainan-"
"hentikan." Karube memotong ucapan Arisu dan telihat sekali bahwa dia tidak nyaman dengan keberadaan pemuda itu. "pemain pemula hanya akan menghalangi kita. Rasanya tidak enak, tapi sebaiknya kita bersikap seperti Shibuki." Karube berucap pelan pada sahabatnya itu. Sementara Arisu hanya terdiam lalu menatapku, dengan anggukan kecil aku menyetujui ucapan Karube.
Dan nampak Karube mengelah nafas kecil merasa sedikit lega.
Kesulitan, Lima Sekop.
Aku mentap ponsel sejenak lalu menatap sekeliling dan melihat beberapa orang yang sedikit kebingungan, dan Usagi yang sudah melakukan peregangan tubuh. Aku menyelipkan anak rambut yang sedikit menganggu wajahku kebelakang telinga, dan mengencangkan ikatan rambutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice in Borderland X Reader
Fiksi Penggemar(y/n) seorang gadis remaja berusia 19 tahun yang tiba-tiba terseret masuk kedalam film yang terakhir kali ditontonnya. terjebak dalam film bertahan hidup dan mengharuskannya mengikuti apapun yang terjadi tanpa mengubah jalan cerita film tersebut. #1...