6 - Escape 3

1.9K 370 0
                                    

Warning! : typo bertebaran

"ini berbeda." Arisu menoleh kearah (Y/n) dan kembali menatap kedepan. Ekspresinya berubah terkejut dan bingung.


╔══════════════╗

Start

╚══════════════╝

Batas waktu ruangan ini adalah satu menit.

"he? Tidak ada pintu didepan." Tukas Arisu dengn bingungnya. (Y/n) menatap Arisu, "lalu sekarang kita harus bagaimana? Ruangan sebelumnya selalu ada pintu didepan kita." Ucap (Y/n) yang kembali menatap dinding kosong didepan mereka. Arisu menoleh kesamping kanan dan kiri. Dan ya, kedua pintu itu ada di samping mereka. Kanan pintu hidup, dan kiri pintu mati.

"selanjutnya apa?" Tanya Chota yang tiba-tiba menghampiri Arisu setelah asik bercanda dengan Karube. Arisu kembali mencoret-coret rancangan yang dibuatnya. Dan disana menunjukan bahwa sisi kanan terdapat ruangan yang telah diberi tanda silang oleh Arisu, sementara sebelah kiri adalah dinding kososng luar gedung.

"karena pintu kanan dilarang, kita harus pilih pintu didinding luar?" simpul Chota setelah meihat coret-coretan rencana Arisu. Sementara Arisu masih diam seakan memikirkan itu bukanlah pilihan yang tepat. "tunggu dulu! Kalian jangan asal menyimpulkan, bisa saja itu tipuan seperti sebelumnya." (Y/n) menghentikan Karube, Chota, dan Shibuki yang hendak membuka pintu mati yang berada disebelah kiri. Mereka berhenti lalu menoleh kearah (Y/n) dan Arisu yag masih berdiri disana.

"mungkin ada yang terlewat." Arisu kembali terdiam dan berfikir. Sementara mereka bertiga menatap Arisu dan (Y/n) heran

Lima puluh detik lagi.

Arisu menatap kearah (Y/n). "kau merasa ada yang aneh atau sesuatu yang mengganjal?" (Y/n) terdiam mendengar pertanyaan Arisu. ".. iya, aku juga merasa seperti itu, tapi sedikit sulit mengetahuinya." Balas (Y/n) dengan anggukan kecil.

"dari apa yang kau ucapkan sebelumnya, gedung ini mempunyai bentuk persegi kan, dan dari cotanmu itu saat ini kita berada di ujung kiri belakang gedung jika dilihat dari pintu masuk." (Y/n) menatap sepatunya sembari ikut berfikir. "dan juga berarti ruangan terakhir untuk keluar dan menyelesaikan game ini." Sambung (Y/n) yang kembali menatap Arisu.

"itu artinya, kita dipaksa untuk memilih pintu mati yang mengarah keluar gedung. Tapi seingatku, tidak ada celah diantara gedung ini dan gedung sebelahnya." Sambung Arisu yang paham dengan penjelasan (Y/n). "dan pintu hidup mengarah pada tempat dimana gadis SMA itu mati." Tambah (Y/n) melengkapi pikiran Arisu. "tapi kenapa tidak ada pintu kebagian belakang gedung?" gumam pelan Arisu sambil terus berfikir.

"tidak ada waktu lagi, kita aka mati." Shibuki mulai panik saat asap kembali keluar dari celah lantai. "kau bahkan tidak bisa membu pintnya." Baalas Karube agar Shibui kembal menutup mulutnya. Tapi Shibuki justru kembali memancing emosi Karube dengan membalasnya. Chota yang bearada ditengah mereka erusaha menenangkan Karube agar tidak bertengkar dengan Shibuki.

Alice in Borderland X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang