"Ihh kalian nyebelin! Gue belum nyerahin peer fisika gue ini! Gimana dong!"Eunha merengek kesal sambil menghentak-hentakan kakinya kelantai, membuat yang lain menatapnya heran
"Kesambet apaan lo tumben?" Tanya Rose sarkas melempar tatapan sinisnya, membuat Eunha mengembungkan pipinya kesal
Eunha memukul lengan Jungkook setelah pemuda itu menggerakkan tangannya mengacak-acak puncak kepalanya dengan gemas
"Ya kesal lah. Semalam gue udah relain gadang buat ngerjain sampe tengah malam, nanya sana-sini sampe dapet. Eh sekarang malah cabut gini, percuma gue ga tidur subuh!"
"Iya. Yang kena imbasnya gue. Jam dua sempat-sempatnya bangunin, cuma buat nanya gimana ngerjain soalnya. Dikasi jawaban instan, ngotot mau tau caranya. Rese emang"
Eunwoo menyahut ketus, sambil memejamkan matanya saat Yuju mengelus kepalanya yang menyender dipunggung sofa. Dokyeom mendecak, lalu berpindah posisi mendudukan dirinya diantara dua orang itu
"Bucin dasar" ucap June, dibalas kekehan Dokyeom
"Kurang kasih sayang lo. Dibilangin ajak Chaeyeon biar kagak ganggu cewe orang"
Ucap Yugyeom, membuat Eunwoo mendelik"Ya janganlah. Anaknya masih polos-polos gemes. Gausah diajarain bolos"
"Lo sendiri kenapa ga bawa Jihyo aja tadi? Kan biar gausah sok manis nempel-nempel ke Rose kek anak anjing gitu"
Rose yang saat ini sedang memangku kepala Yugyeom reflek menepuk kening pria itu kesal. Soalnya Yugyeom tadi mau bangun menendang Eunwoo disofa, malah keningnya terantuk dengan dagu Rose, membuat keduanya sama-sama mengaduh
"Jangan bawa-bawa Jihyo Woo. Kan masih berantem" saut Jungkook. Yugyeom mengedikan bahunya acuh
"Childish banget lo berdua. Jihyo Daniel ga ada apa-apa kali Gyeom. Bang Daniel yang ngada-ngada cerita, mancing reaksi Sana doang itu" ucap Rose
Yugyeom mengadahkan kepalanya menatap Rose "Sana? Eh iyaya bang Daniel bukannya baru aja jadian sama dia kan?"
Rose ngangguk "Iya, dia minta tolong Jihyo, cuma buat manas-manasin Sana doang. Lo ngapain ikut-ikutan buat settingan sama adek kelas sih Gyeom? Minta maaf lo sama temen gue, ga suka ya gue dia nangisin lo terus"
Yugyeom memutar bola matanya kesal dilempar tatapan tajam oleh Rose. Walau begitu ia tetap bangkit dari paha gadis itu, mengambil hapenya dan mencoba menghubungi Jihyo untuk meminta maaf tanpa paksaan. Mendengar Yugyeom yang sudah mulai bercakap dengan Jihyo sambil mengucapkan maaf, yang cewe-cewe menghela nafas lega
"Lo gimana Gyu?" tanya Jungkook menatap sambil menepuk lengan Mingyu yang tengah memainkan hape disampingnya
"Bodo amat! Mina ga mau deket-deket gue lagi dari kemaren-kemaren gegara katanya gue penyakitan. Gimana mau pdkt kalau gini ceritanya. Jiho kampret emang!"
Jiho mengangkat bahu tak perduli. Ia beralih duduk disamping Eunwoo yang sudah terlelap, membetulkan bantal yang merosot dibelakang leher pemuda itu. Lalu beralih kesisi lain, menarik Jaehyun untuk disandarkan dibadannya sendiri. Pemuda itu sudah terlelap duluan sedari tadi terduduk disofa dengan kepala yang tertunduk, karena bantalnya udah habis dipakai yang lain
"Kalian udah lama disini Jun? Dari pagi berangkat dong berarti?"
June mengangkat kepalanya mengalihkan atensinya dari hape, lalu menatap Jiho yang sedang menepuk-nepuk pelan punggung Eunwoo yang bergerak dalam tidurnya
June ngangguk "Iya dari pagi, tadi baru mau cabut kesekolah, Bambam nelfon buru-buru nyuruh kesini. Tapi anaknya ga ada disini"
"Lo pada juga kok bisa ada disini? Udah pada berangkat kan tadi?" tanya June balik. Pasalnya ia juga heran, kenapa ini yang cewe-cewe bisa ada dirumah Bambam juga. Malah yang yang punya rumah tidak ada ditempat
KAMU SEDANG MEMBACA
Ange De La Vie || 97L
Fanfiction"TRUTH OR DARE?!!" "Udahan ah main nya, gue kalah mulu dari tadi" "HAHAHA!" _ "Can you guys just stay here? I'm scared. Gue gamau ditinggal sendiri" "Just shut up your fucking mouth!" _ "Gue gak nyangka lo dalangnya!" _ "...Ini dare kamu. Gak papa...