"Rojeee"
Rose yang baru saja membuka kunci kamarnya menoleh. Diujung lorong asrama, ada Solbin dan Saerom dua temannya yang lain yang menempati lantai asrama yang sama.
"Dari mana lo berdua?"
Tanya Rose melipat dua tangannya didepan dada, saat dua orang itu berdiri tepat dihadapannya.
Saerom terkekeh "Hehe abis ngedate.."
"Sama Hyunbin?" tanya Rose lagi, Saerom terkekeh lagi sambil mengangguk.
"Lo sendiri dari mana? Jam segini baru balik? Lolos dari patroli dibawah lo?" tanya Solbin balik.
Rose ngangkat keresek hitam ditangannya "Beli nasi goreng doang dibawah, lapar."
Dua perempuan itu mengangguk.
"Gue sama Saerom mau nonton nih, lumayan maraton film mumpung libur besok. Lo mau ikut gak?" tanya Solbin, diangguki Saerom.
"Ikut aja deh yuk. Lo ga bosen apa mainan tigaan mulu sama Eunha Lisa. Mana teman-teman lo pada pindah semua lagi kan? Gabung yok, ajak Eunha sama Lisa juga." ucap Saerom sambil menggoyang-goyangkan lengan Rose yang terkekeh.
Rose mengulum senyum, lalu menggeleng pelan.
Iya, akhirnya setelah sebulan lebih belum ada tanda-tanda ketemunya Mina. Dan Jiho masih belum ngasih kabar. Jaehyun memutuskan untuk membuat surat pindah palsu untuk teman-temannya itu, menyamarkan berita hilangnya mereka. Karena ga mungkin lagi mereka yang tersisa meneruskam drama tentang orang-orang yang menghilang ini pergi berlibur.
Salah satu korban berita palsu itu adalah Dokyeom. Dia menjadi salah satu orang yang berseru marah saat tau Yuju, pacarnya pindah tanpa memberi kabar kepadanya sedikitpun.
Dokyeom dan Yugyeom menjadi sedikit pendiam setelah teman-temannya memutuskan untuk meninggalkan sekolah dan asrama. Dokyeom yang kecewa dengan perginya Yuju. Dan Yugyeom yang masih marah pasca Jihyo memilih memutuskannya sebelum gadis itu pindah dua bulan lalu.
Bisa mereka rasakan kedua pemuda itu kini sedikit menjauh dari lingkaran pertemanan ini. Tapi Dokyeom dan Yugyeom sesekali masih berkunjung ke kamar teman-temannya yang tersisa. Terlebih untuk mengunjungi Jisung yang kini rewel minta ampun, karena ditinggal abang dan kakaknya pergi.
Jisung memang masih menetap di asrama. Karena Jungkook tak memberikan izin anak kecil itu untuk dititip di penitipan anak seperti yang teman-temannya sarankan, ataupun saat Yugyeom mengusulkan untuk Jisung tinggal dirumahnya saja sementara, karena ada orang tuanya yang akan mengurusi Jisung.
Jungkook dengan tegas menolak saran-saran teman-temannya. Terlebih orang tua Jisung belum mereka temui. Jungkook lebih memilih mengamankan Jisung dikamarnya, ataupun sesekali membawa anak kecil itu keluar saat akan ada razia asrama atau sekedar membawa Jisung bermain.
Jisung yang biasanya nempel sama Jiho, sekarang berpindah menjadi tak mau lepas dari Jungkook. Kemanapun pria itu pergi pasti Jisung ikut. Bahkan kemarkas Elang sekalipun.
"Rose.."
"Rose..."
"Woy kembang!"
Rose mengerjap-erjapkan matanya, menatap Solbin dan Saerom yang kini menatapnya panik.
"Dih malah melamun, dibawa ngomong tuh!"
Rose terkekeh "Sorry sorry..."
"Yaudah kita ke kamar dulu, lo kalau bosan langsung masuk aja ya. Ini Saerom juga nginap kok."
Rose mengangguk, lalu membiarkan dua temannya beranjak masuk ke dalam kamar seberang yang dulu adalah kamarnya Chaeyeon sebelum gadis itu pindah.
Rose menghela nafas, lalu masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Ia membuka jendela kamarnya, mengintip sedikit ke gedung asrama putra. Empat kamar diseberangnya itu, tak ada satupun yang menghidupkan lampu, termasuk kamar Eunwoo paling ujung yang memang sedang tidak ada di asrama
Ceklek
Pintu kamar Jungkook terbuka, lalu muncul sosok anak kecil keluar dari sana.Rose terkekeh, ia beranjak ke teras kamarnya lalu memanggil pelan Jisung yang sedang menyelip di pagar pembatas teras Jungkook dan June.
"Helo baby, mau kemana kamu hayoo..."
Jisung tergelak saat Rose mengangkatnya kegendongannya, lalu menggosok-gosokan ujung hidung mereka.
"Kak Ros, kak Jiho belum pulang ya?" tanya Jisung dengan suara kecilnya.
Rose menghela nafas, ia lalu tersenyum kecil dan menggeleng pelan, membuat Jisung menampilkan ekspresi sedihnya.
"Astaga Rose! Bilang dong kalau mau ngambil Jisung! Gue panik ini nyarinya!"
Jungkook keluar kamar langsung mengomel sambil berkacak pinggang.
Rose mendelik sinis, "Siapa yang ngambil Jisung sih? Lo yang kemana? Ini anak keluar sendiri dari kamar lo!"
Jungkook mengangkat alisnya heran, "Yakali Rose, kan ga nyampe dia megang gagang pintu."
"Ya mana gue tau. Orang gue ngeliatnya dia keluar sendiri. Gue kira kalian keluar, abis gelap semua kamar lo pada."
Jungkook berjalan kembali ke kamarnya, menghidupkan lampunya. Lalu mencoba meneliti bagaimana caranya Jisung yang kecil itu bisa keluar sendiri dari kamarnya.
Sampai ia menyadari sesuatu, ia kembali ke teras balkon. Sudah ada June Lisa dan Bambam duduk-duduk di teras kamar Rose.
"Jauhin bangku meja dari dekat pintu. Yang tempat tidurnya tinggi, pindahin dari jendela" ucap Jungkook lalu mendudukan dirinya disamping June.
"Kenapa emang?" tanya Bambam heran.
"Jisung manjat dari kasur gue, dia buka pintu sendiri tadi."
Lisa melotot, lalu memukul Jungkook gemas, "Kok bisa kecolongan? Kalau keliatan orang lain gimana anjir!"
Jungkook meringis, "Iya sorry-sorry. Tadi ke kamar Dokyeom bentaran, ga nyampe lima menit lagian."
"Ga pake alasan bentar atau lama. Kalau memang ada kesempatan, ini bisa aja nyasar anaknya." ucap Rose diangguki Lisa.
Tiga laki-lakinya meringis sambil terkekeh.
"Mingyu belum balik dari markas Elang?"
Bambam June dan Jungkook tersedak lalu menatap Lisa penuh tanda tanya.
Rose menepuk keningnya melihat Lisa yang kini terkekeh, lalu menggeser duduknya mendekati Rose yang masih memangku Jisung.
"Elang? Elang apaan?" tanya Jungkook kalem.
"Ha? Enggak. Gue pernah liat pin logo burung Elang gitu di kamar Mingyu. Gue kira dia anak Elang." balas Lisa.
June memicingkan matanya, "Emang lo tau siapa Elang?"
Lisa meringis, ia menggeleng cepat. Membuat Rose mendecak sebal.
Bambam terkekeh lalu mengkode dua temannya untuk kembali menutup mulut. Kasian ini pacarnya ditekan, soalnya Lisa ga bisa nyari alasan yang logis kalau ngedadak gini. Bambam rasa Lisa juga sudah tau identitas ia dan keempat teman Elangnya. Bukannya menjadi budak cinta, dan membela Lisa. Tapi biarlah, sepertinya untuk sekarang ia bisa mempercayai pacarnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ange De La Vie || 97L
Fanfiction"TRUTH OR DARE?!!" "Udahan ah main nya, gue kalah mulu dari tadi" "HAHAHA!" _ "Can you guys just stay here? I'm scared. Gue gamau ditinggal sendiri" "Just shut up your fucking mouth!" _ "Gue gak nyangka lo dalangnya!" _ "...Ini dare kamu. Gak papa...