Jungkook terbelalak saat lampu dari salah satu kamar dari lima kamar diseberangnya menyala.
Pasalnya hanya hanya tersisa tiga kamar yang masih memiliki penghuni. Sedangkan dua sisanya sudah lama ditinggalin pemiknya tanpa kabar. Tak pernah ada tanda-tanda kehidupan didalamnya.
Tapi malam ini, saat Jungkook baru saja balik mengambil Jisung yang sudah tertidur di kamar Lisa, tiba-tiba saja salah satu dari dua kamar tersebut menampakan tanda-tanda kehadiran seseorang.
Apa Yuju udah pulang? Tapi kapan? Bukannya Eunwoo bilang Yuju bahkan masih dalam kritisnya, di Osaka.
Jungkook tersentak saat mendengar suara dentuman dari dalam sana, disusul lampunya yang kembali mati.
Lisa terlonjak kaget saat Jungkook kembali masuk kedalam kamarnya, saat dirinya sudah mulai terlelap.
Tanpa berkata Jungkook kembali keluar setelah meletakan Jisung dikasurnya.
Lisa yang ikut panik, membawa Jisung kegendongannya dan menyusul keluar. Ia menatap kaget Jungkook yang tengah menggedor pintu teras Yuju sambil mengumpat.
Ia berlari kearah dua kamar disebelah kanan kamarnya. Ia menggedor-gedor pintu itu, sampai munculah wajah mengantuk Rose yang merengut menatapnya kesal.
"Apa ihh, udah jam empat Lis. Ini bentar lagi kudu bangun, berangkat sekolah,—"
Rose menutup mulutnya saat Lisa menunjuk kearah kamar Yuju, dimana Jungkook masih berdiri disana berseru memanggil-manggil namanya.
Akhirnya keluarlah semua anak Elang beserta Eunwoo yang Rose panggil. Menatap heran Jungkook yang masih betah berdiri di teras kamar Yuju. Mencoba mencongkel jendela tanpa menghiraukan panggilan teman-temannya.
"Lo ngapain si bangsat! Subuh-subuh buat riweuh aja!" ketus June kesal.
Pasalnya ia dan dan empat temannya memang baru sampai keasrama subuh tadi, setelah selesai menyelesaikan misi lain. Dirinya baru benar-benar terpejam tak lebih dari setengah jam yang lalu.
Dan kini terpaksa harus bangun melihat Jungkook yang tetap pada pendiriannya mencoba membuka pintu ataupun kamar Yuju dengan segala macam peralatan obeng-obengan.
Rose dan Lisa sudah kembali masuk ke kamar masing-masing. Takutnya malah nimbulin kecurigaan orang lain.
"Lo mau kekeuh buka itu jendela pake obeng tatap gak akan kebuka sat! Itu kuncinya make selop dari dalam!" seru Bambam sambil berjongkok bosan.
"Lo ga punya kunci cadangan kamar Yuju, woo?" tanya Jungkook tanpa menoleh kebelakang.
Eunwoo mengerutkan keningnya heran, "Lupa, seingat gue punya yang laki doang."
"Sialan, kamar gue punya juga dong lo?" tanya Mingyu, Eunwoo menoleh lalu mengangguk membuat Mingyu menatapnya tak percaya.
"Serius? Untuk apa gilaa?"
"Santai. Buat nggrebek dapur lo lah, kalau gue ga punya makanan lagi."
"Najis Eunwoo, niat banget!" saut Bambam, membuat Eunwoo terkekeh lagi.
Jaehyun yang udah mulai jengah akhirnya beranjak menghampiri Jungkook yang kini terduduk melemas dibawah jendela.
"Kenapa sih lo? Ga jelas gini?"
Jungkook akhirnya berbalik, melihat teman-temannya yang menatap dirinya kesal.
"Gue yakin kalian gak akan percaya sama apa yang gue bilang. But im sure, gue dengar barang jatoh dari dalam tadi!"
Semua mendengarkan tanpa menyela. Tak ada yang menjawab, yang ada menatap Jungkook heran.
Jungkook yang ditatap tak percaya seperti itu mendecal sebal, "Sumpah! Gue denger sendiri, lampunya juga tadi nyala. Terus udah mati lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ange De La Vie || 97L
Fanfiction"TRUTH OR DARE?!!" "Udahan ah main nya, gue kalah mulu dari tadi" "HAHAHA!" _ "Can you guys just stay here? I'm scared. Gue gamau ditinggal sendiri" "Just shut up your fucking mouth!" _ "Gue gak nyangka lo dalangnya!" _ "...Ini dare kamu. Gak papa...