[ vsoo! lokal! fluf! comedy! ]
tentang irish alena dan perjuangannya,
juga tentang mizan arthadinata dan rasa terbiasa.
"kakak kenapa gak masuk?"
"tau darimana?"
"tau lah, kan tujuan aku ke kampus buat lihat kakak."
『 kim taehyung - kim jisoo 』
⇒som...
- ꒰bunga matahari selalu mekar menghadap mentari. ku pikir kerja hati ku sama, selalu berbunga kala menemukan mentari nya, yaitu kau ꒱ -
•
•
•
hari senin, masuk ke siang, habis dzuhuran, di mana matahari kerasa terik banget. dari gedung fakultas hukum, irish jalan ke sisi barat nuju fakultas teknik, tepatnya nyamperin arkan yang minta ditungguin karena ngajak pulang bareng. awalnya irish nolak buat ke situ, soalnya banyak banget anak cowok yang nangkring di lorong fakultas teknik, mana tampangnya serem semua, kan irish gak enak mau lewat.
eh si arkan bilang, kalau kakinya lagi sakit gara-gara berantem sama abangnya sampai lempar-lempar kursi; ada masalah keluarga. makanya irish ngalah, sebab arkan pun gak pernah protes sewaktu dia ngrepotin tuh cowok.
modal nekat, irish tetap nyamperin sahabatnya, tanpa perlu tengok kanan-kiri sewaktu ada yang isengin nanya nama dia, atau ngomongin dia terang-terangan. kaya,
"anak mana nih? kenalan boleh gak?" tanya cowok satu; pas irish baru aja mau ngelewatin mereka, bikin dia nunduk dan gak ada niatan jawab sama sekali.
"cewek teknik gak bening kaya gini seinget gue." ucap cowok dua. irish sampe heran, ini kenapa sih pada duduk jejer-jejer panjang banget, sekitar lima belas orang lebih. gak mau pulang atau biasanya selalu kumpul gini?
"udah ada pawangnya dia." imbuh cowok tiga, sok tahu, cuma sering denger aja arkan yang dicomblangin sama cewek yang ngelintas di depan mereka.
"yah, baru juga ada niatan melepas masa lajang. pawangnya siapa emang?" tanya cowok ke satu, kepo maksimal.
"arkan, anak arsitektur. vocal band kampus." jawab cowok tiga.
"pantes. udah, nyerah aja lo. lo dibandingin sama arkan jelas jauh. ibarat tai luwak yang diolah jadi kopi, sama tai ayam yang kena injek terus bau banget." cowok ke dua, rese banget asli.
"sialan lo!"
beralih lagi ke irish.
arkan minta dia buat nunggu di kantin, tapi irish lagi-lagi gak mau jadi pusat perhatian; dan lebih milih buat duduk di undakan tangga yang kena bayangan atap, biar gak terlalu panas. sendirian disitu, sambil mainin hape sekalian ngasih kabar ke arkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.