apple of my eyes : kth

tahap 19

- ,, 🍮 [ apple of my eyes ]⌇·˚ ༘

- ꒰ jangan khawatir, aku pandai menyimpan perasaan seorang diri. ꒱ -

•

•

•

warga kampus pun tahu, bila presensi seorang mizan arthadinata kerap jadi sorotan mahasiswa lain. atau coba tanya alumni terdahulu, yang pernah ngerekrut mizan susah payah, mengingat pemuda itu dari awal gak ada niat ikut organisasi kampus. maksa mizan biar punya peran dalam segala acara padahal dia masih terhitung mahasiswa baru. itu semua karena orang lain bisa liat potensi besar dan pengaruh yang dimiliki oleh sosoknya. selain paras, cara ngomong, cara bertingkah, segala aspek tentang dia seolah hal menarik tersendiri buat disimak. udah kaya artis kan?

sampai-sampai bikin semua mahasiswi berani taruhan; kalau suatu saat mizan wisuda, bakal ada hari patah hati satu kampus nantinya. iya, se-alay itu.

namun, mereka cuma manusia biasa, bukan tuhan yang maha mengetahui. jadilah dugaan mereka agak meleset dari ekspektasi awal, karena nyatanya hari patah hati satu kampus itu dateng lebih awal. alasannya udah jelas; postingan terbaru di akun instagram mizan tempo hari, foto cewek yang gak begitu keliatan wajahnya, pakai caption ter-uwu, ditambah kolom komentar yang sengaja dimatiin.

yaudahlah ya, mari mengheningkan cipta untuk rasa cinta yang gugur lebih dulu bahkan sebelum diperjuangin. karena mizan udah jadi milik orang lain.

nah, di sini keberadaan sosok yang berhasil menangin hati mizan, dan matahin ratusan hati lainnya. irish alena duduk di kantin fakultasnya, bareng ela doang, dinda titip absen karena masih balik ke rumahnya di luar kota, baru pulang sore nanti.

dari pagi sampai siang ini, harinya gak berlalu seperti biasa. selain diomongin terang-terangan, temen sekelasnya pun tanpa basa-basi nanya perihal ada apa antara dia dan kak mizan; beruntung ela bantu dia buat jawab dan sarkasin balik orang-orang yang julid ke irish. misal dinda ada di sini, mungkin adegan gelut bakal terjadi.

"berarti lo sama kak mizan gak pacaran gitu? tapi bilang kalau saling suka?" tanya ela pelan, biar gak kedengeran yang lain, sadar kalau topik yang dibahas lagi anget-angetnya sekarang.

irish ngangguk, terus dibikin kaget karena ela geplak lengannya rada kenceng sambil senyum geregetan. "hih, gemes banget gue!"

"ternyata kak mizan romantis juga ya? gue pikir ngebosenin, soalnya keliatan kaku banget luarnya." lanjut ela.

irish geleng malu-malu. "enggak kok. dia baik banget."

"ya Allah, senengnya dibales suka sama doi. gue kapan ya? dari sd sampe lulus sma, terus kuliah, bertepuk sebelah tangan mulu perasaan."

irish ketawa denger curhatan ela. sejak mulai istirahat, dia ceritain semuanya ke gadis itu. ela sih gak heran ya, paham betul kalau irish ini tipe pemalu; bukan gak percaya ke dinda maupun dia, tapi irish nunggu waktu yang pas buat cerita kalau udah dari lama mulai usaha deketin kak mizan setelah dapet nomor telepon berkat bantuan keduanya.

tengok ke pergelangan tangan kiri di mana letak jamnya melingkar apik, ela mulai bangkit dari duduknya. "kelas gue mau mulai, lo gak ada kelas lagi kan? langsung pulang! dadah kesayangannya kak mizan."