[ vsoo! lokal! fluf! comedy! ]
tentang irish alena dan perjuangannya,
juga tentang mizan arthadinata dan rasa terbiasa.
"kakak kenapa gak masuk?"
"tau darimana?"
"tau lah, kan tujuan aku ke kampus buat lihat kakak."
『 kim taehyung - kim jisoo 』
⇒som...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aku yakin ini meme yang cocok buat mewakili kalian yang sabarnya bikin sayang. wkwk.
- ,, 🍮 [ apple of my eyes ]⌇·˚ ༘
- ꒰ may flowers grow in the saddest part of you. ꒱ -
•
•
•
hari rabu datang dan keadaan kembali baik-baik aja untuk mizan yang entah sejak kapan mulai nempatin irish alena di daftar prioritas dalam hidup. lucu emang, gimana bisa orang kaya dia yang anti cinta-cintaan bisa suka sama cewek absurd macem irish dan segala gombalan gak bermutunya? sebetulnya mizan gak pernah berpikir demikian perihal irish-nya. toh dia selalu ngerasa terbantu dalam segi bisa ketawa lepas (ditambah gak habis pikir) karena kalimat-kalimat out of the box yang sering irish kirim ke dirinya.
bahkan dia ikut uring-uringan kemarin sewaktu irish salah paham. rasa-rasanya kaya harus teleportasi aja ke rumah irish buat jelasin langsung. tetapi meski pagi ini irish keliatan kurang semangat balas pesannya, mizan tau kalau dia hanya perlu bikin irish yakin dan narik keluar dari segala macam hal keliru yang disusun gadis itu dalam kepala.
cahaya matahari pagi menyorot ke dalam gedung, dinding kaca jadi media perantara sekaligus menyerap panas supaya aktifitas di dalam gedung lebih nyaman.
mizan meyusuri lorong kejaksaan dengan setelan formal, jas hitamnya ditaruh di kursi kantor nyisain kemeja putih lengan panjang dan celana kain hitam yang masih rapih. yakin deh bakal tetep rapih sampe pulang magang nanti.
dia baru aja keluar dari suatu ruangan setelah nerima berkas administrasi dari beberapa kasus pengajuan baru yang diurus oleh kejaksaan.
tugasnya menyalin isi untuk diunggah ke data kejaksaan, dan nantinya bakal ikut ngolah kasus sekalian banyak belajar perkara pengadilan. walau masih penyesuaian, rupanya dia mampu beradaptasi dengan cepat.
masuk kembali ke dalam kantor dan menuju ke mejanya, mizan dibuat bingung saat faisal —kawan magang satu divisi dari universitas lain tiba-tiba ngegeser kursi biar lebih deket ke dia, "kak amanda tadi kesini, zan. nyariin elo."
taruh tumpukan kertas itu ke meja, mizan mulai bukan folder kerjaan dan menanggapi seadanya, "gue ke ruangannya pak jefri, tadi. ambil berkas baru."
peduli setan soal berkas baru, karena kerjaan sendirinya pun belum selesai ditambah heran betul mizan ini kok rajin banget, faisal nambahin penjelasan, "mau ngajak makan siang kayanya. gas gak nih? gas gak sih? gue juga mau kenalan sama temennya kak amanda."
