tahap 13

1.2K 319 57
                                    

- ,, 🍮 [ apple of my eyes ]⌇·˚ ༘

- ꒰ setitik embun pagi, ku pikir tak lebih indah dari netra bening yang tak sengaja ku pandang tadi. ꒱ -





"tugasnya pak darmono yang nyebarin kuisioner minimal diisi berapa orang sih?" tanya dinda ke irish. mereka duduk di bangku paling pinggir kanan, depan meja dosen, agak ke belakang. ela cuman titip absen hari ini, perutnya sakit, gara-gara ngerugiin mbak erin penjual kantin; masa beli mi ayam satu mangkok, sambelnya ikut satu mangkok juga. kan kasian mbak erin.

"dua puluh orang, biar itungannya gampang. minta adik tingkat aja, atau yang mau." jawab irish, ngeluarin buku tebel yang dia beli sendiri, buat materi sampingan selain dari yang dosen kasih.

"anak-anak sma bisa gak sih? biar gue minta tolong adek gue buat nyebarin."

"bisa. kan soal nasionalisme sama kesadaran hukum, pada tau pasti."

dinda angguk-angguk kepala tanda paham. kemudian betulin posisi duduknya hadep ke depan, bersamaan kelas yang mendadak senyap, karena pak darwin masuk bawa aura-aura simulasi ke alam barzah.

etapi, seiring langkah yang pancarin semacam dominasi dari dosen muda itu yang ke tengah, mendadak cahaya silau ngikutin dong dari belakang; lalu muncul sosok malaikat yang nyamar jadi manusia.

"wanjay!" pekik dinda, masih sadar diri buat gak teriak.

reflek dia tepuk bahu irish rada rese, bikin irish yang semula adem ayem udah siap dengerin materi; ngikut noleh ke sumber perhatian satu kelas. sekadar nemuin presensi mizan yang bicara sama pak darwin di depan sana.

"mau kesini rish, anjir, anjir." heboh dinda, sengaja bikin irish tambah gugup.

"apa sih? diem!"

irish malu kawan-kawan. apalagi pas dia ngelirik, mizan jalan ngedeket; kala pandangan mereka ketemu, mizan ulas senyum tipis, lalu duduk tepat di depan meja dosen, selisih dua bangku dari meja irish.

"aku deg-deg an ya Allah." bisik dinda, iseng nyuarain isi hati irish.

gak mau peduli sama dinda yang ngeselin, irish justru punya pertanyaan kenapa mizan ngikut kelasnya. atau mungkin kebutuhan skripsi kali ya? setau dia, pak darwin itu dosen pembimbing nya kak mizan. iya paling. nanti tanya, sekalian modus, hiyaa.

pamitnya ke ibuk tadi tuh mau kuliah, harapannya beneran belajar. tapi gimana mau fokus, kalau pusat dunia irish ada di jangkauan yang gak lebih dari empat meter? mizan nampak keren walau cuman punggungnya yang bisa irish lihat. dia sesekali tengok ke papan tulis, lalu ke buku di meja, kemudian tangannya gerak buat nulis sesuatu di catatan.

serius banget sih, irish jadi pengen diseriusin.

ya untuk sekarang bayangin aja dulu lah, siapa tau besok bangun-bangun mizan dateng ke rumah bawa rombongan buat lamaran.

ya untuk sekarang bayangin aja dulu lah, siapa tau besok bangun-bangun mizan dateng ke rumah bawa rombongan buat lamaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
apple of my eyes : kthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang