- ,, 🍮 [ apple of my eyes ]⌇·˚ ༘
- ꒰ dari awal aku memang sudah jatuh padamu. sesakit apapun itu, pada akhirnya aku akan tetap jatuh padamu. ꒱ -
•
•
•
cahaya masuk lebih banyak lewat gorden jendela yang dibuka. udara terasa lebih sejuk kala nglewatin waktu ashar. keadaan kampus hampir sepi, namun di satu ruangan ini sekitar sepuluh orang masih ngumpul sembari diskusi.
bahas materi dan ketetapan perwakilan seminar yang akan dateng ke kampus lain, lusa nanti. udah ada pilihan dosen, yang dipilih tinggal siap pelajarin bahan materi. namun, ada satu orang yang baru ngabarin kalau dia masuk rumah sakit siang tadi; jadi korban tabrak lari waktu berangkat ngampus.
turut berduka, dan di sisi lain mereka justru kebingungan buat cari pengganti.
"pak darwin kemarin ngasih beberapa ajuan adik tingkat yang bakal ikut kan? pakai yang itu aja. kita cuma cari satu orang, masa gak kelar-kelar dari tadi." protes satu anggota perempuan, yang keliatan paling judes.
"emang bisa mereka pahamin materi? waktunya sampe lusa doang." protes satunya lagi.
"dia bisa disuruh nyatet jawaban, atau respon yang audience kasih ke kita. toh, gak semua kan bakal jelasin materi? paling-paling cuma mizan, banu, sama adel." bela yang lain, ngerasa pro sama pendapat pertama.
"gak yakin gue, adik tingkat pada gak ada adab semua. kemarin aja gue denger ada yang mabok padahal masih di area kampus."
"lo kalau julid jangan di sini, anjing. gak ada hubungannya seminar sama mabok. kalau adik tingkat aja gak dikasih kesempatan, gimana mau nunjukin diri?"
mizan hela napas, kepalanya pusing. mau lepas jabatan aja, masih diberi tanggungan ngewakilin kampus kaya gini. belum lagi dia harus nyicil skripsi, cari tempat magang juga. bukan keberatan, tapi dia kadang ngerasa capek aja.
"udah. fokus lagi ke pembahasan." dia ambil jeda, sekalian kasih waktu teman-temannya buat tenangin diri.
"lo pada ada saran, selain adik tingkat yang pak darwin ajuin?" tanya nya.
"entar gue cari."
mizan geleng kepala, "gak bisa entar-entar. bukan ngepihak siapapun, di sini gue ngutarain pendapat buat kita semua. adik tingkat yang disaranin pak darwin, gue kenal. bakal lebih baik kalau kita pakai yang ada, daripada harus cari lagi dan ngulur waktu."
disela beberapa argumen lagi, dan dumelan yang masih gak terima. pada akhirnya mereka tetap setuju pada pendapat mizan yang bermaksud ngasih jalan tengah. rapat mereka bubar tepat jam empat; mizan keluar paling akhir barengan sama maria di sampingnya.
"ini, gue udah dapet nomornya irish. lo aja yang minta dia, lo kenal dia kan?"
mizan angguk, "nanti kirim ke gue."
"oke."
lalu mereka pergi untuk pulang bareng.
•••
selesai bersihin badan, mizan duduk di pinggir kasur. tatap laptopnya yang nyala, nunjukin skripsi yang udah ia susun sedikit-sedikit. sebelum lanjutin kerjaannya, ia raih hapenya yang kegeletak di samping buku. sekadar buka pesan dari maria yang kirimin dia nomor irish, mahasiswa yang disaranin oleh pak darwin. mungkin, emang nih cewek aktif banget di kelasnya pak darwin, sampai-sampai mizan seringkali dapetin dosen pembimbingnya itu rekomendasiin nama irish alena; meski baru kali ini diterima.

KAMU SEDANG MEMBACA
apple of my eyes : kth
Fiksi Remaja[ vsoo! lokal! fluf! comedy! ] tentang irish alena dan perjuangannya, juga tentang mizan arthadinata dan rasa terbiasa. "kakak kenapa gak masuk?" "tau darimana?" "tau lah, kan tujuan aku ke kampus buat lihat kakak." 『 kim taehyung - kim jisoo 』 ⇒som...