49. Maaf di Sumba

151 7 0
                                    

"Laki laki yang memperlakukan wanita seperti seorang putri adalah laki laki yang dibesarkan oleh seorang ratu."

-

-

-

"Aku memegang dua prinsip dalam sebuah hubungan yang tidak akan aku maafkan, pertama pasanganku selingkuh dan pasanganku melukaiku secara fisik."


-

-

-

-

Dengan langkah besar Jihan melangkah memasuki rumah menghampiri Abe. Ia benar benar tak rela melihat Aleeya pergi seperti itu. ia kecewa dengan putranya kali ini.

"Abe, kalau sampai Aleeya meninggalkan kamu karena kebodohan kamu kali ini bunda akan benar benar marah sama kamu." Ancam Jihan.

"Aleeya kemana bun?" tanya Abe.

Ia memang ingin mengejar Aleeya, namun langkahnya terhenti karena Kania yang memanggilnya disertai dengan tangisan Atrit yang terus memanggil namanya.

"Kamu masih tanya menantu bunda kemana? Coba kamu pikir baik baik bagaimana perasaan istri kamu." Jawab Jihan sinis.

Kania yang berdiri menyaksikan adu mulut Abe dan Jihan ikut berdiri disamping Jihan.

"Bunda." Panggil Kania.

Jihan yang terpanggil langsung menatap Kania tajam. Ia benar benar tak menyangka pikiran Kania yang sagat terobsesi dnegan putranya. Tidakkah cukup, peristiwa beberapa tahun lalu yang membuat pernikahan Aleeya dan Abe dibatalkan masih ia maafkan. Bahkan ia merawat Kania hingga Kania divonis benar benar sembuh oleh dokternya.

Jihan sangat menyayangi Kania sama seperti ia menyayangi dan memperlakukan Abe. Baginya Kania adalah anak perempuannya dan adik perempuan Abe, sejak ia mengetahui tingkah adiknya yang memperlakukan Kania seperti waita jalang diluar sana, ia mmeilih itikad baik untuk merawat Kania.

"Kamu benar benar sangat terobsesi dengan putra bunda? Kania, bahkan bunda sudah menganggap kamu sebagai anak bunda. Kamu bunda perlakukan sebaik mungkin karena bunda kasihan dengan kamu." Ucap Jihan.

"Bunda." Panggil Abe menegur ucapan bundanya yang menurutnya sudah kelwatan.

"Kamu mikir apasih Be? bunda benar benar kecewa sama kamu. Kalau kamu punya anak dengan Kania kamu seharusnya ngomong ke bunda lebih awal. Bunda malu sama Aleeya." Ucap Jihan.

Abe mengusap wajahnya lelah kemudian berjongkok dihadapan Atrit.

"Atrit, dad wants to talk to grandma. can Atrit go to play with mommy?" tanya Abe.

Atrit mengangguk mengerti kemudian menghampiri Kania dan menarik tangan Kania.

"Ayah benar benar akan murka kalau dia tau hal ini Be."

Abe membawa Jihan duduk disampingnya.

"Atrit bukan anak kandung Abe bunda, Kania bukan istri ataupun orang yang Abe cintai. Abe menyayangi Kania seperti adik Abe." Jelas Abe.

"Atrit anak Kania bersama mantan kekasih Kania..."

Abe menceritakan segalanya, Atrit adalah anak Kania dengan mantan kekasih Kania ketika Kania menjalani pengobatan di Singapura. Abe menceritakan segalanya sedetail mungkin, mulai dari awal ketika ia memutuskan untuk mengangkat Atrit sebagai putranya.

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang