18. Jenguk Uncle

146 8 0
                                    

Setelah berdebat panjang dengan Airy di meja makan semalam. Aleya memilih untuk merilekskan diri pagi ini dengan jogging keliling kompleks. Hal yang sanagt sering ia lakukan dulu bersama Abe. Dulu.

Sepanjang berkeliling komplek Aleya tak jarang mendapat beberapa sapaan dari teman teman semasa kuliah ataupun sekolahnya yang kebetulan juga tinggal di komplek itu.

Setelah hampir dua jam menghabiskan kalori, Aleya kembali ke rumah.

"Assalamualaikum prettier." Sapa Aleya pada Ara yang tengah duduk di ruang keluarga sembari menikmati kartun kuning yang tengah menghiasi layar kaca.

"Mami darimana?" Tanya Ara.

"Mami dari olahraga. Ara mau kemana? Rapi banget. Udah mandi lagi." Jawab Aleya.

Demam Ara baru turun saat dini hari tadi. Lalu? Mau kemana gadis kecil ini.

"Ara mau kemana?" Tanyanya kembali.

Pasalnya hari ini adahah hari sabtu dan setau dirinya Ara tak memiliki jadwal les apapun saat hari sabtu dan minggu. Ditambah lagi sekolah Ara libur saat Sabtu dan minggu.

"Ala mau jengukin uncle Abe. Kata papa uncle sakit kalena jagain Ala kemalin." Jawab Ara dengan nada penyesalannya.

Abe sakit?

Abe memang tipe orang yang sangat bersih. Sehingga dirinya lebih mudah sakit jika terpapar sesuatu yang sangat berlawanan dengan dirinya. Seperti kemarin salah satunya Ara yang tak mau lepas darinya sementara Ara tengah diserang demam dan flu. Mungkin saja Abe tertular oleh gadis kecil ini.

Cukup lama menonton bersama Ara. Sosok Coki muncul dengan setelan rapinya.

"Ara ayo. Katanya mau jengukin uncle Abe." Ucap Coki.

Aleya yang merasa diacuhkan kehadirannya merasa jengkel. Ia tak salah apapun semalam, ia hanya melakukan pembelaan pada dirinya. Lalu mengapa orang roang mendiamkannya?.

Ara yang dipangil Cokipun bergegas menghampiri sang ayah. Ditambah lagi Airy yang datang dan membawa sebuah paper bag yang Aleya yakini berisi makanan untuk lelaki itu.

"Nanti kasih ke uncle Abe yah. Bilang makasih juga karena udah jagain Ara kemarin." Ucao Airy.

"Siap bunda."

Aleya yang melihatnya akhirnya ikut angkat suara. Sebab hampir 5 menit Airy dan Coki berbincang bersama namun dirinya nampak diabaikan.

"Mbak Airy aku mau minta tolong dong. Bantuin cari lowongan rumah sakit." Ucap Aleya akhirnya.

Ucapan Aleya sama sekali tak mendapatkan respon apapun dari Airy. Airy hanya sempat berbalik menatapnya kemudian kembali membuang muka.

Aleya tak mengerti disini dimana letak kesalahannya?

"Ara hati hati yah. Nanti sebelum ketemu uncle Abe. Ara harus minta dipakaiin masker sama nena yah, biar Ara gak ketularan sakitnya uncle abe. Soalnya papa cuma nitipin Ara. Nanti bunda yang jemput kalau bunda udah selesai kerja yah cantik." Ucap Airy.

Ara mengangguk ceria. Setelah itu, Coki dna Ara akhirnya berangkat. Tinggalah dirinya dan Airy di ruang keluarga.

"Mbak kenapa sih?" Tanya Aleya kembali. Sebab sudah hampir satu jam dirinya dan Airy duduk di ruangan yang sama namun Airy terus mengacuhkannya.

Aleya tetap tak mendapat jawaban. Airy kini malah berdiri meninggalkannya menuju dapur. Melihatnya, Aleyapun ikut bergegas menuju kamarnya untuk bersih bersih dan berangkat ke rumah Bianca.

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang