1. About 4 Years

465 19 0
                                    

Wanita berjubah putih itu berjalan dengan anggun menyusuri setiap lorong yang akan menghantarkannya menuju ruang istirahat miliknya. Setiap langkahnya ditaburi senyuman membuat dirinya menjadi pusat perhatian orang orang disekitarnya.

"Good morning Aleya." Sapa salah satu rekan laki-lakinya.

Aleya Queena Vernando- wanita itu, Aleya menghampiri lelaki tersebut. "Hai John. How was your summer vacation?" Tanya Aleya.

Lelaki bernama John tersebut membalas Aleya dengan senyuman merekah. "A very pleasant holiday especially I was accompanied by beautiful women."

Aleya paham betul akan tabiat lelaki bernama John ini, lelaki yang menjadi sahabatnya selama beberapa tahun ia menetap di negara Hitler ini. John adalah lelaki yang mendapat julukan spesial di rumah sakit tempatnya magang saat ini sebagai playboy kelas kakap yang mampu ditaklukkan oleh Putri pemilik rumah sakit.

Hampir lima tahun Aleya menetap di negara ini. Maka, hampir empat tahun pula Aleya melakukan pelariannya. Aleya mati matian melakukan segala cara agar dirinya kembali bangkit selama empat tahun itu. Ia memulainya dengan menyibukkan diri untuk melanjutkan study spesialis Anaknya. Sambil menyelesaikan studynya ia juga terkadang mengisi beberapa reality show bertema talk to health dengan bantuan sahabatnya Selsyah. Hal itu semakin membuat dirinya semakin famous dinegara ini.

FLASHBACK ON

Beberapa hari ini Aleya dan Selsyah disibukkan dengan menyelesaikan tesisnya agar tahun ini ia dapat menyelesaikan studynya. Seperti saat ini, Aleya dan Selsyah tengah duduk di ruang tamu Selsyah dengan laptop yang berada dipangkuannya masing masing.

"Al, mau gak?" Tanya Selsyah.

"Mau apa? Gak jelas banget kalau ngomong itu jangan setengah setengah." Balas Aleya.

Selsyah merupakan teman bermain Aleya saat kecil yang entah bagaimana takdir mempertemukan mereka kembali dinegara ini. Konon katanya setelah kepindahan Aleya dari Bali dirinya juga ikut diboyong oleh papanya untuk pindah ke Jerman karena tuntutan tugasnya sebagai wakil kedutaan Indonesia.

Keduanya dipertemukan secara kebetulan saat Aleya berada disalah satu pusat pelayanan kanker di Jerman. Saat itu Selsyah datang untuk mengunjungi sebuah acara dipusat pelayanan kanker tersebut untuk menggantikan mamanya yang merupakan salah satu donatur tetap disana. Sejak saat itulah kedekatan keduanya terjalin dengan baik.

Selsyah berperan besar akan kehadiran sosok Aleya yang tak serapuh saat kali pertama ia menginjakkan kakinya dinegara ini. Selsyahlah yang membantu Aleya mengubah sedikit demi sedikit kebiasaannya dimulai dengan mengganti aku-kamu yang Aleya gunakan dengan lo-gue yang diajarkannya. Kemudian memberi beberapa kesibukan untuk Aleya dengan membantunya mengelolah yayasan kanker tersebut.

Menurut Selsyah semua hal tersebut ia lakukan agar Aleya dapat sedikit demi sedikit melupakan pola hidupnya ketika di Indonesia. Pola hidupnya yang selalu bergantung pada lelaki tersebut. Selsyah sampai hari inipun tak tau sosok lelaki yang mampu membuat Aleya seperti itu. Ia yakin jika lelaki tersebut bukanlah lelaki biasa.

Melalui Selsyah pula Aleya mengenal John. John merupakan sahabat Selsyah ketika ia masih mengenyam pendidikan awalnya. Hal tersebut membuat ketiganya terlihat sangat akrab.

"Mau ikut shooting?"

"Shooting apaan? Jangan aneh aneh deh Sel."

"Mama lagi nyari residen anak yang bisa ngisi acara phnya. Kemarin mama nawarin gue sih. Tapi, berhubung gue gak ada bakat ngomong gitu didepan umum. Makanya gue nawarin lo. Miss perfeksionis yang sepertinya sudah rangkap jadi miss independen yahh."

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang