45. Dihargai dan Menghargai

129 9 3
                                    


"Bagaimana aku diperlakukan diluar sana adalah tergantung dari bagaimana kamu menghargai dan menghormati aku dihadapan orang lain."

-

-

-

-

Hari ini Aleeya berencana untuk mengunjungi mertuanya sekaligus membantu Jihan menyiapkan makanan untuk arisan keluarga Bagaskara yang diadakan secara rutin. Selepas menyelesaikan tugasnya di rumah sakit Aleeya langsung menghampiri Airy.

Airy adalah istri Coki yang merupakan bagian dari Bagaskara tentunya Airy jauh lebih berpengalaman untuk mengkuti acara keluarga Bagaskara. Mengingat hal itu membuat Aleeya akan menanyakan beberapa hal untuk bersiap siap kesana.

"Mbak Ai mau ikut Al ke rumah bunda Jihan?" tanya Aleeya.

"Malas, lagi malas aja. kamu mau kesana? Tumben." Ucap Airy.

Airy memang tak terlalu menyukai serangkaian acara keluarga Bagaskara yang terlalu bersifat memamerkan segala hal. Pernah sekali ia terpaksa menghadiri acara tersebut tak satupun dari keluarga Bagaskara yang hard membahas sesuatu yang dapat menyatukan mereka, melainkan mereka satu sama lain saling menjatuhkan dengan harga tentengan yang melekat pada mereka itu.

"Gitu yah? Bunda juga sempat ngelarang aku sih. Tapi penasaran aja. penasaran aja mereka suka pamer buat apa." Ucap Aleeya setelah mendnegar penjelasan Airy.

Aleeya memang sempat berbincang dengan beberapa tante dan sepupu Abe saat resepsi mereka di Solo. Dan Aleeya dapat menangkap arah pembicaraan mereka yang terus menjurus kearah materil yang mereka miliki.

"Aleeya kerumah bunda yah. Bye." Ucap Aleeya saat dirinya berada di daun pintu ruangan Airy.

Aleeya memacu mobilnya menuju kerumahnya terlebih dahulu untuk berganti baju dan sedikit berdandan.

Setelah bersiap-siap Aleeya bergegas menuju rumah Jihan sebelumnya ia memilih untuk membeli beberapa cemilan untuk acara tersebut.

Aleeya menatap pekarangan rumah Jihan yang sudah sedikit ramai. Nampak ia lihat beberapa tante Abe kini tengah berbincang di teras rumah. Setelah merapikan tatanan rambutnya Aleeya keluar dari mobilnya dan menghampiri tetuah Bagaskara dan menyalaminya.

"Cantik tenan istri Abe. Pintar yah Abe nyari istri."

"Oh ini istri Abe yang katanya batalin pernikahan mereka kemarin."

"Ini istri Abe katanya udah tinggal di Jerman beberapa tahu. Pasti pergaulannya udah gak bener. Kata anak saya dia model di Jerman."

Ucapan keluarga Abe banyak berkomentar mengenai Aleeya membuat Aleeya geram mendengarnya. Untung saja Jihan muncul dihadapannya dan membawanya masuk kedalam.

"Loh kamu datang sayang? Bunda udah bilang gak usah repot repot. Kerjaan kamu lebih penting." Ucap Jihan yang kini berdiri disamping Aleeya.

"Bunda aku tadi beli beberapa cake, aku minta mbak buat ambil cakenya di mobil yah." Ucap Aleeya kemudian berlalu menuju dapur.

Setelah cake yang dimaksud dirinya telah dipindahkan ke dapur. Aleeya beralih untuk memotong motongnya. Ia cukup gerah mendengar pembicaraan keluarga Abe mengenai materi yang mereka gunakan.

"Abe mana Al.?" tanya Jihan.

Aleeya mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Jihan. Ia pikir Jihan tau perihal keberangkatan Abe ke Singapura.

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang