2. Who is?

234 9 0
                                    


Seperti yang udah aku bilang kemarin yah teman teman, bakalan slow update banget soalnya jadwalku lagi padat. Semangat yahh buat kalian pejuang PTN 2020, wish u luck guyss..

"Cakepnya Mubazir kalau gak ada akhlak.."

~Aleya Queena Vernando

-

-

-

Aleya merenungkan dirinya sambil menatap pemandangan malam dihadapannya, rasanya Empat tahun berjalan begitu cepat, empat tahun yang cukup memberi kesembuhan untuk hati yang terluka ini. Aleya merasa melalui semuanya dengan baik selama empat tahun dalam pelariannya.

"Aleya your phone keeps ringing and it is quite disturbing my sleep.." Ucap Selsyah menyadarkan Aleya dari lamunan singkatnya.

Aleya tak sedang melamunkan kenangannya ataupun memikirkan seseorang yang membuat hatinya terluka. Ia hanya sedang melamun atau mungkin lebih kearah berpikir sambil melakukan percakapan dengan dirinya sendiri atau lebih tepatnya dengan hatinya.

Aleya meraih handphonenya dan melihat nama Airy yang tertera dilayarnya.

Mbak Airy's calling

"Al, lama banget sih angkat telpon mbak." Sungut Airy diseberang sana.

"Ada apa mbak nelpon pagi pagi?" Tanya Aleya mengalihkan pertanyaan Airy.

"Kumaha ini udah jam dua belas siang Aleya. Kamu kapan balik?" Tanya Airy to the point. Aleya lupa jika perbedaan waktu disini di Indonesia memang cukup jauh.

Aleya tak mengerti dengan kakaknya ini. Beberapa tahun lalu, Airy yang terus mendorongnya dengan semangat luar biasa untuk Selakukan pelariannya hingga saat ini. Namun, akhir akhir ini Airy kerap kali menelponnya dan memintanya kembali.

"Al harus selesaikan berkas berkas magang Aleya disini dulu, mbak. Al juga lagi mikir untuk memperpanjang kontrak kerja Aleya dengan ppihak rumah sakit." Jawab Aleya. Dapat Aleya dengar jika Airy sedang menghembuskan napasnya mendengar jawaban Aleya.

"Mbak rasa empat tahun kamu disana sudah cukup untuk melupakan dia Al. Pulanglah Al, Papa rindu sama kamu." Ucap Airy.

Airy tau betul kelemahan Aleya dengan membawa bawa-nama Ari sebagai alasan untuk memanggil Aleya pulang adalah alasan yang cukup kuat.

"Nanti Aleya pikirkan lagi mbak. Sayang rasanya kalau karir yang Aleya rintih disini harus Aleya tinggalkan begitu saja."

Aleya pamit pulang lebih dulu, ia bergegas membereskan barang barangnya dan berjalan menuju ruang administrasi dilantai satu untuk mengurus perpanjangan kontraknya di rumah sakit tersebut. Aleya melalui lobi utama dan melihat tayangan televisi yang menampilkan wajahnya yang sedang memberi edukasi mengenai pola hidup sehat.

"Excuse me miss." Ucap Aleya pada seorang wanita yang ia yakini adalah pegawai administrasi rumah sakit.

"Can I help you?" Tanya wanita tersebut.

"I'm an intern here. Yesterday I got a call from the administration regarding the extension of my work contract."

Sekitar dua hari yang lalu Aleya mendapat panggilan dari bagian administrasi. Namun, ia tak pernah sempat untuk mengurus perpanjangan kontraknya, sebab dirinya cukup disibukkan dengan beberapa jadwal shooting dibeberapa acara. 

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang