41. Pink Diamond

123 8 0
                                    


Terimakasih buat kalian yang selalu nungguin update-an dari Aleeya

"Sejauh apapun dirinya pergi, berapa banyak wanita yang berada disisinya, sebebas apapun aku membiarkanmu kalau tuhan memang sudah menakdirkan kamu untuk aku yang lain bisa apa?"

-

-

-

-

-

-

-


Hari ini Abe akan berangkat ke Singapur diantar oleh Aleya menuju bandara. Pukul tiga dini hari seuai yang dikatakan Abe kemarin ia akan menjemput Aleya.

"Be aku masih ngantuk loh, aku baru tidur setengah jam yang lalu." Ucap Aleya sembari mencari posisi yang nyaman untuk tubuhnya dengan membolak balikkan duduknya.

"Kan udah ada kamu yakali aku minta temenin bunda lagi. Kasihan bunda harus ke apart aku dulu." Jelas Abe.

Beberapa tahun ini setiap keberangkatan Abe ke Singapur kerap kali Jihan akan mengantar putra tunggalnya itu entah dengan alasan apa sehingga membuat Abe terbiasa.

Perjalanan menuju bandara terasa sangat lengang psalnya taks atupun mobil yang berlalu lalang dijam istirahat ini. Sesampai di bandara Abe langsug menggeret kopernya menuju tempat boarding.

"Kamu ke Bali duluan nanti aku nyusul." Jelas Abe yang dibalas anggukan oleh Aleya.

"Jangan sampai lupa loh, aku udah bilang ke Sasyah bakalan ngealin kamu sama dia."

"Iya, aku berangkat bye." Pamit Abe.

Sudah sebulan sejak pertemuan keluarganya dan hubungan keduanya berjalan dengan sangat baik baik saja. Tak ada pertikaian yang menghiasinya terkadang Abe bingung sendiri dengan hal itu pasalnya saat berpacaran masalah sekecil apapun selalu berhasil membawa perdebatan untuk keduanya.

Bukan hanya Aleya dan Abe yang Nampak baik baik saja. Entah sejak kapan Aaron dan Kania menjadi lebih sering bertemu. Bagaimana Aleya bisa tau? Tentu dari Aaron. t

Aleya sangat senang mengetahui hal tersebut dari Aaron. Tentu ia senang sebab Kania yang sering menempel Abe kini tak pernah terlihat lagi, bukan tak pernah terlihat tapi sudah jarang. Aleya pun tak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Baginya "Sejauh apapun dirinya pergi, berapa banyak wanita yang berada disisinya, sebebas apapun aku membiarkanmu kalau tuhan memang sudah menakdirkan kamu untuk aku, yang lain bisa apa?"

Dering telpon Aleya kembali mengalihkan Aley kesadaran Aleya.

"Haloo,, this is Aleya." Ucap Aleya.

"Al tolonging gue dong." Ucap lelaki diseberang sana. Aaron.

"Kenapa lagi?"

"Kania sakit. gak ngerti harus ngasih apalagi. Katanya bawa kerumah tante Jihan aja." Jawab Aaron.

Aleya menggaruk keningnya ikut bingung, lalu jika Kania asakit mengapa Aaron harus menghubunginya?

"Iya bawa kesana aja. Bunda pasti lagi dirumah, bawanya nanti pagi aja. Yakali lo mau nganterin nenek lampir ke rumah bunda pagi pagi gini." Ucap Aleya.

Setelah mengarahkan Aaron untuk membawa Kania ke rumah Jihan pukul enam nanti Aleya memilih untuk pulang ke rumahnya dan membersihkan diri. Mungkin sepulang dari rumah sakit nanti ia akan menjenguk Kania disana dan membahas beberapa persiapan pernikahannya bersama Jihan.

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang