27. Welcome Back

125 8 0
                                    


Aleya dengan malas bangun dari tidurnya. Entahlah Aleya tak tau apakah hari ini akan menjadi hari yang panjang untuknya atau sebaliknya. Intinya adalah Aleya kembali mengadukan nasibnya ditempat itu.

"Udah mau berangkat Al?" tanya Airy melihat Aleya yang sudah siap dengan celana kain putih dan baju biru navynya.

Airy tersenyum menatap adiknya yang selalu terlihat mengagumkan dengan snelli yang menggantung dilengannya saat ini. Aleya selalu mempesona saat dirinya kembali bergulat dengan bidangnya entahlah Airy tak tau pasti apa yang membuat adiknya itu selalu tampil cantik.

Aleya mengangguk membenarkan setelah dirinya menghabiskan segelas susu buatan Airy dan sepotong roti bakar selai coklat untuknya.

"Bareng sama aku sama mas Coki aja gimana?" tawar Airy.

Aleya menggeleng "No thanks."

Aleya bergegeas mengambil kunci mobilnya dan menuju garasi. Semalam ia sudah mengatakan kepada mang Ujang untuk memanasi mobilnya lebih pagi.

"Makasih mang. Aleya berangkat yah." Ucap Aleya saat mang Ujang hampir menutup pagar keseluruhan.

Perjalanan ALeya benar benar sepi hingga dering telpon dari Aaron menyadarkannya. Aleya mendengus tak suka dengan tampilan layarnya AARON BOCOR'S CALLING

"Good morning dokter Aleya." Sapa Aaron diseberang sana.

Aleya tau diseberang sana Aaron pasti tengah menertawakan dirinya.

"Kenapa lagi lo?" tanya Aleya tak suka.

Aaron yang mendengarnya justru tertawa geli.

"Gue mau ketemu sama lo dulu sebelum balik dinas tiga minggu. Sekalian mau nunjukin ke lo penampakannya Nia. Sia sia aja dong gue mohon mohon sama tante Rika buat masukin lo disana kalau lo gak bisa berguna buat mata matain Nia."

Aleya mendengus tak suka pada Aaron, rasanya dirinya ini telah membuat dosa besar kepada lelaki itu hingga ia harus menebus kesalahannya dengan menuruti semua keinginan Aaron.

Aleya menjawab ucapan Aaron dengan dehemannya yang Aleya yakin Aaron tak akan mendengarnya. "Oke, gue tungguin di rumah sakit. jangan sampai telat yah queen."

Tepat setelah sambungan terputus mobil Aleya telah terparkir manis di parkiran rumah sakit. Sebelum meninggalkan mobilnya Aleya kembali mematut dirinya di kaca untuk memastikan penampilannya sudah sempurna di hari pertamanya.

"You can do it Al." gumam Aleya pada dirinya sendiri.

Tokk,, tokkk

Ketukan dari kaca mobilnya membuat dirinya kembali mendengus kasar. Terlebih setelah dirinya melihat siapa pelakunya. Aaron.

Aleya dengan malas turun dari mobilnya sambil menenteng tas dan snelli nya. Ia menatap Aaron yang berdiri tegap dihadapannya lelaki itu sudah siap dengan pakaian dinasnya. Also itu tentu membuat dirinya menjadi pusat perhatian di parkiran rumah sakit.

"Jangan manyun gitu Al. nanti pasien lo pada kabur." Canda Aaron.

"Manyun manyun." Cibir Aleya sambil berjalan didepan Aaron. Ia tau lelaki itu akan mengekorinya dengan senang hati.

"Mau ngapain lo? Pagi pagi udah mangkal disini. Mau pamit sama calon tunangan lo ini?" tanya Aleya.

"Ngaco banget mulut lo Al." Jawab Aaron sambil menyentil bibir Aleya keras membuat Aleya mengaduh.

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang