29. Maaf

147 11 3
                                    

 "And I will back to you"

~Elrabi Bagaskara

__

_

_

"Dokter Kania." Jawab Miralda yang dibalas angukan oleh Aleya.

Tentu ia mengenal siapa Dokter Kania yang dimaksud Miralda ini.

"Katanya dia sepupu dokter Abe. Sayang sih dia jarang masuk. Belagu banget, banyak yang gak suka sama dia." Jelas Miralda.

Aleya menganguk, ia rasa Aaron harus mendengar ini. Ngomong ngomong soal Aaron sudah hampir eam jam lebih lelaki itu meninggalkannya mengudara namun lelaki itu belum ngabarinya juga.

"Emang gitu?" tanya ALeya.

"Belagu banget deh Al. aku gak nyangka aja kalau perempua belagu kayak dia bisa sepupuan sama dokter Abe secara dokter Abe itu cool banget." Jelas Miralda.

Bukan Cuma kamu yang gak percaya. Aku juga. Bati Aleya.

Miralda yang jam jaganya telah habis Nampak sedang membereskan beberapa barang yang ia gunakan. "Miralda." Panggil Aleya.

Miralda berdehem sebagai jawabannya. "Kamu tau pasien di ruang VVIP Kenanga?" tanya Aleya.

Aleya yakin seisi rumah sakit tau siapa oma Tiara. Rasanya oma Tiara sudah menjadi sang tuan rumah rumah sakit ini. Hampir enam tahun mungkin ia menetap disini. Sebelum kepindahan Aleya ke Jermanpun ia dekat dengan Oma Tiara.

Aleya ingin menemui wanita paruh baya itu hari ini dan membawa kabar bahwa dirinya kembali bekerja disini. Ia yakin Oma Tiara pasti merasa sangat senang jika tau dirinya kembali bekerja disini.

"Aku gak tau. Aku gak punya akses ke kamar VVIP. Kamu taukan? Buat gabung di VIP aja punya syarat. Katanya lagi orang orang yang jaga pasien VVIP itu orang berpengaruh di sini."

Aleya mengangguk. Memang benar yang dikatakan Miralda tak sembarang orang boleh memasuki kawasan VVIP. Bahkan gedung khusus rawat inap VVIP dipisahkan dari kawasan rumah sakit utama meski tak terlalu jauh.

"Kenapa? Kamu mau kesana?" tanya Miralda.

Aleya mengangguk membenarkan. Ia berencana mengunjung oma Tiara sore nanti setelah dirinya menemui Kania. Bukan menemui dalam artian menemui untuk menyapa, ia hanya ingin memenuhi misinya pada Aaron.

" Kamu dulu pernah jaga disana? katanya harus punya kartu akses." Jelas Miralda.

Aleya kembali mengangguk membenarkan. Ia tau, ia berada dirumah sakit ini jauh sebelum Miralda tentu ia hafal betul.

"Upsii. Aku lupa kamukan Aleya." Ucap Miralda membuat Aleya tertawa mendengarnya.

"Aku mau pinjam kartu akses dokter Airy. Kalau mau masuk seenak hati sekarang sih kayaknya udah gak bisa deh." Balas Aleya.

"Wait, wait. Kamu bilang dokter Airy?" tanya Miralda memastikan.

"Iya. Kenapa?" tanya Aleya.

"Kamu? Jangan bilang kalau kamu saudaranya dokter Airy.?" Tanya Miralda yang dijawab anggukan oleh Aleya.

"Gila sih, aku gak heran aja kamu sama dokter Airy saudaraan." Aleya menggeleng mendengarnya.

Aleya dan Miralda berjalan bersama meninggalkan ruangannya. Aleya memilih untuk rehat di apartemen milik Bianca sejenak sebelum dirinya menemui Kania dan bertemu Oma Tiara. Kebetulan Puri mengabari jika dirinya sudah berada di lobi utuk menjemput tuan puteri.

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang