28. Hari Pertama

123 10 0
                                    

Happy reading everyone,, maff yah jarang upload. Maaf juga kalau ceritanya udah ngebosenin.

-

-

-

-

Setelah rapat diruang besar tersebut Aleya berjalan menuju bagian pediatric. Kata Ayah Tama disana Aleya akan ditempatkan bersama seorang dokter residen perempuan yang baru masuk dua bulan lalu.

I mean ini akan cukup menyenangkan memiliki teman baru yang sejalan. Tentu kami berasal dari bagian yang sama. Berbeda dengan Selsyah dia seoang spesialis bedah.

"Hai, saya dokter Miralda." Sapanya.

Terlihat begitu hangat. "Kita formal banget yah. Gimana kalau 'aku kamu' biar kedengaran gak terlalu sungkan.?" Tawar Aleya.

Ia memang tak terlalu suka suasana yang canggung. Terlebih lagi ia akan bersama Miralda ini dalam waktu yang lama tentunya.

"Apa gak apa apa? Saya gak enak harus ngomong gitu sama kamu. Apalagi saya dengar dari beberapa perawat dan dokter katanya kamu ini calon menantu dokter Tama." Ucapnya sungkan.

Aleya tersenyum mendengarnya. Lihatkan? Bahkan belum setengah hari ia menetap disini tampaknya seisi rumah sakit tengah membicarakannya. Ia sudah menduga jika dinding dan lantai yang ia pijaki itu tak akan segan mengeluarkan suaranya dan saling bergosip.

"Mantan." Ucap Aleya masih diikuti dengan senyuman yang terus menghiasi wajahnya.

Miralda yang mendengarnya sedikit kebingungan. Pasalnya sebelum, saat dan setelah pertemuan diruang besar tadi, seisi ruang besar mengatakan jika Aleya adalah menantu kesayangan keluarga Tama. Lalu? Wanita dihadapannya ini mengatakan jika dirinya adalah mantan.

"Gak usah terlalu dipikirkan. Aku gak ada ngaruh apapun sama yang ada dirumah sakit ini." Ucap Aleya kembali.

Miralda membantu Aleya memindahkan beberapa barang dan membersihkan meja yang akan ditempati Aleya. Beberapa saat kemudian, keduanya kedatangan delapan orang koas yang siap memulai fellow hari ini.

Sepanjang menyusuri dna memasuki bangsal, VIP dan beberapa kamar inap, Aleya tak henti hentinya menjadi pusat perhatian. Tentunya bagi mereka yang merupakan orang lama dirumah sakit ini akan menebarkan senyuman kepada wanita cantik ini, siapa yang tidak mengenal Aleya disana? semua tau tentang hubungan Aleya dan Abe.

Setelah melakukan visit dibeberapa kamar inap Aleya dan Miralda memutuskan untuk menghabiskan makan siang di café depan rumah sakit.

Makan siang keduanya dihabiskan dengan mengobrol. Miralda yang memulai dengan mengatakan bahwa Aleya mungkinlah seseorang yang sangat angkuh dengan wajah cantiknya. Terlebih saat diriya mendengar desas desus mengenai dirinya adalah menantu Tama dan Jihan tentu membuat pandangan Miralda mengeai Aleya semakin minus. Ditambah lagi kabar mengatakan bahwa Aleya adalah dokter berbakat lulusan Jerman yang menetap disana selama hampir lima tahun dan dirinya sempat mengisi beberapa acara TV disana.

"Kemarin seharian orang rumah sakit pada uring uringan kamu mau datang loh." Ucap Miralda yang disambut kerutan kening oleh Aleya.

Uring uringan?

"Apalagi setelah dengar kalau kamu ini calon istrinya dokter Abe. Wahh, pada heboh mereka yang suka sama dokter Abe. Takut kesaing sama kamu." Ucap Miralda yang disambut tawa Aleya.

AnxietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang