39. Penentuan

379 50 5
                                    

Hai Guys! Aku gak tau ini bakalan jadi last part atau aku bakalan lanjutin lagi. Karena aku bakalan lanjutin di Sequel  selanjutnya dari 'Karena Cinta' Ini.

Aku cuma Minta Vote dan Komen kalian aja, biar aku semakin semangat nulisnya. Terimakasih juga buat kalian yang selalu Komen dan Vote cerita aku💜

Instagram Viraasm_

Terlihat Dua remaja itu sedang bersiap untuk menuju sekolahan, Bukan karena sengaja berangkat sesiang ini tetapi dikarenakan jadwal ujian diadakan tepat jam 09.30.

Setelah Siap, Dua remaja berperawakan tinggi besar itupun pergi meninggalkan Halaman rumah minimalis itu.

Sepanjang Jalan lelaki yang duduk dibelakang itu hanya bisa menatap sekelilingnya, Sudah 2 bulan dirinya terbiasa tanpa Gadis tercinta.

Mau bagaimana pun semua sudah terjadi, ia tetap fokus pada dirinya dan kedua orang tuanya. Anta tidak begitu khawatir dengan soal UN yang sangat menyusahkan para siswa/i, Karena dirinya sudah terbiasa melihat susahnya soal Akademik.

Tidak sampai 30 menit, kedua remaja itu pun memasuki Halaman sekolah. Ada Mobil Alda, yang Nanda gunakan. Setelah kejadian itu, Mobil pribadi Alda telah di berikan kepada Nanda.

Anta turun terlebih dahulu, Barulah Alfa menyusul "Udah siap dihari pertama?" Tanya Alfa saat Nanda berdiri di depan nya "Siap dong, Gampil. Tenang aja" Mereka pun Tertawa, tetapi tidak dengan Anta ia hanya tersenyum tipis.

"Sudah pada siapin berkas?" Tanya Nanda di pertengah jalan "Masih lama kali, Bulan depan baru pendaftaran" Nanda mengangguk Paham.

"Lo gimana? Udah liat-liat kapan pendaftaraan?" Gantian Alfa yang bertanya "Udah, akhir bulan ini pendaftaraan. Deg-deg an banget gue"

Mereka berhenti didepan Ruangan Nanda "Pasti bisa kok, Orang lain aja bisa" Ujar Alfa, "Semangat Nan" Tambah Anta. Setelah Nanda masuk, mereka melanjutkan menuju ruangan.

Karena Anta,Alfa dan Nanda tidak seruangan maka dari itu mereka mengantar Gadis itu terlebih dahulu. Ntah mengapa, Nanda seperti Alda dan itu membuat Anta dengan senang Hati membantu gadis itu.

Sulit sekali rasanya Duduk dibangku sendirian tanpa Gadis yang menemaninya 3tahun belakangan ini. Hampir seminggu Nanda berusaha tidak menangis, tetapi tetap tidak bisa karena setiap tempat yang ia lewati sangat banyak kenangan.

Sebelum mengerjakan soal pertama Nanda berdoa untuk dirinya dan Alda yang entah sedang apa. Setelah merasa siap barulah Nanda membuka soal Ujian Nasional yang akan ia kerjakan.

1Jam berlalu.....

Tidak semua lapak buka, Karena tidak banyak murid yang turun. Hanya Kelas 3 saja yang sedang mengadakan Ujian Nasional.

Anta, Alfa dan Nanda pun memilih duduk di pojokan agar tidak terlalu bising karena mereka sedang membaca buku mata pelajaraan selanjutnya.

"Permisi, gue boleh gabung gak?" mereka pun menoleh, Ternyata sang Mantan Ketua osis yang baru saja habis masa jabatan nya "Eh iya, sini Din" Nanda mempersilahkan.

Nadin dengan senang hati duduk di samping Nanda, Nadin meletakan Buku dan botol minum nya.

"Gimana soalnya tadi?" Tanya Nadin "Berhubung gue anak alim, Jadi soalnya biasa aja sih" Mereka tertawa, terkecuali Anta masih tetap serius membaca sembari mencoret-coret lembaran.

"Anta mah pasti gak kaget ntar liat soal Matematika" Tegur Nanda, Anta hanya menoleh sekilas lalu tersenyum "Doi mah pintarnya kebangetan" Sambung Alfa.

Nadin menatap Anta, Sebegitu cintanya kah Lelaki itu terhadap Gadis yang sudah tidak lagi ada di sisinya "Btw din, Ntar lo lanjut kemana?" Tanya Nanda, menyadarkan Nadin dari lamunan nya "Oh, gue? Gue si rencana nya mau Ambil kedokteran di Universitas Indonesia he..he"

ANTA Dan ALDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang