Jangan lupa vote dan komen!🙏❤
Di tengah Terik nya matahari Para anak lelaki terus melanjutkan main nya. Menghabiskan jam istirahat, tidak perduli akan pakaian mereka yang mulai basah akibat keringat.
Mereka terus meng Over Bola berwarna putih hitam itu yang mereka pinjam dari ruang olahraga.
Beberapa Siswi ikut menonton, Ada beberapa gebetan mereka dan beberapa orang yang mereka taksir saja.
Yang paling menonjol adalah Siswa Memakai Kaos putih yang sudah basah oleh keringat, hingga menampak kan lekuk tubuh nya dan Perut nya yang rata.
Mungkin Siswi yang memperhatikan dengan betul akan tertarik, di tambah wajahnya yang terbilang tampan.
Anta Terus menendang Bola itu hingga beberapa kali menyetak Gol, Ya Namanya Anta. Alend Adanta Saudara lelaki dari Anin dan Anak pertama dari Nindya dan Bagus.
Tetapi Saking Semangatnya Anta menendang bola, Bola tersebut tidak benar-benar Masuk ke Gawang melainkan Membentur seseorang yang lewat di koridor tepat di belakang gawang.
Ada suara teriakan, cukup jelas di telinga Anta dan kawan-kawan. Anta langsung berlari disusul oleh kawan-kawan nya.
Seorang Gadis berambut pendek itu sudah terduduk di lantai memegang betisnya yang terkena Bola kaki "Lo Gak Apa-apa" Suara Anta Menjadi sorotan, Gadis itu langsung Menoleh ke sumber suara
"Masih bisa nanya gak apa-apa, padahal gue jatuh" Protes Gadis itu "Kalau gak bisa main tu..." Tiba-tiba ucapan Gadis itu terpotong saat lengan nya di tarik Anta Pelan.
Jangan kira Anta akan menggendong Gadis ini seperti di cerita-cerita, ataupun Drama. Karena ia tidak kenal siapa Gadis di depan nya ini "gue antar ke UKS" Dengan pelan Anta membantu Gadis itu berdiri.
Gadis berambut pendek itu pun menurut, dengan susah payah ia berdiri lalu berpegangan pada tangan Anta. Tidak ada bau matahari yang menyengat, Melainkan Wangi parfum khas Anta.
Dalam Perjalanan Menuju Uks Anta Hanya diam, Sedangkan Gadis itu penasaraan "Kok gue gak pernah liat lo, hmm... atau lo murid baru?" Anta tak menghiraukan
Gadis itu menghembuskan nafas nya, Sesampainya di UKS Anta membantu Gadis Berambut pendek itu duduk di Brankar UKS.
Gadis itu memicingkan Mata nya untuk melihat Name Tag di dada Anta Namun tidak ada karena Anta hanya memakai Kaos putih polos.
Saat Anta ingin beranjak pergi tiba-tiba saja lengan Anta tertahan "Lo gak boleh kabur dari masalah, Awas aja kalau lo kabur" Ucap Gadis itu.
"udah jam masuk" Gadis itu mengulurkan tangan nya "Alda, Nama Lo?" Anta menatap tangan Gadis itu lalu bergantian menatap wajah nya "Buat?" Alda terdiam, Lalu menarik nafas nya panjang.
"Buat apa kata lo? Sumpah ya ini pertama kali nya gue ketemu orang se sombong lo. Masa kenalan lo bilang buat apa, Lo udah lembar bola ke gue dan se...." Alda terhenti saat Anta mulai memotong ucapan nya "Alend Adanta Widodo" Setelah mengucapkan Namanya, Anta meninggalkan Gadis itu sendirian.
Ingin sekali rasanya Alda mengejar Lelaki itu, tetapi Betis nya semakin membiru dan Sakit. Bisa-bisa nya ia bernasib sial dengan terlempar bola dan Bertemu lelaki seperti Anta.
"Liat aja, gue bakal cari lo Alen" Ucap Alda lalu mengeluarkan Handpone nya untuk menghubungi Sahabatnya.
🌻🌻🌻🌻
Jam Pelajaran terakhir pun selesai, Semua siswa dan Siswi berhamburan keluar untuk pulang ataupun jalan-jalan.
Tapi tidak dengan siswa yang mengikuti kegiatan tambahan atau ekstrakulikuler, Mereka akan berkumpul di tengah lapangan untuk berlatih.
Lelaki dengan Tas Hitam di pundak itu menunggu seseorang di depan Pintu, sesekali adik kelas yang lewat tersenyum dan menyapa namun hanya di balas dengan senyuman halus.
Anta Langsung berbalik menunggu sang Adik keluar "Mas Anta, Jemput sorean ya. Mau latihan Paskib dulu" Ucap Sang Adik.
Anta mengaguk pelan "Telpon aja kalau sudah" Anin langsung menyalami Saudara laki-lakinya itu lalu pergi bersama seorang teman nya.
Saudara Perempuan Anta itu Sedari Sekolah Menengah pertana telah mengikuti Paski, dan di lanjutkan ke SMA.
Anin Sangat berharap bisa menjadi pengibar bendera di istana presiden, Seperti Sang Kaka.
Bermodalkan Badan tinggi dan Jasmani yang kuat, Anin pun memberanikan Diri. Walaupun ia telah melihat bagaimana susah nya sang abang saat di latih.
Tidak hanya Paskib, Anin juga adalah seorang Atlet Lari. Ntah Bagaimana bisa Anak-Anak mereka sangat gemar olahraga sedangkan sang Mamah dan Ayah sangat jarang berolah raga.
Anta Berjalan menuju parkiran dengan santai, sesekali melihat kekiri dan kekanan dan kadang ada saja yang menegurnya. Ntah rekan sekelasnya atau Adik kelas se ekstrakulikuler.
Sesampainya di Parkiran Anta langsung memakai Helm nya Dan menyalakan Motor turunan sang Ayah itu. Tapi tiba-tiba saja Anta melihat seorang Gadis yang berjalan dengan susah, Gadis itu tidak sendiri. Ada Gadis lain yang membantunya untuk Masuk ke dalam Mobil berwarna Hitam itu.
Tidak sampai 10 menit, Anta Langsung pergi meninggalkan Parkiran. Ia tidak mengenal Gadis itu jadi untuk apa Ia memperdulikan nya. Toh sudah ia bantu menuju UKS pagi tadi.
Untuk sampai ke rumah, Tidak perlu memakan waktu lama karena Sekolah mereka cukup dekat Jarak nya dengan Asrama.
Sesampainya di rumah berukuran besar itu Anta langsung memarkirkan Motornya, Sedikit bingung karena ada sebuah mobil berwarna Hitam terparkir tepat di depan Mobil sang ayah.
Rumah Anta Adalah rumah khusus Perwira yang telah berkeluarga, Jadi Lumayan luas dan Besar. Pintu rumah tidak terkunci pertanda sang Mamah dan Ayah telah pulang kantor.
Tidak lupa Anta Menyapa Seorang Wanita Paru Bayah yang kerja di rumahnya, Benar saja Ada sang Ayah yang sedang duduk di ruang Tamu "Asallamualaikum Yah" Bagus menoleh saat mendengar suara anak lelakinya itu.
Bagus Tersenyum "waalaikumsalam Mas, Jam berapa jemput Adek?" Anta menyalimi sang ayah "Tunggu di telpon yah" Wanita dengan celana Loreng itu datang Dari dapur "Baru pulang Mah?" Nindya memgambil tangan Anta untuk memberikan salam.
"Iya baru aja, Mandi Gih. Bau Matahari" Anta mengangguk, Nindya dan Bagus saling tatap "Mas gak penasaraan Mobil siapa di depan?" Tanya Nindya, Jelas saja tidak.
Anaknya ini sangat cuek dan tidak kepo "Mobil siapa?" Bagus terkekeh "Sini duduk dulu" Ujar Bagus
Nindya ikut duduk di samping Bagus "Istirahat aja Bude kalau udah selesai" Ujar Nindya "Iya Bu, Selamat ya Mas Anta" Nindya dan Bagus pun terkekeh
"Kan Minggu lalu ayah nyuruh Mas bikin Sim Mobil kan, Ini Hadiah ulang tahun dari Ayah sama mamah" Bagus memberikan Kunci Mobil kepada Anta
"Buat apa Yah? Kan mobil Ayah bisa aja Anta pakai Gantian, lagian Mas juga bisa pakai motor kemana-mana" Nindya Tersenyum Mendengar Jawaban sang Anak lelakinya
"Ini buat tanggung jawab mas, Belajar Tanggung jawab. Mas rawat mobilnya dijaga baik-baik, Kalau mas mau jual mobilnya terus ganti baru juga boleh. Intinya dengan Adanya mobil ini Ayah sama Mamah mau mas lebih dewasa aja" Anta membasahi bibirnya, lalu ia mengangguk paham.
"Makasih Yah,Mah. Insyaallah Mas Bisa jaga mobil yang ayah sama mamah kasih"
Nindya sangat bersyukur memiliki anak seperti Anta, Penurut dan tidak banyak permintaan.
🌻🌻🌻🌻🌻
Mohon untuk divote guys hehe
Jangan Lupa Baca 'Karena Cinta' juga🙏
Maap untuk Typo atau kesahalan dalam penulisan hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTA Dan ALDA
Fiksi UmumJUDUL SEBELUMNYA 'UNTUK CINTA' [BELUM DI REVISI! MAAF TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA] [Sequel Of Karena Cinta] Ini bukan tentang Badboy yg dingin, atau pun si pecicilan gak jelas. Ini tentang Alendanta Dharma Widodo, Si penurut yang hanya ingin Membaha...