21

162 19 0
                                    

*
*
*
*

Tadi pagi semua member sudah saling berpamitan untuk kembali ke Rumah masing masih. Liburan 3 hari ini waktu yang sangat berharga untyk mereka berenam.

Meskipun masa promosi album telah selesai tapi jadwal mereka sudah padat untuk agenda nanti sehabis liburan. Maka dari itu manajer menturuh mereka untuk bernar-benar beristirahat dan manjaga kesehatan.

Sore hari Hwanwoong sudah sampai di rumah orangtuanya. Ia dijemput oleh ayahnya agak siang karena Youngjo terus menerus meminta waktu bersama lebih lama dari yang ia perkirakan.

Saat tiba dirumah ia sudah disambut oleh ibunya yang tersayang dengan banyak hidangan di meja. Chuseeok waktunya makan enak dan makan banyak bersama keluarga besar. Besok paman dan bibinya akan tiba di sini karena ayahnya adalah anak tertua dalam keluarga sementara nenek dan kakeknya sudah tiada.

Hari yang panjang, Wongie menghempaskan tubuh di kasur hangat di kamarnya. Matanya menelusuri setiap sudut kamar. Semuanya terlihat rapih bersih dan tak ada yang berubah. Kasurnya pun masih dengan ukuran yang sama 'single' karena ia sudah tak mungkin tumbuh lebih lagi.

Wongie menghembuskan nafas lega, aroma kamarnya terasa menennangkan. Ia mendengar hp-nya berdering sekali lagi. Ia meraih hp yang ada di saku jaketnya. Dan menjawab telefon dari kekasihnya.

"Mmm..Baby kau sudah sampai di rumah?" Tanya Youngjo.

"Ya..maaf belum sempat membalas pesan satupun hyung. Aku sedikit lelah" kata Woongie.

"Oh..ok. Istirahatlah. Selamat menikmati waktu dengan Mama dan Papa Yeo. Miss you.." kata Youngjo hangat.

"Terimakasih hyung, kau juga. Miss you too". Kata Woongie sebelum menutup telefon.

Wongie menghebuskan nafas berat. Suara Youngjo tak mengobati rindunya malah membuatnya bertambah rindu. Perasaan Woongie sudah tak terasa seperti dulu. Perubahan drastis ini membuatnya sedikit bingung dan resah. Bisakah mereka menjaga hubungan ini selagi bekerja di grup yang sama.

Pikirannya mulai bertanya-tanya, bisakah ia tetap profesional dalam pekerjaan mereka selama mereka punya hubungan pribadi lain. Selama ini ia tak ragu saling mengingatkan bahkan saling berdebat dalam pekerjaan, apakah hal itu tak kan mempengaruhi hungungan percintaan mereka. Bagaimana kalau mereka saling menyakiti tanpa sadar dan berdampak buruk bagi hubungan baik dan karir mereka.

Woongie tenggelam dalam lamunannya, matanya menjadi berat dan ia mulai tertidur di tengah perenungan yang sedikit meresahkan.

*****

Pagi hari di rumah Keonhee..ia sudah bersiap diri di depan rumah dengan baju rapih dan wajah cerah menunggu seseorang. Saat sebuah mobil berhenti di depan halaman rumahnya. Ia tak bisa menahan rasa gugup dan bahagianya.

Seoho turun dari mobil dengan menenteng bingkisan di kedua tangannya. Keonhee langsung menyambutnya dengan pelukan dan Seoho mencium pipi kekasihnya.

Ini hari Chuseeok pertama mereka bersama. Biasanya hari libur seperti ini setiap member akan menghabiskan waktu dengan keluarga masing-masing. Tapi karena sudah janji akan membuat pengakuan resmi pada keluarga masing-masing mereka memutuskan untuk saling mengunjungi. Hari ini di tempat Keonhee besok di tempat Seoho.

"Ayo masuk hyung" kata Keonhee manja.

"Tunggu, aku gugup sekali" kata Seoho dengan leher dan telinga yang memerah, pipinya bersemu pink.

"Tenang hyung, ini bukan pertama kalinya kau bertemu mereka. Kau tahu mereka orang yang santai." Kata Keonhee sambil meremas pelan tangan kekasihnya.

RAINBOW DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang