12

199 24 3
                                    

*
*
*
"Bodoh, kalian berdua berhenti!" Teriak Seonghwa.

*
*
*

Seonghwa dan semua anggota Ateez lainnya memisahkan kedua lelaki yang masih saja berusaha untuk memukul satu sama lain, padahal keduanya sudah banyak terluka di wajahnya. Terlihat dari darah yang menghiasi wajah Youngjo dan Minggi.

Hwanwoong mencoba berdiri dan mengikuti mereka masuk ke dalam villa. Sepertinya rasa keget telah mengalahkan rasa mabuknya. Ia melihat semua kejadian dengan jelas di depan kedua matanya. Air matanya tak berhenti menetes melihat wajah Youngjo dan Minggi terluka.

Seonghwa mengantar mereka ke kamar di lantai atas. Ia menyuruh Hwanwoong istirahat bersama Youngjo Sementara anggota Ateez yang lain mengurus Minggi dan mencoba mengatur suasana pesta agar tak jadi kekacauan.

Karena pesta ronde kedua itu privat,  yang hadir hanya teman dekat Seonghwa dan anggota Ateez yang lain jadi mereka bisa meminta mereka merahasiakan kejadian yang terjadi dan tak menyebarkan beritanya di internet.

Pesta pun dibubarkan dan Seonghwa berjanji akan segera mengadakan pesta lain sebagai penggantinya. Semua yang hadir telah pulang yang tinggal hanya anggota Ateez dan Hwanwoong yang sedang mengobati luka Youngjo dengan peralatan P3K.

Hwanwoong masih saja terisak sambil mengoleskan obat ke wajah Younjo yang lecet. Ujung bibir Youngjo pecah. Pipinya lecet dan terlihat agak bengkak. Tangan Youngjo juga terluka. Mereka berdua masih diam, tak satupun yang mulai berbicara.

Bahkan Youngjo tak meringis kesakitan meski Hwnwoong menyentuh lukanya yang terbuka. Setelah selesai Hwanwoong bangkit dan akan pergi tapi Youngjo menahan pergelangan tangannya.

"Woongie, tunggu.." kata Youngjo masih duduk di pinggiran ranjang.

" Aku..mau..mau ambil es untuk kompres" kata Hwanwoong sambil menghapus air mata yang masih menetes ke pipinya.

"Tunggu sebentar, mari bicara" kata Youngjo tenang. Menarik tangan Wongie agar duduk di sampingnya. Jwanwoong diam saja menyeka air matanya.

"Kau baik-baik saja? Maafkan aku Woong, aku tak bisa menahan emosiku. Jangan menangis lagi, maaf"  kata Youngjo menarik bahu Woongie agar menatapnya.

"Aku baik-baik saja hyung, terimakasih sudah datang. Tapi kenapa kamu lakukan hal bodoh seperti ini hyung?! Aku tidak suka saat kamu terluka seperti ini gara-gara aku. Semua baik-baik saja, aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri" kata Hwanwoong sedikit kesal tapi masih dengan mata berkaca-kaca.

" Woong, baby aku takut kamu kenapa-napa. Semua salahku karena tak bisa mengontrol emosi, tapi siapa yang tak emosi melihat seseorang yang aku pedulikan sedang dicium paksa oleh lelaki brengsek yang sudah menyia-nyiakannya" kata Youngjo menggenggam tanggan Woongie.

"Hyung,, " belum selesai Hwanwoong bicara. Pintu diketuk beberapa kali dan Seonghwa muncul di hadapan mereka membawa air mineral dan obat penahan rasa sakit, juga ice pack untuk mengompres luka Youngjo.

Seonghwa meminta maaf atas nama Minggi, ia kira mungkin ada kesalahpahaman diantara mereka bertiga. Seonghwa berharap mereka bisa bicara kembali nanti saat pikiran mereka sudah tenang, agar tak terjadi masalah yang lebih besar. Karena mau tidak mau ini semua akan ada efeknya untuk karir mereka. Lagipula Youngjo dan Minggi adalah sahabat lama.

RAINBOW DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang