6

282 36 16
                                    


*
*
*
"Hyung, wajahmu selalu membayangiku kemanapun ku memandang"
*
*
*

Hwanwoong heran kenapa ibunya tak melajukan mobil ke arah rumah mereka. Ketika ditanya ibunya hanya menjawab bahwa beliau akan memberi kejutan. Mobil berhenti di depan sebuah bangunan yang sangat Hwanwoong kenal. Villa milik pamannya.

Ibu Hwanwoong meminta maaf pada Hwanwoong bahwa Ayah dan ibunya ada perjalanan bisnis yang tak bisa ditunda, karena manager Oneus menelfon sangat mendadak. Ibunya sudah mempersiapkan baju lama Hwanwoong di koper yang ibunya bawa. Ia meminta Hwanwoong untuk menunggu di Villa selama dua hari sebelum ibunya pulang.

Meskipun sedikit kecewa tapi Hwanwoong mencoba mengerti dan menuruti permintaan ibunya. Lagipula tempatnya indah. Dan semua kebutuhan seperti air dan makanan telah disediakan lengkap. Setelah mengantarkan Hwanwoong ke kamarnya ibunya langsung pergi lagi.

Kamar yang luas di lantai dua. Ranjang ukuran king size dan Lemari kayu berwana putih. Ada balkon dengan kursi dan meja yang menghadap pemandangan indah danau dan gunung.  Saat Hwanwoong membuka pintu kaca yang membatasi kamar dengan balkon angin segar masuk dan menyegarkan ruangan.

Ia memutuskan untuk berjalan keluar villa untuk melihat sekeliling. Ada kebun Bunga di taman depan. Sinar matahari yang hangat. Bunga tulip yang berwarna-warni. Hwanwoong merasa sangat diberkati dengan semua keindahan ini.

 Hwanwoong merasa sangat diberkati dengan semua keindahan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia melanjutkan jalan kecilnya ke sekeliling villa. Ada beberapa tenaman sayur yang di tanam di kebun belakang. Ia ingat dulu sewaktu kecil sering menginap bersama keluarga besar di villa pamannya ini. Kenangan yang indah saat mengobrol dan bercanda ria sambil memanggang daging di sekitar paviliun.

Kaki mungilnya melangkah lagi menuju pinggiran danau. Ia memutuskan untuk duduk sebentar di bawah pohon menikmati angin. Danau yang luas dan indah dihadapannya dengan permukaan yang bergelombang tersapu angin musim gugur.

Tangannya masih menggenggam ponsel sambil memainkan tombol kuncinya. Ia ragu apakah siap untuk membaca pesan dari para member. Tapi akhirnya ia mulai membaca satu persatu degan hati yang resah dan rasa penasaran juga rindu.

RAVN 10 MASSAGE

" Woongie, hyung minta maaf. Hyung salah karena berkata keras padamu kemarin. Sungguh hyung menyesal. Maafkan Hyungmu"

" Wongie, Hyung merindukanmu. Semoga kamu baik-baik saja setelah dirawat"

"Baby, Hyung merindukanmu. Istirahatlah sampai kau benar-benar sembuh"

RAINBOW DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang