3

387 46 8
                                    

Dongju masih dengan wajah sebalnya menyender di bahu Leedo sambil meremas-remas plushie. Leedo sedari tadi mendengarkan dan mengiyakan keluhan Dongju. Ia tahu maknae manisnya tak biasanya semarah ini, pasti ada sebab lain yang membuatnya murka.

Dongju dan Hwanwoong sudah biasa bertengkar lalu berbaikan. Biasanya masalah sepele dan juga tak kan lama karena mereka teman bermain yang kompak. Leedo hanya menenangkan Dongju agar dia tak terus mengomel dan membuat pertengkaran semakin melebar kemana-mana.

Dia mengusap-usap kepala Dongju saat anak itu mulai berbaring dan meletakkan kepala di paha Leedo.

"Kamu yakin semua kemarahanmu karena machta latte itu? Atau mungkin ada yang masalah lain sebelumnya?" Tanya Leedo lembut.
"Aku mau coklat, belikan aku coklat sekarang juga hyung kalau kau mau aku tenang" katanya sambil menatap wajah Leedo dengan mata meminta.
" Kau tak mau cerita pada hyungmu?" Tanya Leedo lagi.
"...sebenarnya kau juga yang mulai membuatku sebal dari semalam hyung" jawab Dongju sambil membenamkan wajahnya dalam perut keras Leedo.

Leedo kaget mendengar jawaban Dongju. Ia bingung kesalahan apa yang ia buat sampai Dongju menangis. Sambil mengingat-ingat ia membiarkan bajunya basah oleh air mata Dongju. Ia paham betul. Dongju tak suka menangis di depan orang lain.

Biasanya Dongju menagis sembunyi-sembunyi tengah malam di balik bantal jika ada masalah yang begitu melukai hatinya. Leedo pernah beberapa kali memergokinya dulu. Leedo masih tak bisa menebak apa kesalahan yang dilakukannya. Setelah Dongju menghentikan tangisnya, Leedo membalikkan wajah Dongju yang kusut tapi lucu dan menatapnya.

"Apa kesalahan hyungmu ini? Katakan saja, biar hyung perbaiki?" Kata Leedo.
"Hyung pergi keluar bersama Ravn hyung dan wongie tanpa mengajakku. Aku menunggumu pulang sampai larut malam tapi kau hanya peduli pada Wongie hyung tanpa menemuiku padahal aku ada di kamar yang sama dengan Wongie" kata Dongju sambil meneteskan air matanya sekali lagi.
"Hyung salah, hyung minta maaf. Semalam Wongie dan Ravn hyung ada sedikit masalah. Hyung hanya menenangkan wongie sebentar" kata Leedo.

Tangisan Dongju berhenti. Ia tampak lebih tenang sekarang setelah mendengarkan penjelasan Leedo. Dongju meminta ijin Leedo untuk istirahat di kamarnya. Ia bilang belum siap bertemu Hwanwoong karena merasa sedikit bersalah. Dongju ingin menenangkan diri di kamar hyungnya.

Leedo membiarkan Dongju tidur di kasurnya. Setelah Dongju benar-benar pulas Leedo bangun dari ranjang dan keluar kamar. Ia khawatir keadaan Hwanwoong sekarang. Jam sudah menunjukan pukul 05.00 sore. Sudah hampir 3 jam wongie keluar dorm sendirian.

Leedo menelfon dan mengirim pesan pada Hwanwoong beberapa kali tapi tak diangkat pun tak ada balasan pesan. Dia menelfon Ravn hyung yang   tak tampak di dorm, tapi tak diangkat juga.

Sementara seoho dan Keonhee sedang mengobrol di depan tv. Leedo pamit pada mereka untuk keluar, dan menitipkan Dongju yang masih tidur siapa tahu dongju mencari Leedo setelah bangun tidur.

Seoho yang tahu Leedo akan menemui woongie menitipkan pesan bahwa Seoho meminta maaf kalau menyinggung perasaanya. Leedo tak mau, dia menyuruh Seoho minta maaf sendiri.

Leedo bergegas menuju gedung perusahaan. Dia tau wongie suka menghabiskan tenaga di ruang studio latihan tari. Leedo khawatir karena ia tahu Wongie melewatkan sarapan dan makan siang.

Sesampainya di ruang latihan dia mendapati Wongie tertidur di sofa. Dia mendekatinya perlahan dan membangunkannya. Wajah wongie pucat bajunya basah oleh keringat. Ia khawatir wongie pingsan, untung saja  wongie langsung membuka matanya mendengar suara Leedo.

"Ungtunglah kau tak pingsan, tunggu sebentar hyung ambilkan air" kata Leedo langsung berlari keluar studio menuju pantry. Hwanwoong belum mengucapkan sepatah kata apapun Leedo sudah melesat hilang dari pandangannya.

RAINBOW DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang