1

673 58 7
                                    

Suasana hangat RBW lounge membuat tiga pemuda bersweater tebal betah bercanda di meja pojok yang sepi. Malam ini minggu pertama musim gugur. Angin dingin berhembus kencang di luar gedung. Pesanan yang ditunggu telah datang. Youngjo dan Hwanwoong memesan  latte, sedangkan Leedo memesan jeruk hangat.

Sambil mengobrol di V live dengan pendengar, percakapan mengalir dengan ceria. Senyum mengembang di wajah mereka.

Hwanwoong, lelaki bertubuh mungil berwajah cantik tersenyum sendiri sambil melihat kamera karena ada busa yang tertinggal di puncak bibir manisnya. Sambil melirik ke arah Leedo yang tersenyum geli melihat tingkah maknaenya.

Sementara Ravn pemuda gagah yang dari tadi senyum ramah ke kamera mendadak diam mengamati wajah Hwanwoong. Sekali lagi Hwanwoong meneguk lattenya sambil tersenyum menyadari busa yang tersangkut lebih banyak.

Tiba-tiba Ravn mendekatkan wajahnya ke arah hwanwoong sambil memegang pundaknya.
"Sini biar hyung bersihkan" kata Ravn mendekatkn bibirnya pada Hwanwoong.
"Tidak, apa-apaan sih hyung" kata hwanwoong sambil menghindar.

Leedo tidak kaget dengan tingkah hyungnya yang satu itu. Meskipun ia tertua di grup tapi kadang sifat kekanak-kanakannya muncul. Apalagi  Hwanwoong adalah maknae kesayanganya. Ravn selalu menghujani Hwanwoong dengan kasih sayang, ia bahkan memanggil Wongie "baby".

Hwanwoong mencoba bersikap datar sampai live dengan penggemar selesai. Meskipun dalam hati ia sangat kesal. Pasalnya beberapa kali Ravn bertingkah di depan kamera. Selain insiden latte tadi setelahnya Ravn mencium paksa pipi wongie saat berpamitan dengan penggemar.

"Hyung kau kenapa sih hari ini?" Tanya hwanwoong kesal.
"Entahlah aku juga tak tau" kata Youngjo lemah.

Percakapan live berakhir, wongie berjalan di depan kedua hyung dengan mata berkaca-kaca. Hatinya resah penuh kekhawatiran. Leedo menghampirinya, berjalan merangkul pundaknya.

Ravn dengan wajah sesal menunduk berjalan sendirian di belakang mereka. Leedo sekali lagi hanya bisa diam saja. Karena bingung tak bisa menengahi mereka berdua yang akhirnya saling diam selama perjalanan pulang.

Wongie POV

Aku tak menyangka Ravn hyung berani  melakukan itu di depan penggemar saat acara Live. Apa dia lupa kami pernah ditegur manager karena skandal video saat live twitter blue room dahulu.

Kami bahkan sudah berjanji untuk lebih menjaga image kami karena semakin banyak penggemar di semua umur. Aku benar-benar kesal padanya.

Kuakui aku suka saat dia perhatian dan meberiku kasih sayang tapi menjaga image adalah bagian dari pekerjaan kami. Dan semua itu beresiko mempengaruhi masa depan karir kami.

Entahlah, mungkin aku terlalu banyak berpikir tapi aku hanya tak ingin mecoreng nama grup kami.

Youngjo a.k.a Ravn POV

Melihat bayi imutku tersenyum ceria memandand Leedo membuatku panas. Hatiku tiba-tiba bergejolak tak terkontrol. Rasa sesak di dadaku membuatku bersikap bodoh.

Tapi aku benar-benar tak memikirkan akibatnya. Wongie marah padaku. Dia mempertanyakan sikapku. Anak itu tak pernah peka. Betapa aku menyayanginya dan aku tak suka dia menatap Leedo dengan tatapan yang indah itu. Aku sungguh tak bisa mengontrol rasa ini.

Leedo POV

Youngjo hyung sedikit keterlaluan malam ini. Aku tau dia mungkin cemburu. Tapi tak seharusnya ia bersikap seperti itu di depan penggemar. Wongie marah.

Aku tau perasaannya. Dia pasti khawatir, rekaman live ini akan disebar dengan brita negatif tentang mereka seperti skandal twitter blue room yang dahulu. Aku tak bisa berkata apa-apa.

Aku yakin itu masalah mereka berdua pribadi. Kasihan Wongie aku hanya bisa merangkulnya agar dia tenang, jika aku nekat memeluknya Ravn hyung akan semakin menggila.

Segini dulu. Baru belajar. Siap di kritik saran.

RAINBOW DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang