Happy reading!
Vote and comment.Gulf makin mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Bright saat mendengar teriakan kekasihnya.
"Kekasihmu sedang demam dan perutnya kram. Jangan memikirkan hal lain, karena sekarang hatinya hanya milikmu."
Mew menghampiri kedua lelaki yang sedang berpelukan itu lalu menarik kasar lengan Gulf dengan tatapan tajamnya.
"Itu pasti karena janin sialan yang berada di perutmu bukan?"
"B-bukan Mew, janin ini tidak bersalah sama sekali."
Mew menampar keras pipi pria manis dihadapannya, "Masih mengelak? besok setelah pulang dari sini, kita lenyapkan dia sesuai perjanjian. Mengerti?" mencengkram kuat dagu Gulf seraya mendorong kepalanya.
Bright tertawa pelan mendengar penuturan yang keluar dari bibir Mew.
"Jika kau tidak menginginkan anak yang berada di dalam perut kekasihmu-
Bright menarik pinggang Gulf kedalam pelukannya dan mengecup pelan bekas tamparan yang diterimanya lalu menatap Mew seraya melanjukan ucapannya,
-Aku siap menggantikanmu menjadi daddy nya. Bagaimana?"
Mew mengumpat kencang namun diabaikan oleh Bright, ia lalu menatap pria manis yang juga sedang menatap dirinya.
"Ingin bersamaku atau Mew hm?"
"G-gulf ingin b-bersama Mew, tapi Gulf takut janin ini dilenyapkan hiks."
Gulf mulai menangis dan pelukannya makin mengerat, membuat Bright menghela nafas, "Kau dengar yang ia ucapkan bukan? jangan berlaku bodoh hanya karena dirimu akan berbagi Gulf dengan orang lain. Dan ingat, orang yang akan berbagi Gulf denganmu adalah anak kalian. Berpikirlah dewasa, kau boleh posesif tapi ada batasnya. Redakan emosimu di luar, jika sudah mereda, baru kau boleh kembali lagi ke dalam kamar ini."
Mew tidak menjawab ataupun membantah, ia langsung keluar dari kamar dan membanting pintu kamar hotel tersebut dengan cukup kencang.
"T-terima kasih Bright hiks Gulf takut hiks."
"Sudahlah berhenti menangis."
Bright menidurkan Gulf lalu mengusap lembut perut rata milik pria manis yang berada di bawahnya.
"Ah hei kiddo, beritahukan kepada mommy mu, jika ia menangis sangat mirip dengan kuda nil. Dan ketika ia tidak menangis, mommy mu adalah omega paling cantik dan manis."
Gulf meneteskan kembali air matanya, ia mengharapkan Mew yang akan memperlakukannya seperti ini. Mengusap lembut perutnya dan mengajak bicara janin mereka. Namun lelakinya yang ia cintai sepertinya tidak menginginkan anak dari dirinya.
"Gulf kangen Mew, Gulf ingin memeluknya sekarang juga hiks."
"Nanti ya, saat Mew sedang tidak emosi. Takutnya membahayakanmu dan juga anakmu."
"Mew tidak akan melakukan hal yang membuat Gulf dalam bahaya."
"Benarkah? tadi saja kau ditampar kencang olehnya."
Gulf kembali menangis, karena hormon kehamilannya, tingkat sensitif nya bertambah berkali-kali lipat.
"Baiklah, kau boleh menemuinya. Berhenti menangis, kau mau anakmu nanti menjadi cengeng seperti dirimu?"
Gulf otomatis menggelengkan kepalanya dengan cepat dan mengusap air matanya. Bright tersenyum pelan seraya mengacak rambut Gulf karena gemas karena kelakuannya barusan.
Bright memakaikan hoodie miliknya ke tubuh mungil Gulf sedangkan dirinya memakai kaos oblong. Menggendong Gulf supaya tetap hangat dan tidak kelelahan.
Setelah mencari kekasihnya di tempat yang mungkin Mew datangi. Ternyata Mew berada di pinggir kolam renang sedang duduk dan berpelukan bersama perempuan. Bright yang melihatnya, menyumpah serapahi Mew di dalam hatinya.
"Kekasihmu juga tidak ada disini."
Bright menahan kepala Gulf agar wajah pria manis ini tetap bersembunyi di ceruak lehernya. Karena lapar, ia mengajak Gulf untuk pergi ke taman yang letaknya tidak jauh dari lokasi kolam renang lalu mendudukkannya di kursi taman.
"Aku ingin mencari makanan, kau jangan kemana-mana."
Guf hanya mengangguk sebagai respon. 15 menit sudah terlewat dan karena bosan, Gulf berkeliling di sekitar taman. Ada perasaan tidak enak ketika melihat lokasi kolam renang namun karena penasaran, ia masuk ke dalam area kolam renang tersebut.
Gulf menajamkan penglihatannya, "Bukannya itu Mew?"
Gulf mendekati kedua manusia yang sedang berbincang dan sesekali tertawa itu dengan jantung yang makin lama makin berdetak kencang.
"M-mew?" Gulf memanggil nama kekasihnya pelan.
Pemilik nama itu mengalihkan tatapannya menjadi ke arah Gulf.
"Ah, Mew sedang mabuk." gumam Gulf pelan
Mew tersenyum lebar, "Hei baby kenalkan, ini wanitaku. Bernama Mild Lapassalan, bukankah ia sangat cantik dan manis?" Mew tertawa kencang lalu melumat rakus bibir wanita itu.
Gulf mematung dan hanya bisa menangis melihat lelaki yang sangat dicintainya mencium wanita tepat di hadapannya.
TBC
YEY DOUBLE UP!!JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN COMMENT YA WAK!
LOPLOP <3
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND SECRECY [ REVISI ]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA [21+] Gulf ingin selalu bersama Mew dimanapun Mew berada. Sifat menggemaskan yang ada pada diri Gulf, membuat Mew tidak dapat menolak permintaan yang keluar dari bibir tipis nan manis milik pangeran kecilnya. "Mew and Gulf n...