Happy reading!
Vote and comment.Gulf menggenggam erat tangan Kao, "G-gulf ingin bersama B-bright sekarang juga hiks." seraya mengusap pelan air matanya yang tidak bisa berhenti mengalir.
Kao masih diam ditempatnya dan menatap Mew dengan tatapan tajamnya, lalu ia mengalihkan tatapannya menuju pria manis disebelahnya yang sedang menangis, "Brengsek sepertinya bukankah pantas untuk kubunuh?"
Gulf otomatis mengangkat wajahnya dan menggeleng cepat, "K-kao tidah boleh membunuh Mew! Gulf m-mohon jangan membunuh Mew, Gulf sangat cinta sama Mew, Mew tidak boleh mati!" Gulf menggenggam tangan Kao dengan tangan mungil miliknya yang bergetar.
Belum sempat Kao membalas ucapan Gulf, tubuh pria manis yang berada di hadapannya ditarik kuat oleh seseorang.
"B-bright? Bright kemana saja hiks Gulf takut sekali disini." Gulf memeluk erat tubuh Bright tanpa peduli bahwa tiga orang selain dirinya dan Bright sedang memperhatikannya.
"I'm here Gulf, don't cry hm. . ." Bright mengecup pelan dahi Gulf seraya terus menenangkannya.
Mew yang melihat kedua pria yang dikenalnya melakukan hal yang membuat hatinya kesal, segera menghampiri dan menarik kerah baju Bright dengan kasar. Membuat pelukan antara Bright dan Gulf terlepas.
Bright mengumpat dan melirik ke arah Gulf, "Bolehkah ku memukulnya?"
Tentu saja gelengan cepat dan tatapan memohon yang didapatkan oleh Bright. Kao yang melihat Mew sedang fokus dengan Bright otomatis merangkul pinggang Gulf dan menghirup pheromones milik Gulf yang ber-aroma teh dan apel yang menyatu dengan sangat sempurna, membuat sisi alpha miliknya terbangun.
"Hmm, sebenarnya aku tidak berniat untuk ikut campur, tapi sepertinya omega manis dan imut ini cukup menarik. Kau tidak mengizinkan aku untuk bersamanya? ah kau tidak memiliki hak untuk melarangku bersama dengan Gulf bukan? karena ia hanya kau anggap sebagai teman tidur. Well, sangat disayangkan omega manis ini bertemu dengan alpha brengsek sepertimu, Mr.Jongcheveevat," terang Kao dengan panjang lebar.
Gulf yang mendengar ucapan Kao hanya bisa diam dan menunduk. Dia tidak ingin melihat bagaimana ekspresi dan tanggapan Mew setelah mendengar ucapan Kao.
Mew melepaskan cengkraman tangannya di kerah baju Bright, lalu menghampiri Gulf.
"Hei sweetheart, kau ingin bersama kao hm?" tanya Mew dengan tangannya yang ia gerakkan untuk mengangkat dagu Gulf, agar kedua mata milik pria manisnya menatapnya.
Gulf kembali menangis saat mata indahnya bertemu dengan mata Mew, ia langsung menghambur ke pelukan Mew dan mengangkat wajahnya.
"G-gulf ingin bersama Mew, tidak ingin bersama yang lain. Mew saja sudah cukup membuat Gulf senang dan bahagia, Gulf mohon jangan meninggalkan Gulf."
Mew tersenyum dan mengusap lembut air mata pangeran kecilnya, "I can't Gulf, i can't stay with you."
"Apa alasannya? kenapa Mew tidak bisa bersama Gulf?"
"Wanitaku mengandung, ia mengandung anakku. Aku tidak bisa meninggalkannya untuk bisa bersama mu."
Gulf melemas, ia sudah tidak tau apa yang harus ia lakukan.
"T-tapi, Gulf juga mengandung anakmu Mew! bagaimana bisa Mew seperti ini hiks, apakah waktu yang kita habiskan tidak membuatmu mencintai Gulf sedikit pun? apakah selama ini kasih sayang dan cinta yang Mew berikan dan Mew tunjukkan untuk Gulf itu palsu?"
Mew masih tetap tersenyum dan mengusap air mata Gulf dengan lembut, "Aku mencintaimu Gulf, kau akan tetap dan selalu menjadi pangeran kecil untukku, namun cintaku kepadamu tidak bisa mengalahkan rasa cintaku kepada Mild. Dan anak ini akan ku serahkan kepadamu, karena aku percaya pada mu sweetheart. Kau mampu menjaga dan membesarkan bayi kembar ini agar menjadi anak yang pintar sepertimu bukan?"
Gulf menganggukkan kepalanya pelan, "Gulf akan melakukannya Mew, Gulf akan membuat mereka tetap mencintaimu. Karena daddy mereka adalah lelaki yang sangat dicintai oleh mommy nya."
Mew dan Gulf saling mendekatkan bibir mereka dan ciuman serta lumatan yang mencakup emosi, cinta dan kesedihan pun tidak bisa dihindarkan. Setelah cukup, mereka melepaskan ciuman perpisahan tersebut.
"Ciuman mu saat ini terasa asin karena air matamu sayang. Jadi, berhentilah menangis dan teruslah tersenyum dan bahagia bersama bayi kembarmu. I love you, Gulf Kanawut."
"I love you more, Mew Suppasit."
Gulf mengusap lembut perutnya, "Sampai akhir pun, ia tidak menyebut bayi ini adalah anaknya."
Gulf menatap kepergian lelaki yang ia cintai bersama wanita yang dicintai oleh lelakinya dengan tatapan sayu.
"Gulf janji akan membuat anak kita menjadi pintar."
Good bye, my love
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND SECRECY [ REVISI ]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA [21+] Gulf ingin selalu bersama Mew dimanapun Mew berada. Sifat menggemaskan yang ada pada diri Gulf, membuat Mew tidak dapat menolak permintaan yang keluar dari bibir tipis nan manis milik pangeran kecilnya. "Mew and Gulf n...