Happy reading!
vote and comment.Suara tangis bayi berjenis kelamin perempuan itu memenuhi ruangan bersalin di waktu dini hari, tangisan Kao pun tak bisa ia bendung lagi. Kao menciumi setiap inci wajah milik Gulf dengan perasaan yang sangat bahagia. Saat bayi mungil itu sedang dibersihkan oleh perawat, Kao tetap setia menunggu bersama dengan Gulf.
"Phi yakin bayi kita pasti cantik sepertimu."
Gulf hanya tertawa pelan sambil mengeratkan genggaman tangannya.
Keduanya otomatis menengokkan kepala saat perawat masuk kedalam ruang inap, dengan bayi mereka yang berada digendongannya. Kao membantu Gulf utuk mendudukkan dirinya, lalu bayi cantik itu beralih posisi berada di gendongan Gulf.
Gulf tersenyum haru saat melihat anaknya dan Kao terlahir dengan sehat. Tak berhenti mengucap syukur serta menciumi wajah bayi cantiknya dengan gemas.
"Phi sudah menyiapkan nama untuknya?"
"Tentu saja sayang, bagaimana dengan Tontawan Alceeva Dechaphatthanakun?"
"Gulf akan memanggilnya cipaa! ah phi cocok sekali sangat imut."
Kao mengacak-acak rambut Gulf dengan sangat lembut lalu mengecup dahinya, "Phi akan menelpon Mew untuk memberitahukannya agar ke rumah sakit bersama dengan si kembar."
Beberapa jam kemudian, pintu ruangan terbuka dan muncullah si kembar dengan wajah excited nya bersama Mew yang berada di belakang mereka.
"Mommy , i want to see my little sister!! Dedee sangat ingin melihatnya!"
Alexander memperhatikan bayi manis itu menggeliat dipelukan mommy, otomatis menatap tajam Natasha, "Ssstt! Jangan berisik dek, nanti adik bayinya bangun."
Natasha memajukan bibirnya lalu berlari kepangkuan Kao. Alex memutarkan bola matanya, "Ngadu mulu ke papa, kan kakak benar! Tapi pasti papa ada di pihak dedee."
Kao tertawa melihat tingkah si kembar yang pasti akan berantam ketika memperebutkan dirinya. "Tidak sayang, papa berada di pihak kalian berdua. Kakak tidak ingin memeluk papa hm?"
Tentu saja dengan wajah malu-malunya, Alexander menghampiri Kao dan memeluknya.
Mew menghampiri Gulf sambil menaruh parsel buah-buahan di atas nakas, "Apakah persalinanmu berjalan dengan lancar?"
Gulf menganggukkan kepalanya lalu tersenyum, "Sangat lancar dan bayi cantik ini terlahir dengan sempurna."
"Mommy, mommy!! Nama adik bayinya siapa?" tanya Natasha.
Kao mengusap pelan rambut Natasha, "Nama adik bayinya Tontawan Alceeva Dechaphatthanakun. Kata mommy, kita akan memanggilnya dengan cipaa."
"Baiklah kalau Gulf dan bayinya sama-sama sehat. Aku pamit, ada berkas yang harus diurus untuk perceraian." Mew menghampiri Alexander dan Natasha, mencium pucuk kepala si kembar secara bergantian. "Mainan milik kalian masih di rumah daddy, nanti kalau daddy ada waktu, akan daddy antarkan ke rumah kalian, sampai jumpa."
Setelah Mew meninggalkan ruangan, Kao menurunkan si kembar dari pangkuannya. Kao berlari pelan menuju kamar mandi, tiba-tiba saja is merasa sangat mual. Namun saat dipaksa untuk dimuntahkan, tidak keluar apapun.
Kao kembali duduk di samping bangsal Gulf sambil menyeka keringat di dahinya. Gulf menatap dengan tatapan khawatirnya, "Apa Phi baik-baik saja? Phi pasti kelelahan karena menemani Kanaa dari kemarin."
"Phi baik-baik saja sayang, ini hanya kurang istirahat. Phi akan tidur sebentar, kalau Kanaa butuh bantuan, bangunkan Phi saja."
Kao menidurkan tubuhnya di kasur yang letaknya di pojok ruangan, ia meringis pelan sambil meremas perut bagian kanannya yang terasa sakit. Namun, rasa sakitnya ia abaikan karena tidak mungkin secepat itu, pikirnya.
Kao masih ingin melihat putri kecilnya itu tumbuh berkembang, meski tau bahwa ia tidak mungkin menyaksikannya sampai Alceeva dewasa. Setidaknya, ia ingin mendengar putrinya memanggilnya 'Papah' walaupun sekali.
"Sial, aku menyesal karena dulu suka meminumnya." lirih Kao dengan suara sangat pelan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND SECRECY [ REVISI ]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA [21+] Gulf ingin selalu bersama Mew dimanapun Mew berada. Sifat menggemaskan yang ada pada diri Gulf, membuat Mew tidak dapat menolak permintaan yang keluar dari bibir tipis nan manis milik pangeran kecilnya. "Mew and Gulf n...