Happy reading!
Vote and comment.Setelah bibir manisnya dibuat membengkak, Gulf tertidur dengan nyenyak dipangkuan dan dekapan Mew.
Mencium dahi Gulf dengan lembut, lalu menggendong nya seperti koala yang cukup membuat murid lain menatap mereka, ah tepatnya menatap Gulf dengan tatapan iri dan sebagainya.
Mew mendudukkan Gulf di kursi samping kemudi dan memakaikannya seatbelt dengan sangat hati-hati, takut membuat Gulf terbangun dari tidurnya. Setelah menutup pintu mobil bagian Gulf, Mew memakai kacamata hitamnya dan memasuki mobil.
Ia mendial nomor temannya untuk meminta tolong membawakan tas miliknya dan juga milik Gulf. Karena ia tidak sempat ke kelas, takut suasana kelas yang berisik akan membangunkan tidur pangeran kecilnya.
Mew mengendarai mobilnya meninggalkan area sekolah dan menuju apartemen, tempatnya dan Gulf menetap. Menggendong tubuu Gulf yang mungil dan menidurkannya di kasur mereka berdua.
Mew mengambil salah satu atasan piyama kebesaran milik Gulf, agar pria manis ini tak perlu memakai celana, pikir otak mesum Mew. Dengan perlahan membuka kancing seragam milik Gulf dan berlanjut menurunkan resleting celana prianya.
Tidak ingin nafsunya mengendalikan dirinya, Mew dengan cepat memakaikan piyama ke tubuh Gulf.
Mew juga membuka seragamnya dan mengganti celananya dengan boxer miliknya. Menaruh seragam kotor miliknya dan milik Gulf di box, lalu menidurkan tubuhnya disebelah Gulf. Mendekapnya dan menciumnya dengan lembut, beberapa menit kemudian ia menyusul Gulf ke dalam mimpi.
Gulf mengerjapkan matanya, karena mendengar suara bel berbunyi. Memindahkan tangan Mew yang sedang merangkulnya, merapihkan piyama yang menutupi setengah pahanya dan keluar dari kamar. Saat membuka pintu apartemen nya, ternyata yang memencet bel adalah Joss Wayar.
Gulf otomatis meloncatkan dirinya dan memeluk tubuh Joss dengan kaki nya yang melingkar manis di pinggang lelaki bernama Joss Wayar itu.
"Hey sweety, how are you?"
"I'm fine!! I miss you Joss!"
"I miss you too, sweetheart."
Joss mengecup bibir Gulf gemas dan tertawa karena ekspresi Gulf yang sangat lucu. Gulf memeluk lelaki itu dengan wajah yang ia sembunyikan ditengkuk lehernya, membuat Gulf tidak sadar jika Mew menuju ke arah mereka berdua.
"Turunkan Gulf. Sudah cukup kau melepas rindu dengan cara mencium bibir Gulf yang notabene nya merupakan milikku."
Gulf munurunkan tubuhnya dari dekapan Joss, karena takut membuat Mew marah. Namun, hanya hitungan detik, Ia kembali tersenyum. Gulf mendapatkan ide untuk meredam amarah Mew.
Gulf berjinjit dan membisikkan sesuatu kepada Mew yang membuat sudut bibir lelaki mesum itu melengkung membentuk senyuman.
"Ku tunggu, sweetheart,"
Mengacak-acak rambut Gulf dengan lembut dan mencium pucuk kepala pria manisnya sebagai penutup.Gulf menghela nafasnya, satu masalah selesai. Joss juga berpamitan dengannya dan kembali ke kamar miliknya.
Gulf berjalan menuju dapur, tak lupa memakai apron favoritnya. Ia ingin memanggang cake kesukaan Mew yang pasti akan berhasil membuat emosinya mereda. Setelah selesai, ia melepas apronnya. Namun, sebuah ide muncul di otak nakalnya.
Gulf melepas piyama yang dipakainya. Lalu, hanya memakai apron dengan membawa nampan yang berisi cake kesukaan Mew. Gulf duduk disofa membuat Mew melirik Gulf dengan santainya.
"Kau selalu seperti ini jika selesai memanggang cake, sweety."
"Tapi, Mew suka kan?"
Mew menghampiri lalu mengecup bibir Gulf dan mengusap rahangnya lembut, "Siapa yang tidak suka melihatmu seperti ini, baby?"
TBC
Pena notes: tandai jika aku typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND SECRECY [ REVISI ]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA [21+] Gulf ingin selalu bersama Mew dimanapun Mew berada. Sifat menggemaskan yang ada pada diri Gulf, membuat Mew tidak dapat menolak permintaan yang keluar dari bibir tipis nan manis milik pangeran kecilnya. "Mew and Gulf n...