Happy reading!
Vote and comment.Minggu pagi yang biasa digunakan untuk olahraga, salah satunya adalah jogging. Begitupun yang dilakukan oleh Mew dan Gulf, mereka jogging bersama ditaman dekat apartemen.
Setelah jogging, mereka memakan bubur lengkap dengan teh hangat.
"Bubur ini sangat enak!"
"Tentu saja, prince."
"Mew, setelah ini kita pulang?"
"Ya, aku ingin cepat-cepat mandi. Lihat, badanku sudah sangat lengket."
"Gulf juga ingin cepat-cepat mandi! seperti Mew."
"Kau ingin mandi bersamaku hm?"
"Tentu saja, tidak!"
Mew tertawa pelan, ia juga tahu diri. Jika mengajak Gulf mandi bersama, sama saja membuat dirinya tersiksa.
"Cepat habisi sarapanmu sweetheart."
"Baik, daddy."
"Apa aku terlihat tua, sampai terlintas di otak manismu memanggilku daddy?"
"Maksud Gulf, bukan itu! Mew selalu menjaga Gulf seperti seorang daddy."
"Tentu saja aku harus selalu menjaga pangeran kecilku. Jika tidak, aku akan kehilanganmu."
"Apa Mew akan sedih jika Gulf menghilang?"
"Tidak perlu bertanya, karena kau pasti tahu jawabannya." Mew tersenyum dengan tangannya mengacak-acak rambut Gulf pelan.
Setelah selesai sarapan, Gulf menarik tangan Mew untuk cepat-cepat menuju kamar mereka. Karena serial kartun yang sangat disukai Gulf akan segera tayang.
Mew memasuki kamar mandi, sedangkan Gulf mengambil posisi tengkurap di tengah kasur dan menyalakan televisi. Gulf sesekali menertawakan tingkah konyol tokoh kartun favoritnya yang sedang melakukan hal konyol.
Mew menghampiri Gulf, ia ikut tengkurap diatas tubuh Gulf dan memeluknya.
"Ah Mew, jangan peluk-peluk nanti tubuh Mew bau lagi dan sana pakai baju dulu."
"Kau tidak ingin mandi hm?" tanya Mew sambil mengecup berkali-kali leher dan pipi prianya.
"Nanti saja, Gulf masih ingin menonton."
"Kartun itu masih sangat lama habisnya, kau mandi saat iklan, oke?"
Gulf menganggukkan kepalanya pelan, Mew tersenyum dan mencium pipi Gulf secepat kilat.
Akhirnya iklan pun muncul, Gulf memasuki kamar mandi dan melakukan yang seharusnya ia lakukan.
Mew duduk dan menyandarkan tubuhnya. Mengambil ponsel miliknya untuk mengecek berita hari ini.
Menit demi menit pun berlalu, Gulf menghampiri Mew dan duduk di pangkuannya.
Gulf menyandarkan tubuhnya di dada Mew. Kemudian mengambil tangan Mew lalu meletakkan diperutnya.
"Mew sedang membaca berita apa?"
"Kau sangat ingin tahu apapun prince." Mew tertawa sambil menggigit pipi Gulf perlahan.
Gulf mencubit tangan Mew, "Sakit."
"Siapa suruh kau memiliki pipi yang sangat menggemaskan."
"Tanya kepada tuhan."
"Mengapa aku harus bertanya kepada tuhan?"
"Karena tuhan yang menciptakan Gulf. Jadi, tuhan pasti tahu apapun tentang Gulf."
"Aku cemburu. Karena tuhan lebih tahu tentangmu daripada diriku."
Gulf mendongakkan kepalanya, menatap Mew. "Bagaimana bisa Mew cemburu dengan tuhan, dasar konyol."
Mew melototkan matanya, "Kau berani bicara seperti itu kepadaku, sweetheart?"
"Tentu saja Gulf berani!"
Mew menggigit pelan hidung mancung milik Gulf, "Kau lanjutkan menontonnya, aku akan pergi membeli makan siang."
"Gulf ingin burger!" ucap Gulf dengan mata berkilau-kilau ditambah senyum manisnya.
"Tidak boleh, kau akhir-akhir ini sering memakan makanan yang tidak sehat."
"Okei dad."
"Good boy."
Mew mengganti bajunya setelah itu keluar untuk membeli makan siang.
Gulf mengambil snack dan melanjutkan menonton serial kartun konyol favoritnya. Bel berbunyi bersamaan dengan dering ponsel milik Gulf.
Ternyata yang menelpon adalah Mew.
Gulf mengangkatnya sambil berjalan menuju pintu.
"Gulf, aku lupa memberitahumu. Olive akan datang, bukakan pintu untuknya."
Gulf membuka pintu apartemen nya,
"Hai, kakak ipar." sapa olive dengan senyum manisnya.
TBCPena notes: tandai jika aku typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND SECRECY [ REVISI ]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA [21+] Gulf ingin selalu bersama Mew dimanapun Mew berada. Sifat menggemaskan yang ada pada diri Gulf, membuat Mew tidak dapat menolak permintaan yang keluar dari bibir tipis nan manis milik pangeran kecilnya. "Mew and Gulf n...