Happy reading!
vote and comment.Tiga hari pasca persalinan Gulf, akhirnya ia diperbolehkan untuk pulang.
Kao menaruh box bayi berukuran sedang di sebelah kasur miliknya dan Gulf. Tentu saja akibat keputusan ini, Natasha sempat marah karena ingin seperti Alceeva.
"Adik bayi saja boleh tidur di kamar yang sama dengan Papa dan Mommy, masa dede nggak boleh!" ujarnya dengan histeris beserta tangisan yang cukup memekakkan telinga.
Gulf menghela nafas lalu mengusap lembut rambut Natasha sambil tersenyum, "Dede kan sudah besar, jadi harus tidur sendiri seperti kakak. Nanti adik bayi juga kalau sudah besar, tidur sendiri seperti dede."
Tangisan Natasha sedikit memelan kemudian ia memeluk Kao dengan erat, "Dede mau tidur sama Papa, sudah lama ngga tidur sambil meluk Papa. Malam ini dede mau tidur sama Papa pokoknya!"
Natasha makin mengeratkan pelukannya dan sedikit mengadahkan kepalanya ke arah Kao, dengan tatapan sendunya yang membuat Kao tidak bisa menolak permintaan putri manisnya itu.
"Baiklah sayang, panggil kakak juga. Kita bersiap-siap untuk tidur, jangan lupa sikat gigimu terlebih dahulu princess."
Natasha mengangguk dengan semangat, tidak menunggu lama gadis kecil itu langsung berlari menuju kamarnya dan Alexander untuk mengajak kakak laki-laki nya untuk tidur dikamar orang tua mereka.
Kemudian tak lupa menggosok gigi seperti yang Kao perintahkan kepada mereka. Natasha sedikit bermain dengan busa odol yang membuat Alexander bergidik jijik karena kelakuan adiknya itu.
"Cepatlah dek, kakak sudah mengantuk. Jangan terlalu lama bermain-mainnya!"
Nada bicara Alexander yang sedikit meninggi membuat Natasha cepat-cepat membersihkan busa odol yang berada di mulutnya.
Kemudian kakak-beradik itu berjalan bersama menuju kamar orang tua mereka. Ketika Gulf akan memberikan intruksi terkait urutan posisi tidur mereka saat di kasur, Natasha sudah lebih dahulu menaiki kasur dan memeluk tubuh Kao dengan sangat erat.
Gulf menghembuskan nafasnya, melihat putri pertamanya itu sangat lengket dengan Kao.
"Baiklah, kakak tidur di sebelah dede ya. Mommy tidur disebelah kakak, adik bayi sudah tidur pulas di dalam box miliknya."
Setelah berdoa, mereka satu persatu menuju ke alam mimpinya masing-masing.
Namun, setelah beberapa jam berlalu, hanya Kao yang masih terjaga saat yang lainnya sudah tertidur pulas. Lelaki dewasa itu perlahan-lahan melepaskan pelukan Natasha lalu berjalan keluar kamar.
Puluhan pesan yang berasal dari satu pengirim itu masuk ke dalam ponselnya, Kao memijat kepalanya karena rasa pusing tiba-tiba saja menyerang kepalanya.
Seperti sebelumnya, ia hanya mengabaikan puluhan pesan itu. Kao belum siap untuk meninggalkan empat orang yang sangat dicintainya.
Ia akan meminta sedikit waktu kepada orang itu, untuk membiarkannya bersama keluarga kecilnya beberapa tahun lagi.
"Apa sampai Alceeva lancar memanggilku dengan sebutan Papa?"
"Atau sampai Alceeva mengingat ku, bahwa aku adalah ayah kandungnya?"
Gumaman yang ia ucapkan dengan sangat putus asa itu membuatnya tidak sanggup meneteskan air mata.
Kao membayangkan bagaimana jika Alexander, Natasha dan Alceeva dikemudian hari akan segera melupakannya.
Itu pasti akan terjadi, namun ia tidak akan sanggup jika hal yang dibayangkannya sudah terjadi.
Kao mengumpat pelan, merasa bodoh karena sudah meng-iyakan tawaran pria itu.
"Jika saja aku tidak setuju dengan tawaran pria brengsek itu, aku pasti tidak akan berada diposisi sialan ini."
Kao mengusap air matanya, tidak lupa membasuh wajahnya dan meminum segelas air putih. Ia kembali ke dalam kamar seperti tidak ada yang terjadi padanya, kemudian menidurkan tubuhnya di sebelah putri manisnya.
Ia tersenyum lembut melihat Natasha yang sedikit membuka mulutnya, "Anak Papa sangat menggemaskan. . ." ucapnya lirih.
Kao membutuhkan waktu beberapa menit untuk menyusul ke dalam alam mimpi.
Ia berharap kepada tuhan untuk menghadirkan anak-anaknya beserta Gulf kedalam mimpinya malam ini, meskipun dengan durasi yang sangat singkat.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND SECRECY [ REVISI ]
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA [21+] Gulf ingin selalu bersama Mew dimanapun Mew berada. Sifat menggemaskan yang ada pada diri Gulf, membuat Mew tidak dapat menolak permintaan yang keluar dari bibir tipis nan manis milik pangeran kecilnya. "Mew and Gulf n...