11

4.4K 372 5
                                    

Happy reading!
Vote and comment.


Warning:
RateㅡMature


Sore ini, Gulf sedang berjalan menuju tempat laundry. Setelah kegiatan sekolah yang cukup melelahkan, ditambah dengan hukuman yang akan ia dapati nanti malam.

Hal itu cukup membuat Gulf gelisah, pasalnya ia tak tahu hal gila apa yang akan menjadi hukumannya malam ini.

Mew mungkin menunggunya dikamar dengan memegang leash collar dan beberapa mainan lainnya. Dimana dalam imajinasi Gulf, ia bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana tidur.

Memikirkannya saja sudah membuat Gulf meringis pelan. Sebelum pandangannya yang tak tentu arah mendapati hal menarik, yang dirasa mengurangi rasa gelisahnya.

Toko pakaian tidur wanita, alias lingerie. Gulf berpikir mungkin saja ketika ia mencoba salah satu dari pakaian seksi itu, amarah Mew berkurang.

Lagipula ia punya banyak dirumah, begitu rencana yang dianggap Gulf sangat brilian. Ia berjalan cepat menuju apartement, sebelum Mew selesai dari olahraga sorenya.

Sesampainya di apartement, Gulf segera berlari kecil menuju kamarnya. Mengambil kotak pakaian brand ternama 'victoria secret' di lemari, lalu dengan antusias ia segera membawa sepaket lingerie menuju kamar mandi dan mengenakannya.

Awalnya terlihat kecil, namun ketika dikenakan olehnya, lingerie seksi itu nampak pas melekat di lekuk tubuhnya yang indah.

Meski ada satu hal yang belum ia kenakan. Yaitu leash collar; choker dengan tali panjang yang hanya dipakai ketika sesi hukuman berlangsung.

Suara pintu depan yang tertutup, menandakan Mew sudah selesai dari sesi olahraga sorenya. Dengan buru-buru ia merapihkan seprai satin merah maroon dan duduk manis diatasnya. Ah jangan lupa, berpose seperti model bikini yang sangat seksi.

Jantungnya berdegup sangat kencang, Gulf berdebar ketika rencananya hampir berhasil.

'Cklek'

Mereka bertatapan, ekspresi menggoda Gulf menjadi menciut ketika menatap mata Mew yang mendelik tajam ke arahnya.

Dengan pelan ia duduk di tepi kasur yang semakin membuat lekuk tubuhnya terlihat jelas.

"M-mew," Suara Gulf bergetar. Ia hanya bisa diam sambil menanti reaksi apa yang akan dikeluarkan Mew.

Mew berjalan mendekatinya sambil mencengkram rahangnya berniat membungkamnya untuk tidak bicara.

"Aku bisa memberimu waktu lima menit untuk menjelaskan semuanya, atau aku langsung menghukummu bagaimana?"

"Maaf Mew, Gulf janji menjadi pangeran kecil yang baik."

"Iya kah? kau pangeran kecil yang baik? are you really a little good prince? aku tidak bisa percaya alasanmu kali ini."

"G-Gulf janji-

Sebelum Gulf bisa menyelesaikan kalimatnya, Mew menginterupsi pembicaraannya dengan ciuman penuh gairah di bibir lembutnya. Menghisapnya bergantian di atas maupun bawah hingga keduanya larut dalam intensnya keintiman.

Mew membawa Gulf mendekat ke arahnya kemudian mulai menghisap lehernya yang jenjang. Rasa geli yang ditimbulkan jilatan aerola lidah Mew membuat Gulf mendesah pelan.

Gulf mengalungi tangannya di bahu Mew, tapi dengan cepat Mew menyingkirkannya.

"Kau tidak boleh menyentuhku, kecuali aku memberikan izin," Mew berucap dengan dingin.

"Please... M-mew," Gulf memohon menatap sendu ke arah Mew.

"Menghadap ke bantal, Gulf."

Tanpa belas kasih Mew memerintah Gulf yang dengan cepat ia patuhi.

SECOND SECRECY [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang