23

2.7K 247 42
                                    

Happy reading!
vote and comment.

Malam yang tenang, namun tidak setenang hati milik Kao Noppakao. Laki-laki itu memikirkan apa yang akan terjadi atau apa yang akan ia lakukan dan pikiran-pikiran acak lainnya yang tiba-tiba datang ke dalam pikirannya.

Tentu Gulf merasakan kegelisahan yang sedang dialami oleh Kao, ia akan mencoba untuk membuat agar Kao tidak gelisah lagi. "Pertama-tama Kana akan berbasa-basi," gumamnya pelan.

"Ada apa Phi, mengapa Phi terlihat sangat gelisah?"

"Phi akan bersetubuh denganmu Kana, mana mungkin Phi bisa tenang."

Gulf tertawa kecil yang membuat pipi milik Kao memerah secara perlahan.

"Phi berlagak seperti laki-laki yang baru pertama kali bercinta."

"Tentu saja ini pertama kali Phi bercinta, dengan cinta pertama Phi."

Kao terkekeh pelan seraya mendekatkan tubuhnya dengan tubuh milik Gulf. Kao membelai pipi chubby yang memerah itu dengan sangat lembut. Setelah puas, ia berpindah ke bibir tipis nan manis yang sangat ia dambakan untuk bertemu dengan bibirnya.

"Boleh Phi menciummu, Kana?"

Gulf menganggukkan kepalanya serta mengalungkan tangannya ke leher Kao, kemudian dilanjutkan dengan bibir keduanya bertemu, saling melumat, menghisap dan bertukar saliva.

Tangan kekar milik Kao tentu saja tidak hanya diam, tangannya mulai membuka kancing piyama Gulf serta memainkan nipple yang berwarna merah muda itu dengan lihai. Tautan bibir keduanya terlepas, Gulf mengarahkan kepalanya keatas untuk memudahkan Kao mencumbu lehernya. 

Tidak ingin membuang waktu terlalu lama, akhirnya mereka menyatukan tubuh dan mengerang nikmat. Kamar yang biasanya sunyi itu berubah menjadi penuh dengan bisikan, teriakan dan lenguhan keduanya yang sedang memadu kasih.

Saat Kao sudah menunjukkan akan mencapai puncak, Gulf membelai pipi Kao dan menatap sayu, "Keluarlah didalam Phi, Gulf mohon aanghh- please!"

Kao tidak memperdulikan ucapan Gulf karena ia sudah sampai di puncak kenikmatan, ia menghentak kuat hole milik Gulf dan menyemburkan benihnya di dalam tubuh Gulf. Setelahnya ia baru tersadar, Kao langsung mengeluarkan penisnya dan memeluk Gulf.

"Maaf Kana. . . Phi tidak sengaja mengeluarkannya di dalam, bagaimana ini?" 

Dengan raut wajahnya yang menunjukkan panik dan menyesal, membuat Gulf tertawa pelan.

"Jadi, Phi ternyata tidak mendengar apa yang Kana katakan tadi. It's okay Phi Kao, karena Kana juga menginginkannya."

Kao menatap bingung, "Ingin apa maksudmu?"

"Kana ingin mengandung anak Phi Kao."

Bagai disambar petir, Kao makin dibuat kaget beserta bahagia dengan ucapan yang Gulf katakan.

"Ya tuhan, terimakasih Kana. . ." Kao tentu saja mencium semua bagian di wajah Gulf.

Gulf tertawa karena merasa geli dan akhirnya ia menyembunyikan wajahnya di leher Kao, agar tidak diciumi lagi. "Apakah Phi, sangat bahagia?"

"Tentu saja sangat bahagia, phi ingin anak perempuan yang cantik dan manis seperti Natasha, tapi versi Phi dan Kana."

"Pasti akan lucu saat bermain bersama dengan Natasha bukan? Mereka akan sama-sama cerewet."

"Cerewet itu menurun darimu Kana, kalau kamu ingin anak-anakmu tidak cerewet, kamu harus mengurangi cerewetmu dahulu."

Gulf memanyunkan bibirnya, lalu membalikkan tubuhnya membelakangin Kao. 

"Phi Kao menyebalkan! Salahin Phi kalau anaknya nanti ngambekan."

Kao terkekeh pelan sambil mengalungkan tangannya di pinggang Gulf, menarik tubuh Gulf perlahan sampai kembali rapat dengan tubuh Kao. 

"Maaf Kana, phi hanya bercanda tadi. Lagipula cerewetnya kamu itu untuk kebaikan, bukan? Jadi berhenti ngambeknya."

Gulf hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon. Kao mengecup pucuk kepala Gulf lalu membalikkan tubuh Gulf. Kao menggeser tubuhnya kebawah sampai berhadapan dengan perut milik Gulf, ia mengusap lembut perut rata Gulf serta mengecupnya. "Cepat hadir ya sayang, papa menunggumu."

Gulf memperhatikan yang Kao lakukan itu pun terharu, ia pun mengusap perut ratanya dengan kasih sayang, "Mommy juga menunggumu, nak."

Setelah menangis dan menumpahkan segala harapan untuk bayi yang akan segera hadir diperut Gulf, mereka akhirnya perlahan-lahan menuju alam mimpi, keduanya tertidur pulas sampai matahari terbit dan memberikan sinarnya kepada dunia.



TBC

SECOND SECRECY [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang