(He's) Wedding pt 2

3.5K 276 48
                                    

Happy reading!
Vote and comment.

Jangan tanyakan perasaanku sekarang, setelah mengetahui bahwa sekelibat perasaan bahagiaku sebelumnya adalah ilusi. Hanya ilusi seorang Gulf Kanawut, pria bodoh yang tidak bisa memalingkan perasaannya dari pria tampan yang sedang berdiri di atas altar bersama pengantin wanitanya.

Guess there is something, and there is nothing
There is nothing in between
And in my eyes, there is a tiny dancer
Watching over me, he's singing
"She's a, she's a lady, and I am just a boy"
He's singing, "She's a, she's a lady, and I am just a line without a hook"

Aku seketika mengingat sedikit penggalan lirik lagu Line without a hook milik Ricky Montgomery. Sepertinya lagu itu sangat cocok dengan keadaanku saat ini.

Aku kembali fokus kepada dua pengantin yang sedang mengucapkan janji kepada tuhan lalu berciuman, kegiatan mereka tidak ada satupun yang lepas dari penglihatanku.

Seketika tanganku menjadi hangat, pandanganku teralihkan kepada tangan kokoh milik Kao yang sedang menggenggam erat tangan mungilku.

Hatiku menghangat dan tersenyum padanya, memberi isyarat bahwa aku baik-baik saja.

Jika kalian bertanya-tanya 'Mengapa Bright tidak datang?' tentu saja tidak! karena aku datang kesini pun secara diam-diam.

Walaupun pasti Mew mencium pheromones milikku, tapi aku tidak peduli. Karena hari ini akan menjadi akhir dari kisahku dengan Mew Suppasit.

Bukannya tidak mungkin semua kisah percintaan yang dimiliki sepasang manusia itu akan berakhir bahagia? mungkin itu berlaku pada kisahku dengan Mew. Apalagi setelah melihat senyuman Mew yang terlihat bahagia disana, membuatku semakin yakin bahwa Mew sudah bersama dengan pasangan hidupnya yang tepat.

Karena sibuk melihat Mew sambil melamun, ketika ku sadar dari lamunanku ini. Betapa terkejutnya sampai jantung milikku berdetak dengan sangat cepat karena Mew sedang menatapku. Pipi ku otomatis memerah dan perasaan bahagia kembali menghampiri hati kecilku.

Aku tau diriku ini sangat bodoh, aku pun sedikit kesal dengan perasaan yang ada di diriku. Jelas-jelas pria itu membuatku sangat kecewa dan sakit hati, tetapi mengapa aku masih mencintainya?

Kalian tidak perlu menyalahkan atau memaki Mew, karena ia tidak bersalah. Aku yang bodoh karena mengesampingkan fakta bahwa Mew tidak gay. Hadir di hidup Mew ketika ia baru saja kehilangan Mild, membiarkan diriku menjadi pelampiasan dan terlalu percaya diri bahwa Mew sudah mecintaiku dan melupakan Mild ketika hubunganku dan Mew sudah menginjak dua tahun.

Mew masih menatapku dan aku membalas tatapannya, karena mungkin ini terakhir kalinya mata kami saling menatap. Meski aku yakin tatapan Mew sama sekali tidak ada rasa cinta dan sayang lagi untukku.

Mew melangkahkan kakinya ke arahku, aku otomatis mengeratkan genggamanku dengan Kao. 

"Hembuskan nafasmu, santai saja Gulf kau pasti bisa mengatasi perasaan mu itu."

Aku memeluk lengan Kao dan tersenyum lebar, setidaknya di dunia ini tuhan mengirimkan dua manusia yang sangat memperhatikanku.

Mew sekarang sudah berada dihadapanku, karena aku melihat sepasang sepatu yang dipakai oleh Mew hanya berjarak 10 cm dari sepatu milikku.

"Bagaimana keadaanmu dan si kembar? kekasih barumu pasti merawatmu dan anakmu dengan baik bukan?" 

Aku masih menundukkan kepala lalu melakukan yang diperintahkan oleh Kao, menghembuskan nafas. Mengangkat kepala dan membalas tatapannya, "Kabar Gulf baik, begitu juga dengan si kembar."

Mew hanya menganggukkan kepala sebagai respon, 

"Ah, selamat untuk pernikahanmu Mew." lanjut ku pelan.

Mew tertawa pelan lalu mengacak-acak rambutku, "Terimakasih, little prince."

Oh tidak, panggilan itu.

Aku menyingkirkan tangannya dan tersenyum kecil, "Gulf dan Kao pamit pulang ya Mew, semoga Mew selalu bahagia bersama Mild. Bye, Mr.Jongcheveevat."

Setelah mengucapkan selamat tinggal, aku otomatis menarik tangan Kao dan berlari keluar dari pesta.

Aku sudah membulatkan tekad ku untuk melupakan pria itu. Aku tidak boleh terpengaruh lagi dengan sikap dan perkataannya yang biasa ia lakukan saat masih berhubungan denganku.

"Kumohon Kao, tolonglah Gulf untuk segera melupakan Mew. Gulf ingin bahagia dan melanjutkan hidup tanpa di bayang-bayangi oleh sosok Mew. Gulf ingin membuka hati untukmu, Kao. Kumohon percaya kepada Gulf."


TBC

SECOND SECRECY [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang