15.

2K 256 4
                                    

-

-

-

'(*>_<*)'

Sebuah gubuk kecil yang di kelilingi pohon dan ladang kosong terlihat sangat sunyi, cahaya lampu yang redup menambah kesan mistis di sekitarnya.

Di dalam, dua orang bocah perempuan keluar dari kamar mereka untuk membuang air kecil. Sang kakak menunggu adik nya di depan toilet, ia mengucek matanya masih merasa mengantuk dan mengetuk pintu toilet.

"Seo young-ah~... Apakah masih lama? Aku masih mengantuk" - ia sekali lagi menguap.

"Tunggu! Aku sudah selesai...."

Tak lama pintu terbuka, mereka akan kembali ke kamar. Tapi langkah mereka berhenti saat mendengar suara mesin mobil yang berhenti tepat di depan gubuk mereka.

Saling memberi isyarat lewat mata, kedua nya langsung melangkah mengintip lewat jendela. Sang kakak langsung menyuruh adik nya untuk membangunkan kakek mereka. Dengan segera adik nya melangkah memasuki kamar di sebelah kamar mereka. Sang kakak masih mengintip, dua orang dewasa keluar dari mobil dan melangkah ke arah gubuk mereka

Adik dan kakek nya datang, kakek nya ikut melihat lewat jendela. Matanya sedikit melebar.

"Seo young, Hwa young... " - kakek masih menatap jendela. Kemudian ia langsung mendorong ke dua nya masuk ke dalam gudang kecil di dekat toilet.

"Kalian harus tetap di sini, jangan keluar sampai kakek datang. Mengerti?" - Seo young dan hwa young mengangguk setuju.

"Tapi kakek mau kemana?" - tanya Seo young.

"Kakek pergi sebentar, jangan lapor polisi, dan jangan lapor pada paman besar" - Hwa young yang mengangguk.

Pintu mereka di ketuk dengan kencang. Kakek langsung memberikan tas yang tadi ia ambil asal pada kedua cucu nya.

"Jika kakek tidak kembali, sampai matahari terbit. Kalian harus pergi lewat jendela itu" - kakek menunjuk sebuah jendela kecil di belakang mereka.

"Tapi kakek..."

Suara ketukan yang kuat terdengar lagi.

"Tidak ada waktu, kakek akan pergi sekarang" - kakek menutup pintu dan mengunci nya dari luar.

Ia melangkah dan membuka pintu, dua orang pria di depan mereka langsung masuk dengan paksa.

"Heii... Dimana benda itu?" - tanya salah satu di antara mereka, mereka membuat gubuk tersebut berantakan.

"Benda apa?" - tanya Kakek.

"Kamu pura-pura bodoh?!" - ia menodong kan pistol pada kakek, membuat kakek bersandar pada meja.

"Benda yang kalian cari, tidak ada di sini" - tangan nya meraba-raba meja, mencari belati yang tadi ia letakkan di sana.

"Jika itu tidak ada di sini, untuk apa kami kemari!"

"cepatlah katakan, dan nyawa mu selamat"

Kakek langsung mengayunkan belati pada pria yang menodongkan pistol pada nya. Pistol pria itu terlempar, dengan tangan nya yang terluka. Ia mengumpat, kakek akan kembali melukai pria tadi tapi tangan nya di tembak. Belati di tangannya langsung terjatuh, kemudian pria tadi langsung menonjok kakek sampai kakek pingsan.

Sweet Psycho [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang