28.

1.6K 219 7
                                    


-

-

-

'(*>_<*)'

Sudah tiga hari Jaemin tidak sekolah, ia menginap di mansion keluarga Cantwell, menunggu potongan tubuh milik Alex yang akhirnya di temukan. Walaupun hanya bagian tangannya saja, keluarga Cantwell dan Jaemin merasa senang dan bersedih. Dan hari ini Jaemin kembali ke sekolah.

Seperti biasa Jaemin melangkah melewati koridor. Semua senior menatapnya aneh, karena Jaemin sama sekali tidak menyapa mereka, atau bahkan tersenyum. Jika di sapa Jaemin juga hanya mengangguk.

Jaemin duduk di kursi, kemudian menelusupkan kepalanya. Renjun mengernyit, Haecan menghela nafasnya, Junkyu menatap Jaemin dengan bingung.

Saat jam istirahat, Jaemin diam-diam pergi dari kelas meninggalkan sahabat-sahabatnya yang mencarinya. Lama tidak menemukan Jaemin, akhirnya mereka ke kantin tanpa Jaemin. Hari ini di meja mereka cukup ramai. Ada Mark seperti biasanya, tapi Lucas ikut bergabung, ada Jeno juga. Dan Jihoon si ketua kelas yang juga sahabat kecil Junkyu, ia sebenarnya di tarik paksa oleh Junkyu tadi.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" - tanya Renjun penasaran.

Haecan meliriknya: "Aku pikir, jika aku menceritakan ini padamu, kau akan menyesal"

Renjun melirik Mark, yang sedari tadi hanya diam melahap makanannya.

Haecan menghela nafas: "Sebenarnya... "

"Jaemin memiliki kekasih."

Bagai di sambar petir, tubuh Renjun membeku: "A-apa? "

Haecan mengangguk-anggukan kepalanya: "Namanya Alexander Leigh Cantwell. Dia berusia 18 tahun, dan tinggal di Canada. Tapi orang tua dan adiknya tinggal di Korea. Dan pesawat kemarin... "

Junkyu menutup mulutnya, ia ikut merasa sedih.

Renjun menghela nafasnya: "Ia salah satu korban dari mereka yang ikut dalam penerbangan"

Haecan bergumam: "Hm... Ya... "

Pundak Renjun merosot. Haecan menepuk pundaknya: "Maaf, aku tidak pernah memberitahu ini. Karena Jaemin sudah lama putus kontak dengan Alex. Jadi aku pikir mereka sudah putus, tapi ternyata... Itu membuat Jaemin terpukul..."

Meja hening, tidak ada yang membuka suara. Jeno yang terlihat fokus pada makanannya, diam-diam mendengarkan dan di buat terkejut juga.

Bel masuk berbunyi, saat kembali ke kelas, Jaemin sudah duduk anteng dengan kepala yang di telusupkan di lipatan tangannya. Semua menatap Jaemin diam-diam.

Jeno selama pelajaran berpikir. Jaemin yang tidak banyak bicara, suka tersenyum, baik hati, dan tidak sombong memang sangat mungkin jika memiliki kekasih. Tapi Jaemin sendiri tidak pernah menyebutkan apapun sebelumnya, seakan-akan dia tidak memiliki kekasih. Jeno melirik Jaemin, punggung tegap Jaemin terlihat bergerak secara teratur.

Sebenarnya walaupun samar-samar, Jeno masih bisa melihat mata Jaemin yang masih sedikit membengkak. Tubuhnya terlihat lebih kecil dari sebelumnya. Bahkan rambutnya hari ini tidak di tata dengan benar. Jeno dengar dari Haecan juga, kalau potongan tangan milik Alex sudah di temukan oleh anak buah kakek Jaemin. Itulah alasan Jaemin masuk hari ini.

Sweet Psycho [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang