Pertemuan Mark dan Jaemin

3.8K 397 15
                                    

-

-

-

'(*>﹏<*)′


Kanada 4 tahun lalu

Jaemin dengan di temani Chanyeol yang masih memakai seragam sekolah nya dan satu bodyguard kakek nya sedang berkeliling di sebuah festival sore hari. Kepala nya tak henti-henti menatap ke segala arah, sampai pandangan nya terhenti pada sebuah truk ice cream.

Jaemin menarik-narik almamater milik Chanyeol, Chanyeol berjongkok di depan Jaemin.

"Apa ada yang tuan muda ingin kan?" - Jaemin mengangguk, kemudian ia menunjuk sebuah truk ice cream.

Chanyeol ikut menatap ke arah yang tuan nya tunjuk kan, "Ahh... tuan ingin ice cream? kalau begitu ayo kita beli"

Chanyeol menggandeng tangan Jaemin membawa nya ke truk ice cream tadi, mereka sibuk dengan urusan masing-masing, Chanyeol yang sibuk memperhatikan ipad nya, sedang kan bodyguard itu fokus memperhatikan si penjual ice cream, membuat mereka kehilangan tuan mereka.

"Tuan ini pesanan anda" - Chanyeol berterima kasih lalu berusaha menggapai tangan tuan muda nya tapi tidak ada siapapun.

Wajah nya menegang, "Di mana tuan muda?" - sang bodyguard langsung tersadar dari lamunan nya, dia kehilangan tuan muda nya.

Mata Chanyeol tak henti menatap sekitar, tapi ia tidak menemu kan kebeadaan tuan nya. Ia mengambil sebuah benda persegi empat di saku nya lalu menghubungi seseorang.

"Cepat bawa beberapa orang kemari" - tut

Sedang kan di tempat lain, terlihat seorang bocah yang di ikat dengan tali, dengan mulut yang di tutup oleh kain, duduk di lantai yang kotor.

Seorang pria paruh baya datang berjongkok di hadapan bocah tersebut. Kemudian ia membuka tudung hoodie yang di pakai nya, ahh ternyata dia masih remaja.

"kau itu anak konglomerat kan?" - karena sedikit merasa takut, bocah itu mengangguk saja. (jadi orang yang ngomong ini, ngomong nya pake bahasa inggriss yahh gess)

"Bagus lah... cepat telpon keluarga mu dan minta mereka membawakan uang" - remaja itu memberikan hp milik nya pada bocah tersebut tanpa mengalih kan atensi nya pada lantai, membuat bocah tersebut berpikir dalam diam.

'Apa orang ini bodoh, bagaimana bisa aku menelpon orang tua ku dengan tangan terikat dan mulut yang di bekap' - batin bocah itu.

Merasa hp nya tidak di ambil, remaja itu langsung menatap bocah di depan nya. Ahh benar ia lupa melepas kan tali dan kain itu. Perlahan ia mendekat dan melepas kain yang ada di mulut bocah itu.

"Sebutkan nomor orang tua mu" - bocah itu langsung menyebutkan nomor telpon orang tua nya. Saat panggilan pertama tidak diangkat, panggilan kedua di tolak dan saat panggilan ketiga akhir nya orang tua bocah ini langsung mengangkat.

(Hello?)

"Anak anda berada di tangan saya, bawa sejumlah uang dan datang ke gudang di jalan xxx" - tut

Remaja itu kembali membekap mulut bocah itu dengan kain yang tadi, remaja itu mulai sibuk dengan hp nya masih dalam posisi berjongkok di hadapan bocah tersebut.

Mata bocah tersebut membulat saat melihat bocah lain yang dengan santai nya berjalan tapi tidak menimbul kan suara, ia menatap polos kearah bocah tersebut lalu mengisyarat kan bocah tersebut untuk diam.

Sweet Psycho [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang