30.

1.7K 221 16
                                    


-

-

-

'(*>_<*)'

Paginya Jaemin terdiam saat terbangun. Pinggangnya dari belakang di peluk oleh oranglain. Dari depan juga ada yang memeluknya. Alisnya berkerut: "Sungchan...? " - pikirnya.

Dan benar saja, Sungchan memang sangat pintar menerobos apartement orang. Entah Jisung yang terlalu mudah dalam memilih sandi atau Sungchan yang pintar menguntit. Jaemin mengelus surai kecoklatan Sungchan, kemudian mengecup dahi Jisung. Ia bangkit menuju kamar mandi. Selesai di kamar mandi Jaemin melangkah ke dapur.

Ia memakai apron dan mulai sibuk dengan urusan dapur.

Sungchan terbangun karena kaki Jisung yang menendang perutnya. Ia mencuci wajahnya dan melangkah ke dapur. Saat turun tangga pemandangan ini yang Sungchan lihat.

 Saat turun tangga pemandangan ini yang Sungchan lihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia perlahan mendekati Jaemin. Memangku dagunya di meja, menatap Jaemin yang sedikit menunduk. Bulu mata panjang Jaemin bisa Sungchan lihat dengan jelas. Pandangannya turun pada bibir Jaemin.

Cup

Jaemin mengerjap, ia menatap Sungchan dengan alis berkerut.

"Ciuman selamat pagi..." - ucapnya dengan wajah datar.

Wajah Jaemin langsung berubah cerah lagi. Ia kembali fokus pada kopi di meja.

Tak lama Jisung turun, ia sudah terbiasa dengan kedatangan Sungchan. Jadi dia tidak perduli dan langsung meminta ciuman selamat pagi pada Jaemin.

"Hyung aku ingin ciuman selamat pagi ku" - ucapnya sedikit membungkuk untuk menyamakan tingginya dengan Jaemin.

Sungchan memutar bola matanya melihat itu. Ia mengalihkan atensinya pada buku di tangannya.

Cup

Setelah mendapat ciuman Jaemin Jisung ikut duduk di meja makan di sebelah Sungchan. Jisung geleng-geleng kepala saat melihat judul buku yang Sungchan baca.

"Psychopath Logic"

Ia mengintip sekilas dan langsung bergidik. Sungchan tetap acuh tak acuh.

"Ini juga buku kesukaan hyung kan? " - tanya Jisung pada Jaemin. Jaemin yang sedang menyiapkan makanan di meja mendongak.

"Itu buku milik ku"

"Ahh... Pantas memiliki sobekan yang sama" - buku Jaemin itu memang meiliki sobekan yang cukup panjang. Itu di sebabkan oleh Jaehyun yang kesal melihat adiknya membaca hal seperti itu. Jaehyun tau adiknya memang psikopat, tapi bukankah akan lebih menyeramkan jika adiknya itu mengikuti salah satu cara membunuh di buku yang ia baca. Jaehyun hanya jaga-jaga.

Sweet Psycho [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang