37.

1.3K 173 13
                                    


-

-

-

'(*>_<*)'

~

Satu minggu berlalu, pagi itu Jaemin mengerjap merasakan cahaya matahari yang masuk melewati jendela yang terbuka. Buram di sekitarnya, ia menatap sekitar dengan santainya. Sampai siluet seseorang terlihat terburu-buru menghampirinya.

"Tuan, anda telah bangun "

Jaemin kembali mengerjapkan matanya, baru setelahnya terlihat jelas wajah bibi Choi yang menatapnya dengan sendu.

"bi-- " - Jaemin segera mengernyit saat mendengar suaranya yang serak, sudah berapa hari dia tertidur?

Bibi segera mengambil air dan membantu Jaemin untuk meminumnya. Bibi kembali menaruh gelas di meja, ia menekan tombol kemudian pergi memanggil Chanyeol.

Jaemin menatap setiap gerak gerik bibi, sampai Chanyeol masuk bersama sahabatnya yang lain dan Sungchan, ada Haechan yang masih duduk di kursi roda, dengan Mark yang mendorongnya. Sungchan segera mendekati Jaemin, ia mengerjap menatap mata Jaemin.

Jaemin tersenyum sambil menatap Sungchan. Ia menatap yang lainnya juga sambil tersenyum tanpa merasakan yang lainnya diam terpaku. Chanyeol segera mendekati Jaemin.

"Tuan, mata anda!"

Alis jaemin terangkat sebelah, bibi Choi segera memberikan sebuah cermin pada Jaemin. Jaemin mengerjap polos melihat matanya yang tak kembali seperti semula!

"Apa yang terjadi bagaimana bisa warna mataku tak kembali?" - tanya Jaemin pada Chanyeol, malah Jaemin yang lain yang menjawab.

Jaemin 1: "aku tidak tau, tapi kami mendapatkan orang lain di sini"

Jaemin 2: "sepertinya kamu tidak menyukaiku, kami disini saling berbagi tubuh, jadi kamu harus menerimaku"

Jaemin 1: "Tapi kamu datang sebagai penganggu, lihat sekarang warnamata nana tidak bisa kembali"

Jaemin 2: "Salah satu warna matanya adalah milikmu, itu juga salahmu!"

"Diam! " - Jaemin menggertak keduanya sambil memukul kepalanya.

"Apa ada satu lagi yang lain?" - Chanyeol bertanya, Jaemin mengangguk.

Melihat itu Haechan dan yang lain terkejut, mereka sekarang ini tau Jaemin memiliki kepribadian ganda, tapi mereka tidak tau kalau itu ada dua.

"Tapi tuan mata anda tidak kembali, apakah mereka tidak tau cara mengembalikan warna mata anda?"

Jaemin menggeleng: "Tidak apa hyung aku bisa menggunakan lensa kontak"

Haechan mengisyaratkan Mark untuk mendekat pada Jaemin yang bersandar pada bantal besar. Haechan menggapai tangan Jaemin dengan tangan gemetar: "Are you okay?" - tanya Haechan lirih.

Jaemin tersenyum lembut pada Haechan: "Sangat baik" - Haechan menghela nafasnya lega.

Semua berkumpul dan menginap di sana, Chenle juga datang menyusul. Mengobrol menceritakan hal-hal yang random. Membuat susana tenang di awal menjadi sangat meriah.

Saat semuanya tertidur, Jaemin masih membuka matanya menatap langit-langit ruangan. Melihat warna merah dan kuning terang dari mata Jaemin, Jeno yang baru saja keluar dari kamar mandi segera menghampiri Jaemin.

Sweet Psycho [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang