17.

1.8K 239 2
                                    


-

-

-

'(*>_<*)'

Esok nya Jaemin bertanya pada pria resepsionis. Dan ia mengatakan bahwa Gubernur akan datang besok. Wajah Jaemin bertambah masam setelah mendengar itu.

Ia membawa mobil dan dua bocah di belakang ke perpustakaan. Di sana Jaemin meminjam telepon rumah dan menelpon Chanyeol.

"Hyung, kamu harus...."

Sementara Jaemin menelpon, dua bocah tadi di bawa oleh penjaga perpustakaan untuk membaca buku bersama.

Setelah Jaemin menelpon Chanyeol, Jaemin kembali mengganti nomor dan menelpon pria resepsionis.

"Setelah ini, bisakah kamu datang ke gedung kosong yang ada di ujung selatan...."

(...)

"Yahh itu di sana. Setelah itu, jika kamu menemukan sesuatu, tolong bawa itu ke bengkel"

(...)

"Terima kasih atas bantuan nya"

Jaemin menutup telepon nya lagi, dan menelpon nomor yang lain.

"Nanti, kakek itu akan di bawa oleh pria penginapan ke bengkel anda"

(...)

"Saya masih ada urusan, bisakah saya meminta anda untuk mengurus nya?"

(...)

"Ahh... Terima kasih atas bantuan anda"

Telepon tertutup, Jaemin menghela nafas. Alasan ia menelpon semua orang itu karena ia mendapat kan sebuah fakta dari ingatan nya. Alasan kenapa kakek dua bocah itu di tulis dan kenapa Gubernur besok datang ke sebuah desa yang sebenarnya juga sudah di lupakan. Semua nya masuk akal untuk Jaemin.

Jaemin membawa Hwa young dan Seo young ke sebuah pagar batu besar di sebelah Timur. Jaemin ingat, tempat ini adalah tempat nya dulu di siksa, tempat ia tinggal, dan tempat orang tua nya meninggal. Di dalam sana ada sebuah desa mati.

Jaemin menatap pagar besi yang menjulang tinggi di hadapan nya. Hwa young dan Seo young berteriak memanggil kakek mereka. Jaemin melangkah mendorong pagar besi itu, tapi itu tidak terdorong sedikit pun. Hwa young ikut membantu tapi sama saja. Nafas nya terengah, Jaemin melangkah mendekati sebuah jendela kecil di tanah. Ia mengintip lewat sana. Kosong tidak ada apa pun selain pilar-pilar batu di dalam.

"Kakek kalian sepertinya tidak di sini"

Saat kembali ke pagar besi tadi, kaki Jaemin menemukan sesuatu. Ia membuka penutup itu dan menemukan sebuah tuas. Ia menarik tuas itu dan pagar itu terbuka.

"Kalian masuk mobil" - Hwa young mengangguk, ia menuntun Seo young untuk masuk ke dalam mobil.

Kaki Jaemin melangkah memasuki desa mati itu. Rumah kayu di sana sudah tidak beraturan. Lumut dan tanaman merambat terlihat di mana-mana. Banyak air menggenang, dan nyamuk.

Jaemin berjongkok di depan sebuah rumah yang masih sangat utuh. Tangan nya meraba tanah.

"Ayah... Ibu... Aku kembali..."

~

Pria resepsionis itu di kejut kan dengan seorang pria yang Jaemin ucapkan sebagai polisi gadungan, benar-benar datang.

"Kami seorang polisi. Apa ada seorang pria dengan dua bocah perempuan yang datang kemari?" - ujar Han Jisung, semua anak buah nya menelusuri setiap kamar.

Sweet Psycho [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang