Sweet Psycho [HIATUS]

18.

-

-

-

'(*>_<*)'

"Bahkan terkadang... Orang yang kamu harap dapat melindungi mu pun, bisa jadi adalah orang jahat yang sesungguhnya"

Jaemin memijat dahinya. Ia memikirkan dokumen salinan yang di tulis oleh kakek itu. Sungguh Jaemin harus menemukan dokumen itu.

Setelah lama berpikir, Jaemin mengambil tas Hwa young yang tertinggal di mobil tadi. Ia mengeluarkan semua barang yang di bawa Hwa young.

Tangan Jaemin dengan lincah membuka setiap barang. Ia mengambil album yang di tunjukkan Hwa young sebelumnya. Membaliknya beberapa kali, dan merasa janggal.

Ia melihat kertas, yang di apit oleh dua kertas album. Kemudian menariknya keluar. Matanya langsung bersinar.

"Ketemu..."

Jaemin membongkar seluruh album, dan menyusun setiap salinan dokumen.

"Ahhh kejamm"

"Hari ini kita tidak boleh tertidur"

~

Keesokkan paginya Jaemin meminta pri resepsionis untuk memeriksa lagi salah satu gedung kosong yang berbeda dari sebelumnya.

Jaemin memberitahunya untuk menelpon perpustakaan jika ia menemukan sesuatu.

Dan Jaemin membawa mobilnya menuju ke perpustakaan.

~

Pria resepsionis membawa truk nya, dan berhenti di depan gedung. Ia melangkah mengelilingi sekitar gedung. Langkah nya berhenti di dekat jandela kecil yang berada di dinding bawah. Ia berjongkok dan mengintip.

"Huh?"

"Kakek?"

Ia membawa sebuah palu besar dan menghancurkan gembok yang mengunci pintu dari luar. Paman resepsionis mendorong pintu saat gembok terbuka. Ia langsung berlari menghampiri kakek yang di ikat dengan rantai di kursi kayu.

"Kakek? Apa kamu baik-baik saja?"

Kakek mengangguk.

Dug dug dug

"Tolong! Apa ada orang di luar?"

Itu suara Hwa young! Paman resepsionis menatap pintu kayu yang terkunci. Ia menghampiri nya.

"Hwa young? Kamu baik-baik saja? Dimana Seo young?"

"Paman! Tolong buka pintu nya! Seo young di sini dan oksigen semakin berkurang! Paman tolong...."

"Tunggu sebentar!"

Ia menatap sekitar dan menemukan telepon. Ia langsung menelpon ke perpustakaan.

"Hallo?"