ALEVAN 01

26.7K 1.8K 14
                                    

Kalo ada typo tandain!

Vote dulu yukk sebelum baca ceritanya
Kalo udah vote jangan lupa komen ya.
Vote dan komen biar author tambah semangat up ceritanya.

HAPPY READING!


"Kita harus butuh perjuangan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, oleh karena itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita harus butuh perjuangan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, oleh karena itu. Tetap semangat agar kita mendapatkannya"

- Alesha Alice Almahira

***

Gadis dengan keringat bercucuran didahinya mengedarkan pandangannya disekitar jalan, gadis itu lalu menunduk untuk menghalau sinar matahari yang menyengat siang hari ini. Sudah dua jam dia berjalan untuk mencari pekerjaan tambahan dengan ditemani cahaya terik dan bunyi klakson kendaraan. Sudah beberapa kali dia melamar pekerjaan di warung makan, warung sembako, dan toko-toko yang dia lalui tapi tidak ada yang membutuhkan tenaganya.

Alesha. Gadis cantik dengan rambut sebahu itu kemudian menyusuri jalan yang dilalui banyak orang. Alesha lelah, tapi dia harus semangat untuk adiknya yang sekarang sedang menunggunya dirumah.

Alesha Alice Almahira gadis enam belas tahun yang menjadi tulang punggung keluarga karena kecelakaan satu setengah tahun yang lalu yang mengakibatkan kedua orang tuanya meninggalkan Alesha dan Kirana Putri Almahira - adik semata wayangnya yang harus menghadapi kejamnya dunia.

***

Laki-laki berkaos hitam dengan balutan kemeja biru baru saja keluar dari perkarangan rumahnya setelah mendapat cerahan dari omanya yang memintanya untuk menikah. Dia tidak habis pikir dengan pemikiran omanya itu bahkan usianya saja baru tujuh belas tahun tapi omanya sudah memintanya untuk cepat menikah, dengan alasan omanya sudah tua dan alasan lainnya.

Vano Adhiana Sanjaya. Laki-laki tujuh belas tahun dengan wajah tampan itu melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata membelah keramaian ibu kota.

Dia baru saja memberhentikan motornya untuk membeli minuman disekitar jalan, lalu tanpa tiba-tiba dia ditabrak oleh seorang perempuan.

"Awwshh" Ringisan tersebut keluar dari mulut perempuan yang menabraknya itu

Vano melihat kearah orang yang pantatnya mencium lantai jalan itu.

"Gimana sih lo jalannya?" Bentak Vano pada perempuan itu. Lagi pusing mikirin omanya malah ditambah lagi dengan drama orang yang menabraknya ini!! Pusing Vano.

"Maaf!" cicit perempuan itu, namun Vano tak Menggubris ucapan cewek itu. ia berlalu begitu saja tanpa memperdulikan orang tersebut.

"Hey..." Saat melihat Vano pergi begitu saja dia berdiri dan mengejar vano yang tentunya langkahnya lebih lebar darinya.

"Hey!! Gue Alesha. Boleh minta tolong ngga?" Dan lagi-lagi ucapan Alesha tidak digubris oleh Vano. Tapi alesha tidak tinggal diam, dia terus mengejar vano.

"Tunggu dulu gue mau minta tolong sama lo," Perempuan yang bernama Alesha itu terus mengejar Vano, Vano yang melihat perempuan itu mengejarnya lalu menghentikan langkahnya tanpa menoleh kebelakang.

"Apa?" Ucapnya dengan cuek, Vano tak punya banyak waktu untuk meladeni perempuan yang berada di belakangnya.

"G-Gue mau minta tolong sama Lo," Ucap Alesha itu dengan gugup.

"Minta tolong apa?" tanya Vano tanpa minat

Cewek yang tak lain dan tak bukan itu adalah Alesha Alice Almahira. Lalu ia berjalan kearah Vano, ia lalu menatap Vano dengan ragu.

Alesha tau betul siapa seseorang cowok yang berdiri tepat didepan nya, ia Vano Adhiana Sanjaya kakak kelasnya yang terkenal tampan dengan status seorang most wanted di SMA Garuda dan ketua geng yang sangat disegani disekolahnya.

"Adik gue sakit, gue butuh uang buat bawa dia kerumah sakit." Alesha menunduk malu, ia bahkan tak berani menatap cowok yang ada dihadapanya.

"Lo pikir gue bapak lo? lo minta duit seenaknya." Jawaban Vano membuat Alesha gemetar, dari cara bicara Vano sudah membuat alesha tak yakin bahwa Vano akan membantunya.

"Kalo lo mau duit ya kerja, gak malu lo ngemis ngemis gitu?" Vano lalu menyeruput minuman yang ia beli tadi hingga tandas, cowok itu kemudian membuang botol minuman itu ke sembarang tempat.

Alesha masih menunduk, tangannya meremas rok yang ia pakai, cewek itu sebenarnya takut pada cowok yang ada di depannya tapi Alesha membuang jauh jauh rasa takutnya demi adiknya.

"Gue gak ada banyak waktu buat ngeladenin pengemis kaya lo!!" ucap Vano lalu cowok itu melangkah pergi begitu saja.

Ucapan Vano tadi menohok hati seorang Alesha ia sudah sangat malu, mungkin nanti ia harus buang muka atau bila perlu ia tidak akan menunjukkan dirinya didepan seorang vano.

To be continued.

Hai-haii-!!
Terima kasih kalian yang udah baca cerita Alevan❤️

Yuk komen dan votenya! Jangan jadi siders yah!

Jumpa dipart selanjutnya<3





ALEVAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang