Kalo ada typo tandain!Vote dulu yukk sebelum baca ceritanya
Kalo udah vote jangan lupa komen ya.
Biar author tambah semangat up ceritanya.HAPPY READING
Alesha mengerjapkan matanya saat tenggorokannya merasa tidak nyaman. Tangannya ia gunakan untuk meraba nakas di samping tempatnya tidur, ia membuang nafasnya kasar saat merasa nakas itu kosong. Dengan perlahan ia membuka matanya dengan kantuk yang melanda. Kebiasaannya yang merasa haus tengah malam tapi sering lupa untuk mengambil minum saat akan tidur. Dengan terpogoh-pogoh Alesha berjalan keluar kamar untuk menuju dapur.
Brukk
Alesha terkejut. Seketika bulu kuduknya merinding, mendengar suara benda jatuh dari arah dapur.
Seketika pikirannya melayang kemana-mana. "Itu siapa? Gimana kalo itu maling?"
"Maling yang mau cari harta karun dirumah ini. Terus dia bawa pistol kalo nggak bawa pisau terus maling itu bunuh gue. Gue harus mati gitu? Tapi gue nggak mau mati gue nggak mau ninggalin Kirana." Gumannya dengan takut.
Dengan cahaya tamaran dari lubang-lubang kecil ia meraba-raba tembok mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menyelamatkannya, walaupun itu sedikit kemungkinan dirinya selamat. Alesha bernafas lega saat dirinya menemukan kemonceng di samping lemari. Walaupun kemonceng itu kecil tapi semoga bisa menyelamatkannya, doanya dalam hati.
Alesha semakin dekat dengan dapur dan semakin terdengar dengan jelas juga suara itu dipendengaranya. Dengan tubuh merinding, tangan bergetar ia menggenggam erat kemonceng itu.
Tubuhnya semakin bergetar saat saat dirinya melihat bayangan yang berjalan kearah pantri. Dirinya merapalkan doa sebanyak mungkin. Saat Alesha sudah dekat dengan bayangan itu, ia menutup matanya. Dengan tangan gemetar ia memukulkan kemonceng itu kearah bayangan itu dengan kuat.
"Siapa lo?!"
"Pergi sana, disini nggak ada apa-apa."
Dengan beringas Alesha memukul bayangan itu.
"Awww"
"Awww"
"Aduh."
"Anjing sakit woyy."
Alesha melotot saat mendengar suara itu. Suara seseorang yang ia kenal. Gadis itu menghentikan aktivitasnya lalu menekan saklar lampu yang tidak jauh dari tempatnya.
Takkk
Saat lampu dapur nyala, ia melotot saat melihat sosok Vano yang sedang berdiri sambil mengusap-usap punggungnya.
"Vano?"
"Lo ngapain tengah malem disini?"
Vano melirik kearah Alesha dengan tatapan tajam. Tangannya masih setia mengusap punggungnya yang terasa nyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEVAN [TERBIT]
Teen FictionSUDAH REVISI [FOLLOW SEBELUM BACA⚠️] Kehidupan seorang Alesha Alice Almahira berubah seratus derajat saat menjadi istri seorang cowok yang bernama Vano Adhiana Sanjaya. Mereka terpaksa menikah muda untuk memenuhi kebutuhan mereka masing masing. Tak...