ALEVAN 03

16.7K 1.1K 7
                                    


Kalo ada typo tandain!

Vote dulu yukk sebelum baca ceritanya
Kalo udah vote jangan lupa komen ya.
Vote dan komen biar author tambah semangat up ceritanya.

HAPPY READING!

"Terkadang untuk menerima takdir itu sangat sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang untuk menerima takdir itu sangat sulit. Tapi mau tidak mau kita harus menerimanya"

- Alesha Alice Almahira.

***

Flashback on

"Oma udah tua vano, Oma cuma pengen liat kamu menikah, bahkan Oma gak tau kapan Oma akan pergi ninggalin kamu," Seorang wanita paruh baya berbicara kepada remaja laki-laki dihadapannya

Remaja laki-laki yang merupakan cucu dari wanita paruh baya itu hanya terdiam mendengarkan apa yang Omanya katakan.

"Oma cuma mau liat kamu menikah sama wanita yang baik sholehah dan bisa mengurus rumah tangga sama kamu!" Ucap Oma Ami dengan nada sendu.

"Oma. Aku udah punya pacar. Vano akan secepatnya menikahi Regita." Ujar vano.

"Nggak vano! Oma tidak akan setuju kalo kamu menikah dengan Regita. Dia bukan wanita baik-baik, dia wanita nggak bener vano!" Tukas Oma Ami dengan nada sedikit tinggi.

"Oma berapa kali vano bilang. Regita cewek baik-baik Oma, vano cinta sama Regita!" Vano menjawab dengan tak terima dengan apa yang Omanya katakan tentang pacarnya.

"Kamu hanya menilainya dari luar, karena kamu dibutakan dengan cintanya vano,"

"Sadar vano. dia gak baik buat kamu, buka mata kamu jangan terus-terusan kamu dibohongi sama Regita. Jangan sampai kamu tertipu sama wajah cantik dia vano." Oma Ami berusaha menyadarkan cucunya.

"CUKUP OMA! OMA JANGAN TERUS TERUSAN JELEK-JELEKIN REGITA!!" Vano berbicara kepada Oma dengan nada membentak.

Vano menutup mulutnya ia sadar dengan apa yang ia lakukan. Ia sudah membentak Omanya. Demi apapun vano tidak sengaja melakukan itu. Bentakannya tadi refleks keluar dengan spontan dari mulut vano.

"KAMU BERANI MEMBENTAK OMA VANO! KAMU BERANI MEMBENTAK OMA YANG SUDAH MEMBESARKAN KAMU SAMPAI SEKARANG!!" Tak kalah dengan vano. Oma Ami kini membalas dengan bentakan ucapan vano tadi.

"KAMU TEGA BENTAK OMA YANG UDAH BERIKAN SEGALANYA BUAT KAMU. KAMU BERANI BENTAK OMA DEMI WANITA ITU!!"

Vano menghela nafas kasar. Sudah vano duga pasti Omanya akan mengungkit apa yang ia berikan padanya. Seperti itulah omanya. Ia selalu memaksa apa keinginannya jika Vano tidak mau menuruti semua keinginannya, pasti Omanya itu mengungkit segalanya.

ALEVAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang